Auto2000 Student Drive for Change dilaksanakan di tiga Cabang Auto2000, mulai cabang Auto200 Bekasi Timur, Bandung Suci dan Auto2000 Surabaya Kenjeran. Ini adalah langkah membuka cakrawala bagi siswa SMKN terkhusus di jurusan industri otomotif terkait elektrifikasi. Termasuk penjelasan seputar mobil hybrid kebanjiran.
Total ada tiga SMKN (Sekolah Menengah Kejuruan Negeri) beruntung yang terpilih untuk bisa mengikuti program ini. Ada dari SMKN 1 Bekasi, SMKN 6 Bandung, dan SMKN 5 Surabaya. Jumlah yang hadir dalam event Auto2000 ini mencapai lebih dari 100 peserta.
Tak sekadar sharing materi satu arah, para siswa SMKN tersebut terlihat begitu tergelik seputar elektrifikasi yang menjadi masa depan otomotif di Indonesia. Pembahasan mendalam perbedaan mobil ICE, mobil listrik dan mobil hybrid. Hingga hal-hal lain yang perlu diperhatikan saat mengendarai mobil elektrifikasi.
Mobil Hybrid Kebanjiran Segeralah ke Bengkel
Cikal bakal mobil hybrid Toyota sendiri dirintis oleh Toyota Prius Gen-2 yang hadir pada tahun 2009. Inilah mobil yang membuka Langkah bagi pengembangan baterai HEV Toyota di Indonesia.
Salah satu contohnya pemakaian baterai Lithium-Ion yang lebih kompak pada Toyota Yaris Cross HEV dengan pasokan motor listrik bertenaga 59 kW dengan torsi 121 Nm, sanggup memberikan performa linier yang membuatnya mampu menaklukkan berbagai kondisi jalan.
Selain itu, penggunaan baterai Lithium-Ion memiliki keunggulan lebih tahan suhu kerja ekstrem dan berukuran lebih kompak. Penempatan baterai hybrid di bawah bangku penumpang belakang membuatnya tidak sampai mengurangi kapasitas bagasi atau kabin penumpang.
Sementara baterai hybrid Ni-MH milik Kijang Innova Zenix HEV kini dikemas dalam paket yang kompak dan disimpan di bawah kedua jok depan tanpa mengurangi ruang di area kabin. Terdapat filter pada tutup saluran udara pendingin baterai, sehingga penumpukan debu di jalur pendinginan bisa ditekan guna mencegah penurunan usia pakai baterai akibat peningkatan suhu baterai.
Sama dengan Yaris Cross HEV, platform anyar memastikan baterai hybrid terlindungi dari benturan dan risiko kemasukan air. Tapi patut dicatat, baterai Hybrid EV Toyota beserta komponen elektrifikasi lainnya, didesain water resist (tahan air) dan bukan water proof (kedap air). Artinya, tetap ada potensi air menemukan celah untuk masuk dan merusak baterai, khususnya genangan air banjir yang bertekanan tinggi. Jadi jangan coba-coba terabas banjir sob!
“Mobil hybrid melintasi genangan air tidak berbahaya. Maksudnya tidak berbahaya karena sudah ada shortcut untuk memutus secara otomatis arus listriknya sehingga tidak berpotensi nyetrum. Tapi bukan berarti hybrid itu masuk ke dalam air (menerjang banjir) tetap ini tidak boleh. Sama seperti mobil bermesin bakar, hybrid pun demikian agar tidak terjadi waterhummer,” buka Suratman, kepala bengkel Auto2000 Bekasi Timur, Rabu (15/5).
“Cut off arus tersebut emang ada sensornya jadi kalau dia kena banjir ada cut-off elektronik yang tegangan tinggi sehingga tidak membahayakan. Meski catatan lain saat mobil hybrid kebanjiran tidak boleh digerakan,” tambahnya.
Suratman menggaris-bawah pentingan membawa mobil hybrid segera setelah kebanjiran untuk mengantisipasi berbagai hal. Utamanya menghindari jalur perkabelan mobil (wiring) berkarat.
Anda juga tidak bisa memanfaatkan fasilitas home service untuk menangani hal ini. Termasuk jangan dibiarkan kering sendiri karena dikhawatikan air banjir itu menyimpan zat kimia yang yang berpotensi membuat wiring berkarat, dan jika melepuh justru akan menimbulkan lebih banyak biaya.
“Mobil hybrid kebanjiran harus segera digendong ke bengkel karena nanti di bengkel ada proses pengeringan menggunakan zat kimia khusus yang dipakai untuk pengeringan itu sendiri.
Intinya mobil hybrid tidak disarankan untuk menerjang banjir, khususnya dengan ketinggian air lebih dari setengah ban. Potensi kerusakan komponen lainnya serupa dengan mobil konvensional, mulai dari korsleting listrik dan kaki-kaki. Termasuk, risiko klaim garansi tidak dipenuhi akibat kesalahan pengemudi yang memaksakan melintasi jalan banjir.
Mobil Hybrid Mogok Hindari Derek Yang Salah!
Sama dengan saat mobil hybrid kebanjiran, maka saat mobil hybrid mogok, Anda perlu mengetahui beberapa hal penting. “Saat mobil hybrid mogok jangan dipaksakan bergerak karena gerakan mekanisme putaran roda itu dipakai untuk recharge, dipakai untuk mengisi aki (baterai hybrid),” kata Suratman.
“Karena kalau dia digerakin, berputar maka mekanisme penggeraknya tentu akan terisi. Ya jika kondisinya aman, tapi kalau kondisinya sudah korsleting bisa memicu terbakar. Karena seperti putaran roda saat deselerasi yang mengisi aki, sehingga saat diderek maka mekanismenya yang benar juga perlu diperhatikan. Jika penggerak depan maka roda depan yang diangkat, kalau belakang maka roda belakang yang diangkat dan jika penggerak 4WD harus diangkat semua atau digendong,” urainya lagi.
Jadi tidak disarankan jika mogok, mobil ditowing dan penggeraknya berputar. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.