Selasa, Maret 19, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

10 Alat Pendingin Mesin Saat Mobil Overheat

by Firdaus Ali
alat pendingin mesin mobil

Beberapa pemilik mobil pernah mengalami kasus mesin overheat. Penyebabnya adalah temperatur mesin mengalami panas yang berlebihan. Imbas buruknya yaitu mobil bisa mogok.

Alasan temperatur mobil naik, tentunya tak lepas dari kondisi mesin yang terlalu panas. Nah, Adapun penyebab panas mesin tersebut umumnya dikarenakan air radiator habis.

Selain air radiator habis, penyebab mesin overheat bisa juga disebabkan karena radiator mengalami kebocoran, selang radiator getas, kipas radiator rusak dan beberapa penyebab lainnya.

Untuk mencegah hal tersebut terjadi, ada baiknya kita mengetahui fungsi alat pendingin mesin mobil serta perawatannya:

10 Alat Pendingin Mesin Mobil Ketika Mobil Panas

alat pendingin mesin mobil

Alat pendingin mesin mobil

1. Radiator

Radiator adalah komponen utama dalam sistem pendingin mesin mobil. Komponen ini memiliki tugas utama untuk mendinginkan campuran coolant.

Komponen ini bekerja dengan cara menyalurkan udara melalui lubang atau kisi. Radiator biasanya diletakkan terpisah dari mesin, yaitu berada di bagian depan. Tujuannya agar bisa mendapatkan pasokan udara dingin yang nantinya akan digunakan untuk proses pendinginan mesin.

2. Kipas Radiator

Kipas radiator memiliki fungsi memberi aliran udara pada radiator. Aliran udara dibutuhkan dalam proses pendinginan air atau cairan dalam radiator.

Kipas pada radiator berbeda dengan kipas umum yang meniupkan udara.  Terdapat dua jenis kipas radiator, yaitu motor fan radiator yang dioperasikan secara digital dalam mesin mobil dan fan radiator yang bekerja langsung dengan tali kipas yang terhubung dengan mesin.

3. Pipa Radiator

Pipa radiator berfungsi untuk menghubungkan dan mendistribusikan coolant. Dengan kata lain komponen ini menjadi penghubung blok mesin dan radiator agar bisa mengalirkan cairan radiator yang panas kembali ke radiator, begitu pula sebaliknya.

Terdapat dua jenis pipa radiator dalam sistem pendingin mesin mobil, yaitu pipa atas untuk membawa air panas dari penyerapan suhu mesin menuju radiator, dan pipa bawah untuk membawa air dingin ke mesin yang bersuhu panas.

4. Engine Coolant Temperature Sensor

Engine Coolant Temperature Sensor merupakan sensor yang fungsinya membaca temperatur coolant atau air radiator yang ada di dalam mesin. Coolant akan menyerap panas yang terjadi pada silinder saat mesin sedang berjalan. Penyerapan ini akan membuat kendaraan bergerak dan beroperasi tanpa panas yang berlebihan. 

Di mobil modern, terdapat sensor (lampu/logo indikator) di bagian dashboard yang akan mengetahui apakah mesin panas atau tidak. Sehingga, bisa lebih mudah memahami bagian kerusakan pada komponen pendingin satu ini.

Komponen sensor juga dinilai sangat penting karena bekerja untuk mendeteksi kinerja komponen seperti water pump, overflow tank, kipas pendingin, radiator, serta komponen-komponen lainnya.

Nah, jika sensor ini mengalami maslah, sebaiknya segera diperbaiki supaya tidak berpengaruh pada kerusakan komponen lainnya.

5. Temperature Gauge

Temperature gauge adalah alat pendingin mesin mobil yang memiliki peran mengukur suhu pada sistem pembakaran mesin. Sensor akan memberikan informasi setelah merespon unit kontrol mesin.

Baca juga  Kaliper Rem Mobil: Fungsi, Cara Kerja, Beserta Harganya

Kemudian, data digunakan untuk menyesuaikan injeksi bahan bakar serta waktu pembakaran yang tepat. Sensor tersebut dapat bertahan di berbagai temperature.

6. Pompa Air

Pompa air adalah penghubung dari lower tank atau tempat menyimpan air ke bagian mesin. Komponen ini memegang peranan penting dalam mendinginkan mesin.

Sistem di dalam pompa air ini bekerja dengan menyesuaikan pada saat mesin bekerja. Pompa air memiliki bagian pulley yang akan terhubung dengan sabuk bernama V belt. Kemudian, air akan dialirkan untuk mendinginkan mesin.

7. Thermostast

Thermostat berfungsi untuk mengatur sirkulasi air pada pendingin mesin.  Termostat tidak selalu bekerja, namun hanya akan berfungsi di suhu panas tertentu.

Maka, bisa dibilang thermostat merupakan back up dari alat pendingin mesin mobil. dimana apabila mesin telah mencapai suhu batas tertentu, maka thermostat baru akan bekerja. Salurannya akan terbuka secara otomatis.

8. Tabung Reservoir

Saat suhu mesin sedang tinggi, mesin akan bekerja untuk menampung uap dari radiator. Air yang dihasilkan akan disimpan di tabung reservoir untuk diputar dan dialirkan saat ada vacuum pada bagian upper tank radiator.

9. Kap Radiator

Kap tidak hanya berfungsi sebagai penutup saja, namun juga sebagai penjaga titik didih air. Dengan adanya kap radiator, air tak akan mencapai titik didih 100° celcius, sehingga tekanan radiator pun menjadi lebih stabil dan tidak ada konsleting pada kendaraan. Selain untuk menjaga suhu, kap radiator juga dapat mengalirkan air ketika tekanan radiator melebihi 0,9  satuan bar.

10. Coolant

Coolant adalah cairan khusus untuk radiator. Seperti sudah djelaskan sebelumnya bahwa fungsinya adalah untuk mendinginkan mesin melalui sistem radiator.

Solusi Mobil Mati Mendadak Saat Overheat

alat pendingin mesin mobil

Telfon derek atau towing jika dirasa mobil sudah tidak bisa jalan

  • Pinggirkan Mobil di Tempat Yang Aman

Ketika suhu mesin naik drastis, bisa terlihat di indikator suhu lewat jarum atau lampu khusus pada panel dashboard. Jika sudah ekstrim, di beberapa mobil akan hasilkan isyarat bunyi atau mesin akan terasa tersendat.

Segera pinggirkan mobil di tempat yang aman. Hindari tempat yang sepi untuk keselamatan.

  • Pasang Segitiga Pengaman dan Kunci Pintu

Segitiga pengaman diperlukan jika memeng mobil berhenti di pinggir jalan. Jangan lupa untuk memasang segitiga pengaman dengan jarak minimal 5 meter dari mobil.

  • Matikan Mesin Mobil Namun Jangan Langsung Buka Tutup Radiator

Seteleh mobil berhenti di tempat aman, buka kap mesin, namun ingat, jangan terburu-buru untuk membuka tutup radiator. Hawa dan tekanan ekstrim tinggi bisa membuat cairan radiator muncrat dan bisa menyebabkan cidera. Diamkan mobil sejenak dan tunggu minimal 30 menit.

  • Cek Kondisi Radiator

Kemudian, jika suhu mesin sekiranya sudah adem, bisa dilanjutkan  untuk mulai membuka tutup radiator dan mengecek jumlah cairan radiator dan tabung reservoir.

Baca juga  8 Cara Mengatasi Mobil Terendam Banjir, Jangan Distarter!

Gunakan lap cuci mobil atau kaos bekas untuk melapisi tangan saat membuka tutup radiator. Harus diingat, saat membuka, putar tutup radiator hingga setengah membuka untuk membuang tekanan dan uap panas sekaligus mengecek apakah sudah aman untuk membuka radiator.

  • Tambahkan Cairan Radiator Jika Volumenya Berkurang

Jika cairan radiator berkurang, usahakan mengisi cairan khusus untuk radiator (coolant). Namun begitu jika kondisinya jauh dari toko kelengkapan mobil, bisa mengisinya kembali dengan air mineral kemasan yang bisa ditemui atau dibeli di toko kelontong atau warung pinggir jalan.

Isi radiator dan tabung reservoir hingga penuh kembali. Jika masih ada air tersisa, bisa menyiramkannya pada bagian radiator untuk percepat pendinginan. Namun ingat lakukan dengan aman agar air tak membasahi komponen mesin lainnya.

  • Cek Bagian Lain, Pastikan Tidak Ada Kebocoran

Cek kembali dan pastikan tak ada kebocoran. Seperti bagian radiator dan selangnya. Karena jika ada, maka akan sulit untuk menambalnya tanpa bantuan profesional.

Namun jika ternyata ada kebocoran atau ada komponen pendinginan mesin yang mati atau tidak bekerja, disarankan untuk tidak memaksakan menghidupkan dan mengendarai mobil. Segera hubungi pihak towing untuk membawa mobil ke bengkel terdekat.

  • Jika Suhu Sudah Normal, Lanjutkan Perjalanan

Jika radiator dan tabung reservoir sudah terisi coolant dan tidak ada kebocoran atau komponen yang mati, Anda bisa kembali melanjutkan perjalanan. Putar kunci kontak ke posisi “ACC” dan lihat apakah jarum penunjuk suhu atau lampu indikator sudah aman kembali.

Setelah itu Anda bisa mencoba untuk menyalakan mesin Anda. Namun jika mesin tak mau hidup, jangan paksakan dan segera hubungi pihak towing atau derek untuk membawa mobil ke bengkel.

 

Perhatikan Simbol Lampu Indikator

alat pendingin mesin mobil

Berbagai lampu indikator mobil

Mesin yang overheat sebenarnya bisa dideteksi dari lampu indikator yang ada di speedometer. Indikator suhu mesin di panel instrumen memiliki logo seperti alat termometer, ada yang berbentuk hanya lampu peringatan warna merah dan biru dan ada juga yang model jarum.

Nah buat kalian yang masih bingung, indikator suhu radiator yang menyala berwarna biru maupun merah ini tentu saja memiliki arti yang berbeda.

Jika indikator suhu radiator berwarna biru, artinya suhu mesin masih dalam keadaan dingin, sedangkan jika berwarna merah, artinya suhu mesin terlalu panas (overheat).

Tanda suhu mesin sudah ideal adalah ketika mesin dalam kadaan hidup dan lampu indikator suhu radiator dalam keadaan mati.

Selain indikator suhu model lampu merah atau biru, ada juga indikator suhu radiator yang model jarum, jika jarum menunjuk ke huruf ‘H’ menandakan Hot atau panas, dan tanda ‘C’ artinya Cold atau dingin.

Baca juga  Ketahui Fungsi Klep Mesin Mobil, Penting!

Selain indikator suhu mesin ada pula beberapa simbol lampu indikator lainnya yang ada di mobil. Totalnya ada 14 indikator seperti rem parkir, pengisian aki, check engine, tekanan oli mesin, ABS, minyak rem, transmisi otomatis, electric power steering, airbag, immobilizer, pintu mobil, bahan bakar, hingga keyless entry.

Cara Cek Mobil Bekas Sebelum Membeli

alat pendingin mesin mobil

Cek bagian mesin

Salah satu tujuan utama membeli mobil bekas adalah harga yang lebih terjangkau dibandingkan beli mobil baru. Namun begitu, diperlukan kejelian saat memilih mobil bekas utamanya bagian mesin. Jangan sampai mesinnya pernah rusak karena overheat.

Kalau pernah overheat, biasanya akan turun mesin. Nah berikut kami berikan ciri-ciri mobil yang sudah turun mesin dengan cek bagian jantung mekanisnya:

  • Ruang mesin bersih

Ciri pertama yang paling mudah diidentifikasi bisa dilihat dari kondisi ruang mesin. Ruang mesin pada mobil yang pernah turun mesin biasanya terlalu bersih. Ini karena saat mobil melakukan overhaul, mesin akan diangkat untuk diperiksa dan diperbaiki. Saat perbaikan tersebut, ruang mesin pun akan dibersihkan. Jadi, jika menemukan mobil bekas dengan ruang mesin yang terlalu bersih, Anda layak mempertanyakannya.

Meski begitu, bukan berarti semua mobil bekas yang ruang mesinnya bersih adalah mobil turun mesin. Anda perlu mencocokkannya dengan kebiasaan si pemilik. Jangan ragu juga untuk bertanya lebih lanjut kepada pemilik sebelum mengambil keputusan untuk membeli mobil.

  • Terdapat goresan di lubang baut

Selain memperhatikan kondisi ruang mesin, ciri-ciri mobil pernah turun mesin juga bisa diperiksa dari kondisi baut-baut di ruang mesin. Cek baut yang melekat pada blok mesin, apakah masih utuh dan presisi. Sebab, baut blok mesin pada mobil yang pernah overhaul akan memiliki banyak goresan halus.

Mengapa demikian? Saat melakukan turun mesin, mekanik bengkel harus membuka baut-baut tersebut. Ada kalanya baut-baut tersebut sulit dibuka karena usia pemakaian hingga akhirnya proses tersebut menimbulkan goresan-goresan halus pada baut.

  • Terdapat seal silikon

Ciri lain yang mudah dikenali adalah penggunaan segel atau seal silikon pada mesin mobil. Mesin mobil yang tidak pernah turun mesin tidak akan menggunakan seal silikon. Sebab proses perakitan dan penyatuan seluruh komponen mobil pada dasarnya dilakukan secara otomatis dengan bantuan robot saat dipabriknya.

Moladiners, jika dirasa tidak memahami mengenai mesin mobil. ada baiknya membawa montir terpercaya untuk mengecek kondisi mesin saat membeli mobil. selain itu, untuk mengecek keabsahan dokumen juga bisa dilakukan melalui laman resmi Samsat.

Nah, untuk mendapatkan mobil bekas berkualitas dengan jaminan bukan bekas tabrakan atau kebanjiran, langsung saja berkunjung ke Moladin Car Center (MCC), dijamin mobilnya berkualitas. 

Kalau mau tahu informasi terlengkap seputar info mobil, review mobil, dan tips & trick mobil, pantau terus Moladin Blog!

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika