Mobil listrik bakal jadi solusi kendaraan di masa depan secara global, termasuk bagi masyarakat di Indonesia. Pasalnya mobil tanpa bahan bakar minyak (BBM) ini menawarkan sejumlah kelebihan bagi masyarakat, khususnya ramah lingkungan karena bebas emisi gas buang.
Oleh karena itu, kedepannya Pemerintah Indonesia berencana untuk menyiapkan segala yang dibutuhkan dalam mendukung era elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Pada beberapa tahun mendatang, diproyeksikan akan banyak mobil listrik yang beredar di jalanan Tanah Air.
Hal ini pun dipertegas melalui Kementerian Perindustrian RI, yang membeberkan terkait road map terkait kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Di mana dalam kurun waktu 10 tahun mendatang, diperkirakan mobil listrik bakal jadi alat transportasi kebanyakan masyarakat.
“Kalau peta jalan, sudah kita rumuskan dan ambil perspektif berdasarkan pemikiran bersama dengan para produsen,” ujar Taufik Bawazier selaku Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian.
Lebih jauh Ia pun menegaskan, “Jadi peta jalan ini berlaku untuk sebelum pandemi dan sesudah pandemi itu yang kita rancang, dalam Perpress 55 (Peraturan Presiden (PERPRES) tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (Battery Electric Vehicle) untuk Transportasi Jalan) mengamanatkan dan itu sudah kita selesaikan semua.
Kementerian Perindustrian Indonesia menargetkan pada tahun 2025 mendatang ada 20 persen kendaraan ramah lingkungan yang dijajakan di Tanah Air.
“Rencananya akan ada 20 persen kendaraan yang sudah berbasis low cost emission vehicle (LCEV) di tahun 2025, yang didalamnya ada mobil berbasis listrik, hybrid, dan plug-in hybrid. Kita mengembangkan juga ruang-ruang untuk kendaraan bio ethanol dan bio solar seperti program yang disampaikan Pak Jokowi,” ujar Taufiek.
Taufiek juga mengatakan jika target kendaraan ramah lingkungan sudah menguasai pasar hingga 20 persen maka memberikan peluang kepada teknologi kendaraan ini terus berkembang di Indonesia.
“Jadi kita tunggu investasinya (dari para produsen) untuk kendaraan ramah lingkungan, tidak hanya mobil listrik aja, tapi ada hybrid, plug in hybrid, kita memberikan ruang semua nanti kita koordinasi kepada teman-teman di ESDM (Kementerian ESDM) membangun stasiun pengisian listrik,” kata Taufiek.
Investasi Pengembangan Mobil Listrik di Indonesia
Sejalan dengan memasuki era elektrifikasi kendaraan di Indonesia. Nampaknya disambut baik banyak pabrikan otomotif dunia, yang berniat mengembangkan mobil listrik di pasar domestik.
Setelah sebelumnya Hyundai melakukan investasi melalui pembangunan pabrik di Tanah Air. Terbaru Tesla juga rencananya akan membangun pabrik baterai kendaraan listrik di dalam Negeri.
Guna memuluskan rencana besar itu, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) akan mengirim tim ke Amerika Serikat (AS).
Tim tersebut akan dipimpin langsung oleh Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, untuk bertemu langsung dengan pihak Tesla.
Melansir dari laman Reuters, upaya ini merupakan bagian dari promosi Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja yang dicanangkan pemerintah Tanah air.
“Minggu depan kami akan mengirimkan tim besar ke Amerika dan Jepang, untuk mempromosikan Omnibus,” beber Jokowi dilansir dari laman Reuters, Jumat (13/11).
Lebih jauh Jokowi menegaskan, “Ini sangat penting karena kita punya rencana besar untuk menjadikan Indonesia penghasil baterai lithium terbesar, dan kita punya (cadangan) nikel terbesar”.
Baca juga:
- Nasib Honda Jazz, Digantikan City Hatchback?
- Babak Baru Rencana Investasi Tesla di Indonesia
- 3 Produk DFSK Ambulans, Kawal Kebutuhan Medis