Daftar Mobil yang Bisa Pakai Pertalite, Wajib Tahu!

by Tigor Sihombing
Mobil - Mobil yang Bisa Pakai Pertalite

Berikut Moladin sampaikan mobil – mobil yang bisa pakai Pertalite. Meski secara umum, saat ini sudah tidak ada pabrikan mobil baru yang merekomendasikan mobilnya untuk diisi Pertalite. Hal ini lantaran mobil modern sudah menganut mesin dengan standar emisi Euro 4.

Minimal mobil modern dengan Euro 4 harus pakai BBM RON 92 atau setara Pertamax. Kalau dilanggar, efeknya bisa membuat performa mesin tidak optimal. Lama kelamaan, mesin mobil bisa rusak, bahkan menyebabkan garansi hangus.

Selain karena alasan teknis, pemerintah juga sedang membatasi distribusi BBM bersubsidi termasuk Pertalite di Tanah Air. Tujuannya tidak lain, subsidi yang lebih tepat sasaran.

Khusus Pertalite, pemerintah sedang menggodok Revisi Perpres 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM). Sejauh ini, informasinya pada 1 September bakal berlaku aturan baru pembelian Pertalite. Adapun kriteria mobil yang tidak boleh isi Pertalite adalah kapasitas mesin 1.500 cc ke atas.

Selanjutnya ada pula wacana naiknya harga Pertalite jadi Rp 10 ribu, agar gapnya tidak terlalu jauh dengan Pertamax yang dijual Rp 12.500. Dengan begitu harapannya, konsumen lebih pilih Pertamax selaku BBM nonsubsidi. Pertamina juga saat ini sedang mendorong masyarakat yang memenuhi syarat menggunakan BBM Pertalite dan Solar untuk mendaftarkan kendaraannya.

Intinya mobil yang bisa pakai Pertalite akan sangat terbatas. Di samping karena tidak ada lagi mesin mobil modern yang cocok untuk jenis BBM itu, juga karena adanya peraturan pemerintah.

Kandungan Pertalite dan Mesin Mobil yang Cocok Menggunakannya

Mobil yang Bisa Pakai Pertalite

Mesin mobil baru sudah mengadopsi standar emisi Euro 4

Pertalite sendiri menurut penjelasan Pertamina adalah bahan bakar yang dihasilkan dari penambahan zat aditif. Kandungan utama Pertalite adalah nafta yang memiliki RON 65-70. Nafta merupakan bahan yang memiliki titik didih antara gasolin dan kerosin.

Untuk mencapai angka oktan Pertalite menjadi 90, Nafta tersebut dicampur dengan HOMC (High Octane Mogas Component) dan zat aditif EcoSAVE. Zat aditif ini bukan untuk meningkatkan RON, melainkan membuat mesin kendaraan menjadi lebih halus dan hemat dibanding Premium waktu dulu.

Baca juga  Harga Bensin BP 95 Ultimate Active Sama Dengan Shell, Lebih Bagus?

Perlu diketahui spesifikasi RON 90 di Pertalite ini masih ketinggalan zaman, terlebih kalau pembandingnya adalah kebutuhan mesin mobil modern dengan standar Euro 4. Hal tersebut lantaran, Pertalite belum memenuhi standar untuk mobil Euro 4. Sementara untuk BBM Pertamina yang sudah sesuai dengan standar Euro 4 sendiri minimal Pertamax dengan RON 92.

“Untuk Euro IV, kandungan nitrogen oksida pada kendaraan berbahan bakar bensin tidak boleh lebih dari 80 miligram per kilometer,” seperti dikutip dalam laman resmi Pertamina.

Oleh karena itulah mobil – mobil yang cocok pakai Pertalite bukanlah mobil keluaran masa kini. Pasalnya kebanyakan mobil modern berbahan bakar bensin, terutama dengan tahun pembuatan di atas 2018 sudah menggunakan standar emisi Euro 4. 

Di samping itu, kebanyakan mobil modern juga punya rasio kompresi mesin tinggi walau kapasitas mesinnya tidak terlalu besar. Ambil contoh Toyota Agya dan Daihatsu Ayla, menggunakan mesin 1.200 cc tapi kompresinya 11,1:1. Rata-rata sudah di atas 10,5:1. Nah bensin yang cocok untuk rasio kompresi mesin tersebut adalah RON minimal 92 atau Pertamax.

“Sebenarnya bukan masalah cocok atau tidak cocok. Tapi memang peruntukannya berbeda, tapi kenyataannya banyak dipaksakan,” kata Putera mekanik mobil di bilangan Otista, Jakarta Timur.

Putera menambahkan, untuk memenuhi rasio kompresi tinggi tersebut diperlukan kandungan oktan yang semakin tinggi. Berbeda dengan mesin kompresi rendah seperti 9:1-10:1 yang selama ini tidak ada masalah dengan BBM RON 90 atau Pertalite.

Nah efeknya, jika bensin berkompresi tinggi pakai RON rendah (Pertalite) akan langsung terasa. Bahkan kalau didiamkan bisa menyebabkan kerak, kemudian mesin jadi rusak.

“Mesin mobil ngelitik, tenaga dan torsinya akan berkurang,” tambah Putera.

Daftar Mobil yang Boleh Pakai Pertalite Menurut Anjuran Teknis

mobil yang bisa pakai Pertalite

Kijang Grand Extra 1.8 masih pas menenggak Pertalite

Jadi seperti apa mobil – mobil yang bisa pakai Pertalite? Mengacu pada anjuran teknis yang ada, tentu saja tidak ada mobil dengan standar Euro 4 yang boleh menggunakan bensin RON 90 ini.

Baca juga  Bp Ultimate Hadir di Jawa Timur, Bensin RON 95!

Lebih spesifik lagi, kebijakan Euro 4 ini mulai berlaku di Indonesia 5 tahun lalu dengan keluarnya Peraturan Menteri LHK No.P. 20 Tahun 2017 Tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor. Peraturan ini berlaku satu tahun setelah ditetapkan. Artinya, mobil yang diproduksi di atas 2018 tidak lagi bisa mengonsumsi BBM Pertalite karena semuanya sudah menggunakan mesin dengan standar emisi Euro 4.

Avanza, Veloz dan Xenia baru termasuk mobil yang tidak bisa minum Pertalite. Dilansir dari laman Auto2000, keduanya direkomendasikan untuk isi bensin dengan nilai oktan 92.

Pasalnya mesin yang digunakan adalah 1.3L 1NR-VE dan 1.5L 2NR-VE dengan kpmpresi 11,5:1. Mesin ini direkomendasikan pabrikan untuk menenggak minimum BBM RON 92.

“Untuk Toyota Veloz dan Avanza (terbaru) pastinya oktan BBM yang disarankan minimal RON 92,” kata Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi, beberapa waktu lalu.

Dengan demikian, Didi mengimbau masyarakat untuk menggunakan BBM beroktan 92 seperti Pertamax atau Shell Super. Sementara penggunaan BBM beroktan di bawah itu, seperi RON 90, tidak disarankan kecuali kondisi darurat. Nah resikonya jika kamu terbukti tidak menggunakan BBM yang dianjurkan pabrikan, maka garansi akan hangus.

“Positifnya sama ya pasti, yaitu emisi gas buang lebih bagus, lebih bersih, mesin lebih awet, dan efisiensi bahan bakar lebih baik,” tambah Didi.

Dengan demikian, kalau Avanza dan Xenia baru saja tidak direkomendasikan minum Pertalite, lalu mobil apa yang bisa? Mobil yang boleh pakai Pertalite hanyalah kendaraan tahun produksi di bawah tahun 2018. Bahasa teknisnya adalah mobil yang masih pakai mesin berstandar Euro II bisa meminum BBM RON 90 atau Pertalite.

Baca juga  BRQ Fuel Catalyst Hadir di GIIAS 2022, Solusi Hemat BBM Mobil!

Walau demikian tidak seluruh mobil di bawah tahun 2018 bisa minum Pertalite. Bila kendaraan tersebut punya rasio kompresi tinggi alias di atas 10:1, kemudian pakai induksi turbo, maka Pertalite tidak disarankan.

Berikut adalah daftar mobil-mobil yang masih aman menenggak Pertalite:

  • Suzuki Ertiga Gen 1
  • Suzuki Carry Futura
  • Toyota Kijang
  • Daihatsu Granmax
  • Suzuki APV
  • Daihatsu Luxio
  • Daihatsu Xenia dan Toyota Avanza 1.300 cc (K3-VE)
  • dll

Mobil yang Bisa Minum Pertalite Menurut Pemerintah

Toyota Avanza baru

Menurut Pemerintah, sepertinya mobil yang boleh minum Pertalite harus memiliki kapasitas mesin 1.500 ke bawah

Sejauh ini Revisi Perpres 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak (BBM) memang belum rampung digodok. Walau demikian, isunya pada 1 September 2022, peraturan soal Pertalite bakal mulai diberlakukan.

Informasi yang beredar ada banyak, mulai dari Pertalite tidak boleh untuk mobil atau hanya buat motor. Kemudian ada juga kabar, Pertalite cuma bisa dibeli oleh mobil dengan kapasitas mesin 1.500 cc ke bawah. 

Nah sebagai pegangan, coba kita mbil mobil yang boleh pakai Pertalite adalah kendaraan dengan mesin berkapasitas 1.500 ke bawah. Maka pilihannya ternyata cukup banyak, mulai dari low MPV, low SUV, citycar, sampai sedan. Mobil-mobil tersebut berasal dari berbagai merek seperti Jepang, China, hingga kelas premium Eropa.

Misalnya untuk kelas MPV ada Toyota Avanza, Daihatsu Xenia, Mitsubishi Xpander, Hyundai Stargazer, Nissan Livina, Wuling Confero, Honda Mobilio, dan Suzuki Ertiga. Lalu untuk kelas SUV ada Toyota Rush, Daihatsu Terios, Suzuki XL7, Mitsubishi Xpander Cross. Kemudian di kelas LCGC, ada Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Toyota Calya, Daihatsu Sigra, dan Honda Brio.

Sementara merek Eropa kelas premium yang menggunakan mesin di bawah 1.500 cc ternyata juga cukup banyak. Ada Mercedes-Benz. Merek  A200, CLA200, GLA200, GLB200, hingga C200, hanya saja rata-rata sudah menggunakan induksi turbo. Begitu juga dengan BMW dan MINI yang memiliki mobil dengan mesin 1.500 cc turbo.

Demikian ulasan terkait mobil yang bisa pakai Pertalite. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomtoif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika