Tren Otomotif

Fungsi Power Steering dan Cara Kerjanya pada Mobil Modern

  • 239 Views

Daftar Isi

Power steering menjadi bagian penting dari teknologi kendaraan modern karena kemampuannya dalam meningkatkan kenyamanan dan keamanan saat berkendara. Komponen ini berperan besar dalam mempermudah pengemudi memutar kemudi, terutama pada kecepatan rendah atau saat parkir di area yang sempit. Dengan adanya sistem ini, pengemudi tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk memutar setir, menjadikannya lebih ringan dan mudah dikendalikan.

Fungsi utama power steering adalah untuk menjaga kendali kendaraan tetap stabil di berbagai kondisi jalan. Saat kendaraan melaju dengan kecepatan tinggi di jalan tol, sistem ini membantu mengatur kekakuan kemudi agar tetap stabil dan tidak mudah membelok secara tiba-tiba. Sebaliknya, di kecepatan rendah, seperti saat parkir, sistem ini membuat kemudi menjadi lebih ringan agar memudahkan manuver.

Selain meningkatkan kenyamanan, power steering juga memberikan kontribusi besar terhadap keselamatan. Pengemudi yang tidak kelelahan saat memutar setir akan lebih fokus dan responsif dalam mengendalikan kendaraan. Ini membantu mengurangi risiko kecelakaan, terutama dalam situasi darurat atau saat harus bermanuver mendadak.

Mengapa Pengemudi Modern Sangat Bergantung Pada Power Steering

Fungsi Power Steering

Pengemudi saat ini mungkin sudah terbiasa dengan sistem kemudi yang ringan tanpa menyadari bahwa hal tersebut dimungkinkan oleh power steering. Tanpa fitur ini, berkendara di kota besar dengan kemacetan tinggi akan sangat melelahkan. Aktivitas seperti parkir paralel atau berputar di ruang sempit bisa menguras tenaga secara signifikan.

Ketika kendaraan diputar pada sudut tajam, beban yang ditumpu oleh ban akan terasa lebih berat tanpa bantuan sistem ini. Power steering berfungsi untuk meringankan beban tersebut sehingga kendaraan bisa dikendalikan dengan lebih presisi. Ini sangat penting terutama di area padat kendaraan, seperti pusat perbelanjaan atau area parkir gedung perkantoran.

Ketergantungan pengemudi pada fitur ini bukan sekadar kebiasaan, tetapi didorong oleh kebutuhan praktis dan efisiensi saat berkendara. Apalagi dengan peningkatan mobilitas masyarakat, mengemudi sering kali menjadi aktivitas harian yang menguras tenaga jika kendaraan tidak didukung teknologi pendukung seperti power steering.

Power Steering Bekerja Dengan Dua Sistem Utama: Hidrolik Dan Elektrik

Electronic power steering

Sistem power steering terbagi menjadi dua jenis utama: hidrolik dan elektrik. Keduanya memiliki prinsip kerja dan teknologi yang berbeda, namun sama-sama bertujuan untuk membantu pengemudi dalam memutar kemudi. Power steering hidrolik menggunakan pompa dan cairan bertekanan yang didorong ke sistem kemudi untuk memberikan bantuan dalam menggerakkan roda.

Di sisi lain, sistem elektrik memanfaatkan tenaga motor listrik yang dikendalikan oleh sensor dan modul kontrol. Saat pengemudi memutar setir, sensor torsi mendeteksi pergerakan tersebut dan mengirim sinyal ke motor untuk memberikan bantuan putaran. Sistem ini lebih canggih dan efisien dalam penggunaan energi karena tidak lagi memerlukan pompa atau cairan.

Salah satu keunggulan dari sistem elektrik adalah kemampuannya dalam menyesuaikan tingkat kekakuan kemudi secara otomatis tergantung kecepatan kendaraan. Ini memberikan pengalaman berkendara yang lebih halus dan aman, terutama saat transisi antara kecepatan tinggi dan rendah. Sebaliknya, sistem hidrolik lebih kuat menahan beban berat, sehingga masih banyak digunakan pada kendaraan besar.

Keunggulan Dan Kekurangan Masing-Masing Sistem Power Steering

Electric Power Steering (EPS)

Power steering hidrolik terkenal karena daya tahannya terhadap beban berat. Sistem ini sangat cocok untuk kendaraan niaga seperti truk atau SUV karena tekanan cairan yang dihasilkan mampu memberikan dukungan besar saat memutar kemudi. Namun, kelemahannya adalah membutuhkan perawatan rutin, termasuk penggantian oli dan pengecekan kebocoran.

Sementara itu, sistem elektrik lebih ringan dan tidak memerlukan cairan, sehingga biaya perawatannya lebih rendah. Sistem ini juga menghasilkan efisiensi bahan bakar yang lebih baik karena tidak membebani mesin dengan pompa tambahan. Namun, sistem ini lebih sensitif terhadap kerusakan kelistrikan dan membutuhkan komponen elektronik yang stabil.

Dari sisi penggunaan sehari-hari, power steering elektrik menawarkan kenyamanan lebih untuk pengemudi urban yang sering berkendara dalam kondisi stop-and-go. Sedangkan pengguna jalan lintas provinsi atau kendaraan komersial yang membawa beban berat mungkin lebih mengandalkan kekuatan sistem hidrolik untuk kestabilan jangka panjang.

Cara Kerja Power Steering Elektrik Yang Semakin Populer

power steering hidrolik

Pada sistem elektrik, begitu mesin dinyalakan, sensor pada batang kemudi akan membaca arah dan kekuatan putaran setir. Data tersebut kemudian dikirim ke modul kontrol yang menentukan besarnya bantuan yang harus diberikan oleh motor elektrik. Semakin besar putaran setir, semakin besar pula bantuan yang diberikan oleh sistem ini.

Keunggulan utama power steering elektrik adalah efisiensi energi dan pengaturan kemudi yang adaptif. Saat kecepatan rendah, motor memberikan bantuan maksimal agar kemudi terasa ringan. Namun saat kendaraan melaju kencang, bantuan dikurangi agar kemudi tetap stabil dan tidak terlalu sensitif terhadap sentuhan ringan.

Kelemahan dari sistem ini adalah ketergantungannya pada sistem kelistrikan kendaraan. Jika terjadi kerusakan pada sensor atau modul kontrol, power steering dapat kehilangan fungsinya sepenuhnya. Oleh karena itu, penting untuk menghindari jalan banjir atau kerusakan kabel yang bisa mengganggu kerja motor elektrik dan sensor.

Tantangan Mengemudi Mobil Tanpa Power SteeringPosisi setir memutar atau berbelok

Mengemudi mobil tanpa power steering adalah tantangan fisik tersendiri. Setiap gerakan kemudi membutuhkan tenaga besar, terutama saat kendaraan dalam keadaan diam atau bergerak lambat. Tanpa bantuan mekanis, beban pada tangan pengemudi akan terasa berlipat ganda, membuatnya cepat lelah.

Situasi ini juga memengaruhi akurasi dalam berkendara. Saat tubuh kelelahan, respon terhadap kondisi jalan bisa melambat. Ini meningkatkan risiko kesalahan dalam manuver, seperti saat masuk ke parkiran sempit atau bermanuver cepat di persimpangan padat.

Mobil-mobil tanpa power steering biasanya memiliki desain kemudi yang lebih sederhana, namun tetap membutuhkan ketelitian tinggi saat digunakan. Pengemudi harus memahami batas kemampuan fisiknya dan menyesuaikan kecepatan serta sudut putaran setir secara lebih hati-hati agar kendaraan tetap stabil.

Baca juga  Kenali Penyebab Mobil Matik Nyentak dan Solusinya

Perawatan Yang Tepat Memperpanjang Umur Sistem Power Steering

fungsi power steering hidrolik

Merawat power steering dengan baik adalah langkah penting untuk menjaga performa kemudi tetap optimal. Pada sistem hidrolik, hal pertama yang harus diperhatikan adalah kondisi oli. Pastikan oli tidak keruh, tidak berkurang volumenya, dan tidak terdapat kebocoran di selang maupun sambungan sistem. Oli power steering yang kotor atau kurang dapat menyebabkan penurunan tekanan dan membuat setir terasa berat.

Pemeriksaan rutin bisa dilakukan dengan melihat reservoir oli. Jika oli terlihat keruh atau berbusa, itu tanda sistem perlu dikuras dan diisi ulang. Selain itu, dengarkan suara mendesing saat setir diputar penuh. Suara ini bisa jadi gejala awal kerusakan pada vane pump atau masalah di rack steer.

Untuk sistem elektrik, fokus perawatan ada pada komponen kelistrikan. Pastikan tidak ada kabel yang terkelupas atau konektor yang longgar. Hindari melewati genangan air tinggi karena bisa menyebabkan korsleting pada motor listrik penggerak. Setelah berkendara dalam kondisi hujan deras atau menerjang banjir, segera lakukan pemeriksaan komponen power steering untuk mencegah kerusakan serius.

Baca juga  10 Alat Pendingin Mesin Saat Mobil Overheat

Mengenal peran vane pump dalam sistem hidrolik

Vane pump adalah jantung dari sistem power steering hidrolik. Pompa ini bertugas menghasilkan tekanan cairan yang dibutuhkan untuk membantu gerakan setir. Vane pump bekerja dengan memutar rotor dan bilah-bilah kecil di dalam ruang pompa, menciptakan tekanan konstan untuk dialirkan ke sistem kemudi.

Jika vane pump mengalami kerusakan atau keausan, tekanan yang dihasilkan menjadi tidak stabil. Hal ini membuat setir terasa lebih berat dan tidak responsif. Tanda umum dari kerusakan vane pump antara lain suara berisik dari mesin saat setir diputar, kebocoran oli di sekitar pompa, dan kemudi yang terasa tidak konsisten.

Perawatan vane pump dapat dilakukan dengan menjaga kualitas oli tetap baik, memeriksa sabuk penggerak (belt) agar tidak kendor, serta mengganti pompa bila sudah terlalu aus. Mekanik profesional biasanya menggunakan alat pengukur tekanan untuk memastikan output dari vane pump sesuai standar pabrik. Dengan perawatan yang tepat, usia vane pump bisa bertahan hingga ratusan ribu kilometer tanpa masalah.

Baca juga  6 Cara Menguras Radiator Mobil dengan Benar, Jangan Sampai Salah!

Gaya Berkendara Juga Memengaruhi Umur Power Steering

Cara kamu mengemudi ternyata ikut menentukan seberapa lama sistem power steering bisa bertahan. Salah satu kebiasaan buruk yang harus dihindari adalah memutar setir dalam posisi berhenti secara ekstrem hingga mentok. Tekanan berlebihan seperti ini dapat merusak pompa (pada sistem hidrolik) atau membuat motor listrik bekerja terlalu keras (pada sistem elektrik).

Begitu juga dengan kebiasaan menerjang jalan rusak atau berlubang dalam kecepatan tinggi. Getaran dan benturan tajam akan ditransfer ke sistem kemudi dan berisiko merusak komponen internal seperti rack steer dan sensor. Sebaiknya, kurangi kecepatan dan berkendara dengan lebih halus saat melewati jalan bergelombang untuk menghindari beban berlebih pada sistem kemudi.

Hindari pula membiarkan setir dalam posisi berbelok penuh terlalu lama, misalnya saat menunggu kendaraan lain keluar parkir. Pada sistem hidrolik, ini bisa memicu overpressure yang meningkatkan suhu oli. Sedangkan pada sistem elektrik, motor bisa mengalami overheating meskipun ada fitur pelindung. Berkendara dengan bijak akan memperpanjang umur power steering dan membuat mobil tetap nyaman dikemudikan dalam jangka panjang.

Power Streering Fitur Penting yang Harus di Maintenance

Power steering bukan sekadar fitur kenyamanan, melainkan juga penunjang keselamatan. Dengan memahami cara kerja dan pentingnya perawatan sistem ini, kamu bisa menjaga performa kendaraan tetap prima dan menghindari risiko kerusakan yang mahal.

Mulailah dari langkah sederhana seperti memeriksa oli, menghindari banjir untuk sistem elektrik, serta menjaga gaya berkendara tetap halus. Jangan abaikan suara atau gejala aneh dari setir karena bisa jadi itu tanda awal kerusakan yang lebih besar.

Ingin tahu lebih banyak tips perawatan otomotif, panduan setir mobil, atau informasi seputar komponen kendaraan lainnya? Kunjungi Moladin.com untuk mendapatkan artikel terkini yang membantu kamu merawat mobil lebih cermat dan hemat. Dengan perawatan yang tepat, setir mobil tetap ringan dan responsif, menjadikan perjalanan harian jauh lebih nyaman dan aman.

Baca juga:

Artikel Tren Otomotif
Rekomendasi Untuk Kamu

Lihat Artikel Terkait

Terpopuler di
Tren Otomotif