Moladin – Oli merupakan bagian vital yang bisa memengaruhi performa motor, jika oli motor habis dipastikan motor terasa lebih berat dan boros bahan bakar. Bahkan, suara mesin motor terdengar kasar ketika mengoper gigi atau menaikkan gas.
Nah, untuk mengantisipasi masalah-masalah tersebut, pastikan Anda memahami serba-serbi oli. Simak ulasan berikut ini untuk mengetahui penjelasan lengkapnya.
Jenis-Jenisnya
Banyak jenis yang diperjualbelikan di pasaran
Berdasarkan bahan dasar pembuatnya, oli motor dibagi menjadi tiga macam, yaitu sintetik, semi sintetik, dan mineral.
1. Oli Sintetik
Oli sintetik berasal dari minyak lumas dasar yang telah melewati proses pemurnian untuk memusnahkan unsur merugikan, seperti sulfur, nitrogen, dan beberapa senyawa aromatik. Minyak tersebut dikombinasikan dengan bahan aditif sehingga menghasilkan oli yang stabil dan tahan oksidasi.
Selain itu, oli sintetik juga memiliki keunggulan lebih awet dan mampu memproteksi mesin dari kerak. Karena keunggulan tersebut, banyak digunakan oleh motor keluaran tahun 2010 ke atas. Terlebih, oli sintetik bisa menghemat bahan bakar dan menjamin kebersihan mesin.
Bagaimana? Anda tertarik menggunakan oli sintetik? Federal Mobil Lubricants merupakan salah satu merek oli sintetik yang bisa Anda coba. Meski tergolong baru, Federal Mobil Lubricants dibuat dengan formula baru, yaitu Anti Heat Technology with Active Polymer. Bahan ini mampu mendinginkan suhu mesin meskipun motor berada di jalur macet.
[product product=”Yamaha FreeGo” images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_FreeGo_19251_76509_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-yamaha-freego” price=”Rp. 700.000,-*” description=”*DP mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
2. Oli Semi Sintetik
Oli semi sintetik terdiri dari 70 persen mineral dan 30 persen sintetik. Kelebihan oli ini, salah satunya, mampu merawat mesin motor secara maksimal. Di samping itu, harga oli semi sintetik lebih murah dari full sintetik. Namun, Anda harus berhati-hati dalam pemakaian. Pasalnya, oli tersebut memiliki kandungan karbon aktif yang relatif tinggi.
3. Oli Mineral
Bahan dasar oli mineral hampir sama dengan oli sintetik, yakni minyak bumi. Namun, minyak bumi pada oli ini belum melewati proses pemurnian. Selain itu, oli mineral memiliki kandungan sulfur oksigen dan karbon reaktif.
Meski begitu, oli mineral memiliki beberapa keunggulan, yaitu harga murah dan struktur molekulnya tidak rata. Kondisi molekul tersebut justru menguntungkan oli mineral karena bisa mempercepat masa inreyen motor baru antara permukaan dan piston.
Sayangnya, oli mineral juga punya banyak kekurangan. Mulai dari cepat panas, gampang teroksidasi, dan mudah menguap. Selain itu, molekul yang tidak rata pun mendatangkan kerugian, yakni kinerja mesin motor melambat.
Fungsi Oli Motor
Memiliki fungsi yang penting di motor
Setelah mengetahui jenis oli, sekarang saatnya Anda memahami fungsinya untuk motor. Ada empat fungsi utama oli motor, yaitu melumasi, mendinginkan, membersihkan, dan melindungi.
1. Melumasi Mesin Motor
Ketika mesin motor dinyalakan, terjadi gesekan antarkomponen di dalamnya. Jika gerakan tersebut tidak diredam, komponen bisa cepat rusak. Salah satu solusi untuk mengatasi hal tersebut adalah melumasi mesin menggunakan oli. Dengan begitu, gerakan mesin menjadi lebih halus.
2. Mendinginkan Mesin Motor
Mesin motor yang bekerja selama sehari penuh biasanya terasa panas. Dalam kasus ini, oli menyerap suhu mesin dengan membuangnya bersama udara yang mengalir ketika motor dikendarai.
3. Membersihkan Komponen di Mesin Motor
Gesekan antarkomponen dalam mesin tentu menghasilkan kotoran atau partikel kecil yang jika dibiarkan bisa mengganggu kinerja kendaraan. Itu sebabnya, motor membutuhkan oli untuk memindahkan kotoran dari mesin ke luar. Dengan demikian, mesin tetap terjaga kebersihannya.
4. Melindungi Mesin Motor
Untuk menghindari kerusakan saat mesin berputar, tiap komponen dipasang dengan jarak atau celah. Di sinilah fungsi oli, yakni menutup celah tersebut agar tidak menjadi tempat masuknya kotoran.
Manfaat Mengganti Oli Motor Secara Rutin
Sebaiknya secara rutin oli diganti
Dalam setahun, berapa kali Anda mengganti oli? Sebenarnya, aturan penggantian oli sudah tercantum di buku panduan. Namun, pemakaian dengan intensitas tinggi bisa mempercepat masa pakai oli. Lalu, apa manfaat mengganti oli?
Pertama, dengan mengganti oli secara rutin, masa pakai onderdil lebih panjang. Pasalnya, oli mampu melindungi onderdil dari karat dan kerusakan akibat gesekan.
Kedua, penggantian oli mesin bertujuan untuk menjaga suara mesin tetap halus. Pasalnya, jika oli tidak diganti, warnanya bisa menghitam atau kekuningan. Akibatnya, kemampuan oli untuk menempel di mesin berkurang sehingga timbul retakan, karat, dan suara berisik.
[product product=”Honda Scoopy All New” images=”https://cdn.moladin.com/motor/honda/Honda_Scoopy_All_New_2084_89276_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/honda/honda-scoopy-all-new-matic-4-langkah-sohc-125cc” price=”Rp. 852.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Ketiga, oli yang diganti per tiga bulan sekali bisa meningkatkan performa motor secara signifikan. Hal itu karena semua komponen dalam mesin bebas kontaminasi kotoran maupun kerak.
Terakhir; oli yang digunakan melebihi standar jangka waktu pemakaian, bisa memicu munculnya karat. Komponen yang berkarat, lambat laun menjadi aus dan patah. Kalau sudah demikian, Anda harus menyiapkan banyak dana untuk perbaikan. Jadi, jadwalkan penggantian oli secara rutin, ya, supaya hal itu tidak menimpa Anda.
Demikian ulasan tentang oli motor dan manfaatnya untuk mesin. Jangan lupa, rawat mesin motor Anda dengan mengecek kondisi oli secara berkala.
Baca juga;
- Telat Ganti Oli Motor? Nih 5 Bahaya yang Timbul!
- 10 Daftar Oli Terbaik Harga Mulai Rp 45 Ribu
- Review Produk Oli Samping, Pas Buat Pengguna Motor 2 Stroke
- Review Oli Motul Moto 10W-40, Oli Premium Buat Mesin Berkapasitas 150cc
- Bedanya Oli Sintetis, Oli Semi Sintetis, dan Oli Mineral?