Kesempatan mudik kali ini kami manfaatkan untuk test drive Honda CR-V Turbo. SUV termahal Honda tersebut kami ajak berkendara satu minggu penuh. Mulai dari berkeliling Jakarta, hingga mengunjungi Rest Area Ex Pabrik Gula di Brebes, Jawa Tengah.
Salah satu yang kami rasakan saat menunggangi CR-V Turbo, rasa berkendaranya sangat nyaman. Tidak hanya untuk pengemudi, tapi juga penumpang yang duduk di baris kedua.
Walau nyaman, bukan berarti CR-V generasi ketiga tersebut tidak punya kekurangan. Salah satunya adalah harga mahal, tembus Rp 651,4 juta (OTR Jakarta). Bandingkan saja dengan kompetitor seperti Nissan X-Trail yang dijual Rp 576 juta (OTR Jakarta) dan Mazda CX-5 Kuro Rp 607,7 juta (OTR Jakarta).
Belum lagi kalau dibandingkan dengan mobil-mobil merek Cina seperti MG HS i-Smart dan Wuling Almaz RS. Tentu gapnya sangat jauh, karena kedua SUV Cina itu banderolnya di bawah Rp 500 juta.
Kekurangan Honda CR-V Turbo bukan cuma itu. Penasaran dengan detail kelebihan dan kekurangan SUV berlogo H tersebut? Simak review dari hasil test drive Honda CR-V Turbo lewat tulisan berikut:
Kekurangan Honda CR-V Turbo
Di samping lebih mahal, fitur-fitur di CR-V Turbo juga tidak lebih istimewa dari kompetitor. Ambil contoh belum ada wireless charger yang padahal sudah dipunya oleh CX-5. Kamera 360 pun tidak ada, sementara dua kompetitor memilikinya.
Apalagi kalau dibandingkan dengan kompetitor asal Cina seperti Wuling Almaz RS dan MG HS i-Smart, sudah pasti Honda CR-V generasi kelima ini banyak ketinggalan. Maklum, SUV merek Cina sudah bisa melakukan berbagai pengaturan mobil hanya lewat smartphone.
Kemudian untuk teknologi keselamatan Honda Sensing, sesungguhnya para rival juga punya. Ambil contoh Nissan X-Trail dengan Nissan Intelligent Mobility dan Mazda CX-5 lewat i-Activsense. Plus para kompetitor memiliki fitur keselamatan canggih yang lebih lengkap, seperti kemunculan blind spot monitoring. Sementara di CR-V belum ada.
SUV Mewah dan Nyaman
Walau demikian, bukan berarti SUV Honda ini tidak punya keunggulan. Banderol yang mahal itu terasa sepadan ketika saya lakukan test drive Honda CR-V Turbo.
Terlebih karena Honda memberi banyak fitur kenyamanan. Ketika ingin mengaktifkan mobil misalnya, bisa pakai remote dari jarak jauh. Alhasil ketika saya masuk ke dalam kabin, rasanya sudah sejuk.
Kemudian ada pengaturan jok elektrik yang sangat lengkap, termasuk kehadiran lumbar support supaya punggung bisa bersandar sempurna. Alhasil tidak sulit menemukan posisi berkendara paling nyaman.
Tidak selesai di sana, kabinnya pun memiliki aura mewah lewat kemunculan aksen kayu di dashboard dan panel pintu. Kemudian banyak pula panel soft touch yang nyaman kalau di sentuh.
Lalu bagaimana dengan rasa berkendaranya? Mesin diaktifkan, gas diinjak, mobil melaju begitu santun. Wajar, karena penggunaan transmisi CVT yang membuat pendistribusian performa ke roda depan jadi mulus.
Tidak ada entakan-entakan yang mengganggu. Inilah yang menjadikan CR-V nyaman untuk dikendarai bersama keluarga sekalipun.
Penumpang Baris Kedua Dimanjakan
Test Drive Honda CR-V Turbo kali ini juga membuktikan kalau pabrikan berlogo H memberi perhatian lebih untuk penumpang di bangku baris kedua. Di sana ada jok besar yang sanggup menampung tiga orang dewasa dengan nyaman.
Sandaran joknya bisa diatur lebih rebah lagi, bila dibutuhkan. Lalu jok juga dapat digerakkan maju mundur sesuai kebutuhan. Jadi pemilik tinggi badan 175 cm sekali pun, saat melakoni perjalanan jauh bakal merasa nyaman.
Terkait fitur penunjang kenyamanan, tersedia kisi-kisi udara di konsol tengah. Plus di atap agak ke belakang, tersedia AC double blower. Ada pula dua USB charger yang bisa digunakan mengisi daya baterai smartphone sepanjang perjalanan. Belum selesai, Honda juga memberikan panoramic sunroof yang membuat kabin terasa lebih luas.
Lalu bagaimana rasanya duduk di bangku baris ketiga atau paling belakang? Bisa dikatakan tidak untuk orang dewasa. Walau sandaran joknya masih bisa dibuat lebih rebah, tapi tetap saja ruang kaki mepet rasanya tidak nyaman.
Ditambah lagi di bagian belakang tidak banyak fitur, cuma ada AC double blower. Bahkan, Honda tidak memberi USB port untuk sekadar mengisi baterai smartphone. Paling pas, kalau mau diisi orang, anak-anak saja!
Jika tidak ada orang, bangku baris ketiga sesungguhnya bisa dilipat hingga rata lantai. Tujuannya, membuat ruang bagasi SUV 7-seater ini jadi sangat luas.
Performa Mesin Turbo CR-V, Terbaik!
Walau demikian, bukan berarti CR-V tidak menyenangkan untuk dikendarai. Pasalnya ketika turbonya aktif, mobil jadi terasa sangat bertenaga. Di putaran mesin yang tepat atau sekitar di atas 3.000 rpm, mudah sekali berakselerasi walau saya cuma injak gasnya sedikit.
Sebagai informasi, performa mesin 1.500 cc turbo milik SUV berlogo H ini merupakan terbaik di kelasnya lewat tenaga 190 PS. Mengalahkan kompetensi jantung mekanis MG HS i-Smart yang Cuma bisa menghasilkan 162 PS dan Wuling Almaz RS dengan 140 PS, yang pakai kubikasi serupa.
Bahkan mesin CR-V Turbo lebih baik dari X-Trail dengan mesin 2.500 cc, karena SUV Nissan itu hanya mampu melontarkan tenaga 171 PS. Performa SUV termahal Honda ini, cuma setara dengan mesin 2.500 cc milik Mazda CX-5.
Honda juga memberi paddle shift untuk membuat berkendara lebih menyenangkan. Guna fitur tersebut agar pengemudi bisa melakukan simulasi perpindahan gigi manual, lewat tuas yang ada di balik kemudi.
Kemudian performa hebat CR-V Turbo juga ditunjang suspensi yang berkualitas dan bodi yang lebar. Ini membuat laju mobil sangat stabil, meski jarum speedometer sudah di atas 100 Kpj.
Meski stabil, bukan berarti bantingan suspensi CR-V Turbo kaku atau keras. Justru saya merasakan kaki-kakinya tetap nyaman saat melewati jalanan bergelombang. Oleh karena keistimewaannya ini, Honda patut dapat dua jempol.
Konsumsi BBM CR-V Turbo
Lalu bagaimana dengan konsumsi BBM Honda CR-V Turbo? Walau cuma pakai mesin 1.500 cc, jangan pikir iritnya seperti Toyota Avanza, Mitsubishi Xpander, dan lain-lain.
Mesin turbo ternyata tidak cuma berefek ke performa yang jadi lebih istimewa, tapi juga konsumsi BBM lebih boros. Dari hasil test drive Honda CR-V Turbo yang kami lakukan, diperoleh catatan 10,8 Km/liter, ini hasil berkendara di dalam kota.
Sementara saat melaju di jalan bebas hambatan alias tol transjawa yang sedang lengang. Konsumsi BBM terbaik CR-V dengan mesin 1.500 cc turbo ini bisa membukukan angka irit 15,8 Km/liter
Honda Sensing Manjakan Pengemudi
Test Drive Honda CR-V Turbo kali ini, kami juga menjajal fitur Honda Sensing yang merupakan teknologi keselamatan modern. Salah satu hal menarik, Honda Sensing terintegrasi adaptive cruise control (ACC) with low-speed follow dan lane keeping assist system (LKAS).
Bila ACC aktif, CR-V akan mengikuti kecepatan kendaraan lain di depan secara otomatis. Bahkan saat kendaraan di depan berhenti sekali pun, CR-V ikut berhenti. Alhasil, saya sebagai pengemudi tidak perlu lagi menginjak gas dan rem sepanjang perjalanan.
Kemudian kalau LKAS aktif, memungkinkan mobil tidak keluar jalur. Jadi saya tidak perlu pegang kemudi, karena setir otomatis terkoreksi mengikuti garis jalur yang ada di jalan tol.
Lalu apakah berkendara dengan CR-V Turbo seperti menungangi mobil semiautonomous. Istimewa! Hanya saja yang perlu diingat, Honda Sensing adalah teknologi keselamatan yang fungsinya mencegah resiko kecelakaan. Jadi ketika ACC dan LKAS aktif, kita tetap harus waspada.
Itulah tadi pengalaman test drive Honda CR-V Turbo secara lengkap yang saya lakukan. Setelah tahu kelebihan dan kekurangannya, apakah kamu tertarik meminang SUV berlogo H ini?