Aki Hybrid vs Aki Kering Lebih Baik Mana?

by Harsya Fikmazi
aki hybrid vs aki kering

Aki hybrid vs aki kering, pasti kamu sudah pernah mendengar keduanya. Hanya saja soal perbedaan dan mana aki yang terbaik untuk mobil, mungkin belum banyak yang tahu.

Keduanya sungguh jenis yang berbeda. Bila bicara aki kering, maka tidak perlu lagi konsumen memgecek dan mengisi air aki sama sekali. Oleh karenanya disebut juga sebagai maintenance free atau MF.

Sementara aki hybrid berbasis aki konvensional yang masih perlu dicek dan diisi airnya secara berkala. Hanya saja terkait waktu pengisiannya, tidak secepat aki konvensional. Butuh waktu lebih lama, sekitar 4-5 kali dibanding aki basah.

Agar kamu lebih paham soal perbedaan aki hybrid vs aki kering, ada baiknya simak bahasan di bawah ini:

Pengertian dan Fungsi Aki

Aki hybrid vs aki kering

aki mobil memiliki banyak jenis, salah satunya ada aki kering dan aki hybrid

Sebelum membahas lebih jauh soal aki hybrid vs ali kering. Ada baiknya kita ketahui dulu apa fungsi komponen ini untuk mobil.

Accu atau yang sering disebut aki, merupakan salah satu komponen yang wajib ada di kendaraan, baik itu mobil atau motor. Dengan adanya aki ini, memiliki fungsi utama sebagai penyuplai daya listrik bagi komponen-komponen terkait yang ada di kendaraan.

Saat aki tidak berfungsi dengan baik, maka pemilik kendaraan sudah pasti akan merasa terganggu karena salah satu fitur pada mobil tidak bekerja dengan baik. Hal ini disebabkan karena suplai listrik dari aki tidak maksimal.

Baca juga  5 Cara Merawat Aki Basah Agar Tidak Cepat Tekor

Padahal, aki menjadi salah satu komponen yang harus diperhatikan keadaannya. Beberapa komponen di dalam mobil sangat tergantung degan performa aki.

Dewasa ini, di dunia otomotif terdapat beberapa pilihan di antaranya adalah aki kering, aki basah, dan aki hybrid. Dari ketiga jenis aki tersebut, masing-masing memiliki keunggulan dan kekurangannya. Namun kali ini kami akan melakukan komparasi untuk aki hybrid vs aki kering.

Secara definisi, aki kering ini memiliki keunggulan karena relatif bebas perawatan. Kamu tidak perlu mengisi ulang cairan yang ada di dalamnya. Berbeda dengan aki hybrid, yang masih perlu diisu ulang cairan secara berkala. Walau demikian rentang waktu pengisiannya lebih lama dibanding aki basah.

Oleh karenanya aki hybrid sering disebut dsebagai gabungan antara dua jenis aki yakitu basah dan kering. Secara spesifikasinya, aki hybrid masih menggunakan cairan elektrolit seperti aki basah. Namun kadar uap yang dihasilkan aki hybrid sangat berbeda dari konvensional alias sangat minim. Jadilah minim perawatan.

Di samping itu, mengenai perbedaan yang sangat ketara adalah untuk aki jenis hybrid dibanding aki basah, versi hybrid ini sudah langsung diisi cairan sejak keluar dari pabrik dan sudah terisi setrum. Alhasil dalam penggunaannya konsumen bisa langsung memasang dan menggunakannya.

Keunggulan Aki Hybrid vs Aki Kering

aki hybrid vs aki kering

Aki kering lebih unggul dari aki hybrid

Seperti yang sudah disebutkan di atas, aki hybrid sudah menggunakan teknologi hybrid sehingga penguapan air aki lebih rendah. Alhasil untuk penambahan air aki, juga lebih lama karena bisa sampai 4 atau 5 kali dibandingkan model aki basah.

Baca juga  Awas Kebiasaan Sepele Ini Bisa Bikin Aki Mobil Kamu Cepat Soak

Sementara untuk aki kering atau maintenance free, juga dibekali dengan beberapa keunggulan. Aki kering ini dikatakan bebas perawatan karena nanti penggunanya tidak perlu melakukan pengecekan ketinggian air akinya. Bahkan, secara tampilan biasanya aki kering lebih gelap, sehingga tidak terlihat sama sekali ketinggian cairannya.

Lalu aki kering juga tidak disertai lubang di kover atas. Dengan demikian tidak ada tempat untuk mengisi cairan.

Bicara soal kesamaan, baik aki hybrid vs aki kering sudah dilengkapi dengan lampu indicator elektrolit untuk mengetahui kondisi daya setrum aki. Fitur ini berguna untuk pengguna mobil agar dapat memastikan kondisi aki hanya dengan melihat lampu indikatornya.

Sementara itu, untuk pemasangannya aki hybrid vs aki kering juga sama. Karena bisa dikatakan dalam instalasinya cukup dengan melepas cover atau penutup dari aki. Jika sudah dilepaskan, maka untuk langkah selanjutnya adalah tinggal menyesuaikan kutub positif dan negative. Tidak perlu ada isi cairan lebih dulu layaknya di aki basah.

Mengenai harga yang ditawarkan, aki kering biasanya dibanderol lebih mahal. Wajar karena memang secara garis besar bebas perawatan. Banderolnya  mulai dari Rp 750 ribu sampai Rp 2 jutaan. Sedangkan untuk harga aki hybrid lebih terjangkau, ditawarkan mulai dari Rp 570 ribuan sampai Rp 1,5 jutaan.

Tentu harga tersebut tergantung pada jenis kendaraan kamu, di mana untuk mobil-mobil dengan kebutuhan arus yang kuat biasanya akan lebih mahal.

Baca juga  Beda Aki Kering dan Aki Basah, Buat Mobil Beli yang Mana?

Perawatan Aki Hybrid

Aki hybrid vs aki kering

Perawatan aki harus tetap dilakukan

Meskipun terbilang aki hybrid lebih unggul dari aki konvensional, namun tetap ada ritual dalam perawatannya. Seperti diketahui, untuk perawatan aki juga harus dilakukan agar kondisi aki tetap dalam kondisi prima di segala kondisi.

Ketika kamu sudah menemukan level air berkurang, maka sudah seharusnya kamu melakukan penambahan. Jangan sampai abai akan pengisian air aki, karena akan berakibat fatal dan tentunya performanya tidak akan sebaik ketika air aki dalam kondisi normal.

Di samping itu, perawatan yang harus dilakukan untuk aki jenis ini adalah cara melepaskan aki dari tempatnya. Jangan sembarangan membuka ketika aki ingin dikeluarkan. Hal ini tentu sangat berhubungan dengan sistem kelistrikannya.

Jika sampai salah dalam pemasangan maka bukan tidak mungkin aki menjadi korslet dan menimbulkan arus tegangan pendek. Jika seperti itu, maka aki sudah dalam kondisi yang tidak normal.

Sementara untuk pemilihan lebih baik aki hybrid atau kering, kami akan tetap menyarankan untuk pemilihan aki kering Karena selain bebas dari perawatan, biasanya aki jenis ini menggunakan usia pakai sebagai patokannya.

Sebagai contoh, untuk aki kering biasanya memiliki usia pakai sampai dua tahun. Setelah dua tahun berlalu, aki jenis ini akan mengalami penurunan kualitas. Sebagai solusinya, kamu harus melakukan penggantian komponen ini.

Meski harga yang ditawarkan lebih mahal, namun tingkat kepraktisan yang ditawarkan jauh lebih baik dari aki jenis hybrid.

Simak terus informasi otomotif di moladin.com

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika