Ciri-Ciri Motor Harus Turun Mesin, Cegah Sebelum Terjadi!

by Baghendra Lodra
Penyebab Mesin Motor Mati, Fungsi Mesin Motor

Mengalami masalah pada mesin motor bisa menjadi mimpi buruk bagi setiap pemilik kendaraan. Salah satu masalah yang paling ditakuti adalah ketika motor harus mengalami turun mesin. Kondisi ini sering kali menimbulkan kekhawatiran, karena selain membutuhkan biaya perbaikan yang tidak sedikit, motor juga harus menghabiskan waktu lebih lama di bengkel. Banyak pemilik kendaraan yang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari, seperti telat mengganti oli atau sering menerobos banjir, dapat mempercepat keausan mesin dan berujung pada turun mesin. Oleh karena itu, memahami penyebab dan cara pencegahannya sangat penting agar motor tetap dalam kondisi prima dan tidak mengalami kerusakan yang lebih serius.

Apa Itu Turun Mesin Motor?

turun mesin motor

Istilah Turun mesin juga biasa disebut sebagai servis besar, pastinya ini merupakan kegiatan yang wajar dilakukan untuk merawat kendaraan

Turun mesin motor adalah proses perbaikan yang dilakukan ketika terdapat kerusakan pada bagian dalam mesin sehingga perlu pembongkaran. Istilah ini sering disebut sebagai servis besar karena melibatkan pelepasan mesin dari rangka motor, baik sebagian maupun secara keseluruhan.

Banyak orang menganggap turun mesin sebagai sesuatu yang buruk, padahal tidak selalu demikian. Jika dilakukan dengan benar, turun mesin bisa menjadi cara untuk memperbaiki performa kendaraan yang sudah menurun akibat pemakaian jangka panjang. Biasanya, motor dengan usia lebih dari enam tahun atau sudah menempuh lebih dari 60.000 km mulai membutuhkan servis besar.

Namun, ada juga kasus di mana motor harus turun mesin lebih cepat akibat perawatan yang kurang baik atau pemakaian yang berlebihan. Untuk memahami lebih dalam, mari kita bahas penyebab utama motor mengalami turun mesin.

Baca juga  10 Rekomendasi Aki Motor Terbaik, Mana Pilihanmu?

Penyebab Turun Mesin Motor

biaya turun meisn motor

Biaya turun mesin motor tidaklah murah, jadi siapkan uang ya!

Turun mesin biasanya terjadi karena ada masalah serius pada komponen mesin. Beberapa faktor utama yang dapat menyebabkan motor harus turun mesin antara lain:

Baca juga  Ciri Ciri Motor Harus Ganti Oli Agar Mesin Tetap Awet

1. Sering Telat Ganti Oli Mesin

Oli berfungsi melumasi, mendinginkan, dan melindungi komponen mesin dari gesekan yang berlebihan. Jika oli tidak diganti secara rutin, gesekan antar komponen akan semakin kasar, menyebabkan aus pada bagian dalam mesin. Jika dibiarkan dalam jangka panjang, mesin bisa mengalami overheat dan merusak komponen seperti piston dan seher.

2. Sering Menerobos Banjir

Air yang masuk ke ruang mesin dapat bercampur dengan oli dan merusak sistem pelumasan. Hal ini bisa menyebabkan karat pada komponen mesin serta meningkatkan risiko baret pada dinding silinder. Akibatnya, motor harus turun mesin untuk pembersihan dan penggantian komponen yang rusak.

3. Malas Melakukan Servis Rutin

Banyak pengendara hanya mengganti oli tanpa melakukan servis menyeluruh. Padahal, servis rutin dapat mendeteksi masalah kecil sebelum berkembang menjadi kerusakan besar. Pemeriksaan rutin meliputi pengecekan filter udara, busi, sistem injeksi, hingga skir klep agar motor tetap dalam kondisi prima.

4. Modifikasi Mesin yang Berlebihan

Beberapa pengguna motor melakukan bore-up atau penggantian komponen mesin untuk meningkatkan performa. Namun, jika tidak dilakukan dengan baik, ini bisa mempercepat keausan dan menyebabkan mesin bekerja lebih keras dari batas normalnya. Modifikasi yang tidak sesuai juga bisa mengakibatkan ketidakseimbangan pada sistem mesin dan meningkatkan risiko turun mesin.

5. Malas Mengganti Air Radiator

Pada motor berpendingin cairan, air radiator memiliki peran penting dalam menjaga suhu mesin tetap stabil. Jika air radiator habis atau jarang diganti, mesin bisa mengalami overheating. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa menyebabkan blok silinder baret dan piston terkunci, yang pada akhirnya memerlukan turun mesin untuk perbaikan.

6. Perilaku Berkendara yang Buruk

Sering memacu motor dengan kecepatan tinggi, menggeber gas secara berlebihan, atau melakukan pengereman mendadak secara terus-menerus bisa memperpendek usia mesin. Gaya berkendara yang kasar dapat meningkatkan gesekan antar komponen dan menyebabkan mesin cepat aus.

Baca juga  Telat Bayar Pajak Motor? Ini 3 Konsekuensinya

Ciri-Ciri Motor Harus Turun Mesin

turun mesin motor

Perlu diingat, bahwa turun mesin motor adalah cara untuk memperbaiki masalah

Jika motor mengalami beberapa tanda berikut, maka bisa jadi turun mesin adalah solusi yang harus diambil:

  • Keluar asap putih dari knalpot yang menandakan oli terbakar di dalam ruang bakar.
  • Suara mesin kasar dan tidak normal akibat gesekan berlebih pada komponen mesin.
  • Penurunan tenaga secara drastis meskipun gas sudah ditarik penuh.
  • Mesin sulit dinyalakan karena ada kebocoran kompresi atau oli masuk ke ruang pembakaran.
  • Busi cepat mati akibat terpapar oli dari ruang mesin.

Jika mengalami gejala tersebut, segera lakukan pemeriksaan di bengkel untuk mengetahui kondisi mesin lebih lanjut.

Biaya Turun Mesin Motor

Biaya turun mesin bervariasi tergantung jenis motor dan tingkat kerusakan yang terjadi. Berikut estimasi biaya turun mesin berdasarkan jenis perbaikan:

  • Biaya jasa turun mesin: Rp 200.000 – Rp 500.000
  • Penggantian ring piston: Rp 250.000 – Rp 700.000
  • Penggantian piston dan boring silinder: Rp 500.000 – Rp 1.500.000
  • Perbaikan blok mesin akibat baret: Rp 1.000.000 – Rp 2.500.000

Jika kerusakan cukup parah, biaya bisa mencapai lebih dari Rp 3 juta, terutama untuk motor dengan teknologi canggih atau kapasitas mesin besar.

Baca juga:

Cara Mencegah Motor Turun Mesin

Agar motor tetap awet dan tidak perlu turun mesin lebih awal, berikut beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan:

1. Rutin Ganti Oli

Ganti Oli MesinSering telat ganti oli mesin

Pastikan mengganti oli setiap 2.500 – 4.000 km atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan. Gunakan oli berkualitas tinggi yang sesuai dengan spesifikasi motor untuk menjaga pelumasan mesin tetap optimal.

Baca juga  Tips Pakai Teknologi YECVT di Yamaha NMAX Turbo, Pas Untuk Libas Tanjakan!

Baca juga  7 Penyebab Mesin Motor Bunyi Kletek-Kletek, Jangan Dibiarkan

2. Hindari Menerobos Banjir

penyebab turun mesin motor

Penyebab turun mesin motor, salah satunya adalah mesin kemasukan air

Jika menghadapi jalanan tergenang air, lebih baik mencari jalan alternatif. Jika terpaksa menerobos, segera cek kondisi oli dan mesin setelahnya untuk memastikan tidak ada air yang masuk.

3. Lakukan Servis Berkala

Servis Besar

Servis rutin di bengkel resmi atau terpercaya dapat membantu mendeteksi masalah sebelum menjadi lebih parah. Pastikan semua komponen penting seperti busi, filter udara, dan sistem pendingin diperiksa secara berkala.

4. Hindari Modifikasi Berlebihan

modifikasi mesin motor

Mesin motor yang sudah dimodifikasi perlu mendapat perawatan ekstra, kalau tidak bakal cepat rusak karena menopang beban kerja yang berat

Jika ingin meningkatkan performa mesin, pastikan modifikasi dilakukan oleh mekanik profesional dan menggunakan komponen yang sesuai dengan spesifikasi motor. Jangan sembarangan mengganti part mesin tanpa memahami dampaknya terhadap kinerja keseluruhan.

Baca juga  Cara Merawat Shockbreaker Motor, Mudah dan Cepat

5. Pastikan Air Radiator Selalu Terisi

Ganti Air RadiatorMalas ganti air radiator

Untuk motor yang menggunakan pendingin cairan, pastikan air radiator selalu terisi dan diganti secara berkala. Gunakan coolant berkualitas untuk mencegah mesin mengalami overheat.

6. Gunakan Motor dengan Bijak

yamaha-gelar-latihan-safety-riding-bareng-yra

Berkendara santun tentu lebih baik, bukan cuma untuk keselamatan tapi juga usia meisn motor.

Hindari kebiasaan menggeber gas secara berlebihan atau melakukan pengereman mendadak yang tidak perlu. Berkendara dengan halus akan memperpanjang umur mesin dan mengurangi risiko kerusakan.

Perawatan yang Baik Mencegah Turun Mesin

Turun mesin motor memang terdengar menakutkan, tetapi bisa dicegah dengan perawatan yang baik. Rutin mengganti oli, melakukan servis berkala, serta menghindari kebiasaan buruk dalam berkendara adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan agar mesin tetap awet.

Jika motor sudah menunjukkan tanda-tanda membutuhkan servis besar, jangan tunda untuk membawanya ke bengkel. Semakin cepat ditangani, semakin kecil risiko kerusakan yang lebih parah dan biaya yang harus dikeluarkan.

Tetap jaga kondisi motor agar selalu dalam performa terbaik dan hindari turun mesin yang tidak perlu. Untuk informasi lebih lanjut tentang perawatan kendaraan, simak terus Moladin.com!

Baca juga:

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika
Edit Template