Saat mengunjungi Jawa Tengah, Presiden Jokowi naik Genesis G80 Electric. Buat yang belum tahu, ini merupakan mobil listrik mewah asal Korea Selatan.
Walau tidak terlalu terkenal di Indonesia, Genesis sebenarnya merupakan bagian dari Hyundai. Bedanya, Genesis adalah merek yang lebih premium. Kurang lebih mirip kisah Hyundai dan genesis bisa disamakan dengan Toyota dan Lexus.
Hingga sekarang, G80 belum dipasarkan secara resmi di Indonesia. Walau demikian, mobilini akan jadi kendaraan operasional untuk KTT G20 di Bali pada November 2022.
Sebagai mobil mewah, Genesis G80 Electric punya panjang 5.005 mm, lebar 1.925 mm, dan tinggi 1.475 mm. Alhasil sedan ini tampak begitu bongsor dari luar.
Begitu masuk ke kabinnya, kenyamanan paripurna didapat. Jika melihat website resminya, maka ada berabgai fitur-fitur kemewahan sebagai penunjang. Sebut saja audio dari Lexion dengan speaker di 17 titik. Kemudian buat penumpang belakang, mendapat dua layar monitor besar 9,2 inci untuk hiburan selama perjalanan.
Tidak kalah menarik, sedan mewah ini memanfaatkan tenaga baterai sebagai sumber tenaganya. Genesis G80 Electric punya baterai 87,2kWh yang bisa menghasilkan tenaga setara 200 hp dan torsi 700 Nm.
Lalu untuk sistem penggeraknya, pakai e-AWD atau semua roda. Di atas kertas kemampuan berakselerasinya dari posisi diam hingga 100 Kpj tembus 4,9 detik.
Kesan Jokowi Naik Genesis G80
Bagaimana kesan Jokowi naik Genesis G80 Electric? “Menuju Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) dengan mengendarai mobil listrik Genesis dari Hyundai. Suaranya nyaris tidak ada,” kata Presiden Republik Indonesia seperti dikutip dari akun Instagram resminya pada Rabu (8/6/2022).
Menariknya bukan cuma Jokowi naik Genesis G80 Electric tidaklah sendirian. Dia ditemani Iriana selaku sang istri. Ada pula Menteri BUMN, Erick Thohir,Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya Bakar, hingga Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Jokowi juga mengatakan, bahwa kekurangan dari mobil listrik saat ini adalah harganya yang mahal. Walau demikian, bukan tidak mungkin ke depannya bisa jadi lebih murah. Terlebih Indonesia bakal jadi produsen baterai mobil listrik, tidak lama lagi.
“Untuk pertama seperti itu karena memang hampir 50 persen harga dari mobil (listrik) itu memang cost-nya ada di baterainya sehingga kalau nanti ketemu teknologi terbaru, harga baterainya akan makin murah, makin murah, makin murah,” jelas Jokowi.
“Apalagi (pabrik baterai mobil listrik) dibangun di Indonesia, di tempat di mana nikelnya itu ada, kobaltnya ada, sehingga semuanya dikerjakan dari hulu sampai hilir itu akan bisa menekan cost yang paling murah sehingga kompetitif. Saya kira ini masalah teknologi saja,” tambahnya.
Mulai Pembangunan Industri Baterai Listrik Terintegrasi di Indonesia
Jokowi naik Genesis G80 Electric ke Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) di Jawa Tengah, bukan sekadar menjajal mobil listrik asal Korea Selatan tersebut. Dia sekaligus melakukan seremoni pembangungan industri baterai listrik terintegrasi di sana.
“Dimulai dengan penambangan nikel, smelter, pabrik prekursor, pabrik katoda, kemudian baterai listrik, battery pack, hingga mobil listrik, masih ditambah lagi dengan industri daur ulang baterai. Dari hulu sampai hilir, end to end semuanya kerjakan dalam investasi ini,” ucap Presiden.
Jokowi merinci bahwa dalam mewujudkan produksi baterai listrik di dalam negeri, berbagai daerah akan terlibat. Misalnya pertambangan untuk nikel, lokasinya di Halmahera, Maluku Utara. Lalu refinery pemurnian serta industri prekursor dan katoda, berada di Batang, Jawa Tengah. Sementara pabrik baterainya sendiri ada di Karawang.
“Total investasi ini juga bukan jumlah yang sedikit Rp142 triliun. Kalau didolarkan USD9,8 miliar. Dan yang paling saya senang, menyerap karyawan, SDM, tenaga kerja kita 20 ribu orang, ini jumlah yang tidak kecil. Di mana-mana di dunia sekarang ini pembukaan lapangan kerja merupakan kunci,” jelas Jokowi.
Itulah tadi bahasan soal Jokowi naik Genesis G80 Electric. Untuk informasi terbaru dan terlengkap seputar otomotif, pantau terus Moladin!