5 Penyebab Shockbreaker Mobil Rusak, Harus Tahu!

by Tigor Sihombing
Penyebab shockbreaker mobil rusak

Penyebab shockbreaker mobil rusak harus dipahami. Hal ini penting, agar rasa berkendara tetap terjaga dan nyaman.

Pasalnya kalau shockbreaker sampai rusak, laju mobil jadi tidak stabil. Lebih parahnya lagi, mampu menyebabkan kecelakaan. Tentu kamu tidak mau hal ini terjadi bukan?

Umumnya, penyebab shockbreaker mobil rusak memang soal perilaku berkendara yang kurang santun. Hanya saja tidak melulu itu. Ada kalanya komponen kaki-kaki ini rusak karena usia pakai. 

Ingin tahu lebih detail soal apa yang menyebabkan shockbreaker mobil yang rusak? Berikut bahasan detailnya:

1. Mobil Sering Menghajar Lubang

Penyebab shockbreaker mobil rusak

Penyebab lain shockbreaker mobil rusak juga bisa karena bantalannya telah robek.

Salah satu penyebab shockbreaker mobil rusak adalah pembiaran oli hsock yang bocor. Shockbreaker yang bocor umumnya terjadi karena sering menghajar jalan berlubang maupun speed trap.

Pada saat itu, ada kemungkinan shockbreaker mentok dan mengakibatkan seal bergeser sehingga oli menjadi bocor. Penyebab lain, shockbreakaer mobil rusak juga bisa karena bantalan yang ada pada shockbreaker telah robek.

Jika sudah terditeksi bocor seharusnya tidak dibiarkan, misalkan langsung melakukan pergantian. Selain itu ada baiknya jika pemilik mobil melihat langsung kondisi fisik shockbreaker apakah kondisinya masih layak pakai atau tidak.

Jika kondisi shockbreaker terlalu parah, keropos atau bahkan bengkok, maka bisa dipastikan shockbreker mobil rusak dan tidak bisa digunakan lagi.

Baca juga  Cara Membuat Suspensi Mobil Empuk, Ini Tipsnya

Shockbreaker yang bengkok umumnya terjadi karena benturan-benturan keras di jalan. Oli shockbreaker bocor juga bisa diakibatkan karena mobil sering membawa beban melebih kapasitas.

2. Ban Mobil Aus Dibiarkan

Penyebab shockbreaker mobil rusak

Saat memeriksa kondisi shockbreaker baiknya juga memperhatikan kondisi ban mobil. Kondisi ban yang aus permukaannya bergelombang.

Penyebab shockbreaker mobil rusak lainnya adalah akibat pembiaran pada ban yang aus. “Ban mobil yang aus membuat mobil jadi tidak seimbang antara kiri dan kanan. Hal ini akan sangat berarti ketika mobil melaju,” kata Putra mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur. 

Maka dari itu, saat memeriksa kondisi shockbreaker baiknya juga memperhatikan kondisi ban mobil. Kondisi ban yang aus permukaannya bergelombang.

Jika digunakan berjalan pada waktu yang lama tentu saja akan membuat shockbreaker bekerja lebih ekstra. Lantaran ketika ban mobil aus kendaraan akan sulit di menjaga keseimbangan ketika berbelok, misalnya.

3. Mobil Sering Belok Tajam

Penyebab shockbreaker mobil rusak

Berkendara sewajarnya agar usia shockbreaker awet

Terlalu sering membelokkan setir memutar tajam juga mempengaruhi kondisi shockbreaker. Apalagi yang memang sudah berpotensi rusak, bakal menjadi lebih parah.

Terlebih lagi jika kamu mengendarai mobil dalam kecepatan tinggi. Hal ini menyebabkan shockbreaker dituntut bekerja lebih keras. Jika mau shockbreaker awet atau usianya panjang, maka berkendaralah sewajarnya.

Baca juga  Biaya Servis Shockbreaker Mobil, Ini Perkiraaanya!

3. Shockbreaker Sering Dibiarkan Kotor 

Penyebab shockbreaker mobil rusak

Cuci mobil perhatikan pula bagian shockbreaker agar selalu bersih

Penyebab shockbreaker mobil rusak lainnya adalah pembiaran pada kotoran yang menempel. hal ini harus diketahui, karena kotoran juga berpotensi menjadi penyebab shockbreaker pada mobil bocor.

Pasalnya kotoran yang menempel pada bagian tiang shockbreaker ini bisa menyebabkan seal karet menjadi robek. Jika demikian, oli shock bisa bocor melalui sela karet yang robek tersebut.

Jika ada tanda-tanda oli yang berada di dalam shockbreaker bocor dan mengalir keluar tabung menandakan shockbreaker mobil rusak, atau kondisinya sudah aus. Untuk memperbaikinya, kamu bisa lakukan servis shockbreker dengan mengganti oli dan seal. 

4. Sering Bawa Muatan Berlebih

Penyebab shockbreaker mobil rusak

Ilustrasi mobil ambles bawa muatan berlebih

Penyebab shockbreaker mobil rusak lainnya adalah seringnya membawa muatan berlebih. Hal ini akan diperparah ketika jalan yang dilalui merupakan jalan rusak.

Akibatnya mengharuskan mobil bekerja keras untuk bisa melewati medan tersebut. Termasuk shockbreaker yang bertugas untuk menahannya supaya mobil tetap stabil dan nyaman.

“Dengan membawa beban di luar kapasitas membuat shock akan bekerja lebih ekstra dan menekan lebih dalam. Hal inilah yang bisa membuat seal-seal oli pada shockbreaker jebol, hingga akhirnya mengalami kebocoran,” tambah Putra.

Selain itu sering membwa beban berlebih juga beresiko membuat bantalan control arm atau control arm bengkok, hingga akhirnya akan membawa masalah baru yakni ban jadi cepat aus.

Baca juga  Biaya Service Kaki-Kaki Mobil, Apa Benar Mahal?

Control arm yang bermasalah juga menyebabkan timbulnya bunyi saat mobil berakselerasi atau direm. Selain itu, handling juga jadi kurang presisi.

5. Usia Pakai Shockbreaker

Penyebab shockbreaker mobil rusak

Umumnya shockbreaker berusia 4-5 tahun

Yang terakhir, adalah usia pakai shockbreaker. Usia pakai bukanlah patokan utama penentu kondisi shockbreaker.

Meski tiap-tiap pabrikan shockbreaker memiliki klaim usia pakai, misal 4-5 tahun. Pada kenyataannya ada saja yang melebihi batas tersebut dan terasa kondisi shockbreakernya masih baik-baik saja. 

Meski begitu usia pakai dari pabrikan ini setidaknya bisa menjadi acuan untuk jadwal memeriksakan shockbreaker ke teknisi ahli jika sudah mencapai umur dan jarak tempuh tersebut.

Pada kondisi normal dimana mobil sering digunakan sehari-hari, usia pakai shockbreaker adalah 4 hingga 5 tahun. Namun jika mobil jarang digunakan atau hanya melewati jalan mulus, usia shockbreaker bisa mencapai 10 tahun.

Jika mobil sering melewati jalanan berlubang, apalagi sering dikendarai dengan kecepatan tinggi di jalanan yang tidak rata, usia pakai shockbreaker bisa lebih pendek. Misalnya hanya 3 tahun saja sudah harus diganti baru.

Jadi usia pakai tidak bisa dijadikan standar tetap untuk menentukan apakah shockbreaker harus diganti atau belum. Hal yang lebih menentukan adalah kinerjanya dalam memberikan kenyamanan berkendara.

Beberapa pabrikan shockbreaker juga menyebut kualitas shockbreaker akan terjaga dari jarak tempuh yang ditentukan. Misalkan memiliki ketahanan hingga sekitar 80.000 km.

Hal ini mungkin ditentukan oleh kondisi umum kebanyakan mobil yang lebih sering dikendarai di jalan yang baik.

Demikian ulasan terkait penyebab shockbreaker mobil rusak. Simak terus Moladin.com untuk update kabar terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika