Menyongsong era elektrifikasi otomotif di Tanah Air, PT Toyota Astra Motor (TAM) terus berupaya menghadirkan lineup kendaraan terbaik. Tidak latah beralih langsung ke mobil-mobil listrik secara masif, Toyota condong memperkuat kuda-kuda segmen kendaraan hybrid. Ini dia rahasia hybrid Toyota!
“Untuk kendaraan elektrifikasi kami terus menyiapkan model-model BEV, Plug-in Hybrid, dan model Hybrid dalam 2 tahun ini,” tukas Henry Tanoto, Vice President Director PT TAM di Jakarta (19/3).
Meski untuk hal ini publik cukup skeptis perihal ketangguhan baterai yang digunakan Hybrid Electric Vehicle (HEV) Toyota di tengah iklim tropis di Indonesia. Pasalnya terkait rahasia hybrid Toyota, baterai memegang peran sangat penting dalam menjaga kinerja motor listrik, padahal kondisi kerjanya sangat berat.
Kehadiran Prius Gen-2 di tahun 2009 merupakan langkah pembuka pengembangan baterai HEV Toyota di Indonesia. Dengan visi Road Train People and People Build Car, Toyota mempelajari performa baterai hybrid Prius di jalan Indonesia, mencari kelemahan dan kelebihannya di kondisi jalan yang beragam.
Hasilnya tentu saja peningkatan kualitas baterai hybrid baik dari segi daya tahan dan kualitas yang sesuai kondisi berkendara serta kebiasaan masyarakat Indonesia. Beberapa kebutuhan spesifik terkait suhu kerja yang sangat panas, lembap, berdebu, bersama potensi benturan dan masuknya air banjir, menjadi pertimbangan pengembangan baterai yang pas dan andal.
Toyota Jamin Semua Baterai Mobil Hybrid Mereka Aman
Dengan kualitas baterai yang semakin teruji, maka Toyota tidak ragu menelurkan berbagai model kendaraan hybrid (HEV). Rahasia hybrid Toyota terkait produk juga kian lengkap mulai dari Camry HEV, Corolla Cross HEV, Corolla Altis HEV, Kijang Innova Zenix Hybrid, Toyota Yaris Cross HEV hingga paling pamungkas ialah Toyota Vellfire HEV menggenapi kehadiran saudaranya Alphard Hybrid.
Hadirnya Hybrid EV yang kian lengkap, memberikan Toyota peluang untuk melakukan riset dan pengembangan lebih mendalam. Misalnya pemakaian baterai Lithium-Ion yang lebih kompak dan bertenaga pada Yaris Cross HEV, memastikan motor listrik bertenaga 59 kW dengan torsi 121 Nm, sanggup memberikan performa linier yang membuatnya mampu menaklukkan berbagai kondisi jalan.
Power baterai hybrid yang besar dengan pengisian yangterhitung cepat, membuat mobil ini bisa memanfaatkan EV Mode untuk menekan operasional mesin bensin sehingga range full electric bisa semakin jauh untuk mobilitas perkotaan. Hasilnya adalah konsumsi bensin yang diklaim bisa meraih tingkat kehematan 31 km/liter.
Selain itu, penggunaan baterai Lithium-Ion sebagai yang pertama pada Hybrid EV Toyota, memiliki keunggulan yakni lebih tahan suhu kerja ekstrem dan berukuran lebih kompak. Penempatan baterai hybrid di bawah bangku penumpang belakang membuatnya tidak sampai mengurangi kapasitas bagasi atau kabin penumpang.
Pemilihan posisi di bawah dek ini berkontribusi pula dalam meningkatkan handling mobil dan membantu menurunkan pusat gravitasi kendaraan sehingga mobil kian fun to drive. Aplikasi all new platform, memberikan perlindungan maksimal pada baterai dari benturan, suhu panas, dan potensi kemasukan air.
Menggunakan platform TNGA-C untuk medium vehicle Toyota, baterai hybrid Ni-MH milik Kijang Innova Zenix HEV kini dikemas dalam paket yang kompak dan disimpan di bawah kedua jok depan tanpa mengurangi ruang di area kabin. Pengisian ekstra cepat dengan distribusi tenaga ke motor listrik yang besar dan efisien bikin Medium MPV ini jadi jawaban bagi mobilitas dengan tetap hemat BBM.
Terdapat filter pada tutup saluran udara pendingin baterai, sehingga penumpukan debu di jalur pendinginan bisa ditekan guna mencegah penurunan usia pakai baterai akibat peningkatan suhu baterai. Sama dengan Yaris Cross HEV, platform anyar memastikan baterai hybrid-nya terlindungi dari benturan dan risiko kemasukan air.
Tapi patut dicatat, baterai Hybrid EV Toyota beserta komponen elektrifikasi lainnya, didesain untuk water resist (tahan air) dan bukan water proof (kedap air). Artinya, tetap ada potensi air menemukan celah untuk masuk dan merusak baterai, khususnya genangan air banjir yang bertekanan tinggi.
Kedua mobil hybrid ini memang tidak disarankan untuk menerjang banjir, khususnya dengan ketinggian air lebih dari setengah ban. Potensi kerusakan komponen lainnya serupa dengan mobil konvensional, mulai dari korsleting listrik dan kaki-kaki. Termasuk, risiko klaim garansi tidak dipenuhi akibat kesalahan pengemudi yang memaksakan melintasi jalan banjir.
Toyota juga terus berupaya menghadirkan ever better hybrid car di Indonesia. Sekaligus membuktikan keandalannya, PT Toyota-Astra Motor memberikan garansi baterai hybrid selama 8 tahun atau 160.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu.
Produk lineup Toyota juga kian fleksibel dalam penggunaan energi alternatif baru yang diperkenalkan Pemerintah Indonesia, sekaligus mengembangkan teknologi pada mesin ICE yang efisien supaya mampu menekan emisi karbon. Sekarang, seluruh kendaraan Toyota yang dijual di Indonesia sudah bisa menggunakan bahan bakar dengan kandungan Bioethanol hingga 10% (E10).
Ke depan, opsi HEV Toyota akan semakin lengkap untuk memudahkan upaya masyarakat menekan emisi karbon. Dengan semangat continuous improvement, teknologi elektrifikasi pada HEV Toyota juga akan ditingkatkan performanya bermodalkan masukan dari pelanggan dan mempelajari kinerjanya langsung di jalanan. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.