Sejarah Toyota di Indonesia tentunya sangat menarik untuk disimak. Bagaimana tidak, pabrikan mobil asal Jepang ini sukses menancapkan kukunya di Indonesia dan berakar.
Terbukti mereka saat ini sudah menjual hingga jutaan kendaraan dan mendirikan beberapa pabrik. Mereka juga berhasil mengekspor kendaraan ke seluruh dunia hasil dari pabrik perakitan Toyota Indonesia.
Suksesnya Toyota di Indonesia tidak terlepas dari semangat Toyota global. Pabrikan berlogo T memiliki founder bernama Kiichiro Toyoda. Dia mulai mendirikan perusahaan pembuatan mobil pada 28 Agustus 1937, bermarkas di Tokyo, Jepang.
Kiichiro Toyoda sendiri mendapatkan ilmu bisnis pembuatan mobil tidak begitu saja. Selain karena dia mendapat previlage sebagai keluarga pengusaha yang bergerak di bidang pembuatan mesin jahit. Dia juga menuntut ilmu ke Eropa dan Amerika Serikat untuk belajar, serta mengambil inspirasi dalam pengembangan industri otomotif.
Pada 1935, mobil pertama Toyota asal Jepang bernama Model A1 berhasil diciptakan. Mobil ini dirakit dari komponen-komponen mobil asal AS, yang tertinggal di Jepang.
Lalu Kiichiro mengubah nama perusahaannya dari Toyoda menjadi Toyota, karena dinilai memiliki keburuntungan secara marketing, dan lebih mudah ditulis dalam huruf Jepang.
Pada 1966 Toyota sudah mulai mengakuisisi perusahaan bus dan truk besar, seperti Hino, Nippon Denso, dan Daihatsu Motor Company.
Pada tahun 1970-an, Toyota disebut telah berhasil menjual lebih dari satu juta kendaraan secara global. Bahkan selama beberapa dekade, Toyota menjadi produsen mobil terbesar di Jepang dan terus berkembang di pasar AS, Eropa, ASIA termasuk Indonesia.
Toyota Resmi Masuk Indonesia di Tahun 1961
Di tahun 1961, sejarah Toyota di Indonesia resmi dimulai. Unit pertama yang dijual kala itu adalah Toyota Land Cruiser FJ Series sebanyak 100 unit , mobil ini merupakan pesanan fleet oleh kantor Kementerian Transmigrasi, Koperasi, dan Pembangunan Masyarakat Desa Republik Indonesia (RI).
Selain Land Cruiser, ada juga beberapa unit Toyota Tiara yang didatangkan ke Indonesia dengan cara diimpor oleh AH Budi sebagai pendiri Nasmoco Gorup. Jadi bisa dibilang, diler Toyota Nasmoco merupakan salah satu diler mobil Toyota tertua di Indonesia.
Selanjutnya, karena sudah maraknya penjualan mobil Toyota di Indonesia, akhirnya kebijakan pemerintah berubah. Beberapa tahun berikutnya pemerintah mewajibkan keberadaan Agen Tunggal Pemegang Merk (ATPM) sebelum produsen mobil memasarkan mobilnya di Indonesia.
Regulasi baru ini langsung disambar oleh Astra yang mendirikan PT Toyota Astra Motor (TAM) sebagai ATPM mobil Toyota di Indonesia. Pada 12 April 1971, TAM berdiri. Mengutip laman resmi TAM, saat itu perusahaan tersebut hanya bergerak sebagai importir dan distributor kendaraan merek Toyota saja.
Setelah itu, di tahun 1973 barulah Toyota mendirikan pabrik perakitan PT Multi Astra dipicu oleh semakin tingginya permintaan produk Toyota. Sekaligus keinginan Toyota untuk dapat melakukan pengecekan kualitas yang penuh.
Kijang Mobil Pertama Toyota Produksi Indonesia
Selanjutnya Indonesia mengeluarkan SK Menteri Perindustrian tentang keharusan menggunakan komponen buatan dalam negeri. Hingga akhirnya langkah ini disambut Toyota dengan mendirikan PT Toyota Mobilindo pada 1976 untuk membuat komponen bodi untuk kendaraan niaga.
Di era inilah Toyota Kijang pertama lahir sebagai mobil Toyota pertama yang dibuat di Indonesia, tepatnya di tahun 1977. Sejarah Toyota di Indonesia berlanjut dengan memproduksi kendaraan.
“Fokus utama kami pada waktu itu adalah membuat produk demi melengkapi kebutuhan transportasi masyarakat Indonesia,” terang President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Susumu Matsuda beberapa waktu lalu dalam ceremony Toyota 50 tahun.
Penjualan Kijang terbilang sukses hingga tersiar ke negeri seberang. Hingga akhirnya di tahun 1987, Toyota memulai mengekspor mobil rakyat Kijang ke Brunei Darussalam.
Pada 1996, Toyota Indonesia meresmikan fasilitas produksi pertama di pabrik perakitan Karawang, sekaligus mencapai produksi 1 juta unit mobil.
Di tahun 2003, sejarah Toyota di Indonesia kembali diukir. TAM direstrukturisasi menjadi 2 entitas berbeda. Pertama Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) sebagai perakit dan eksportir kendaraan maupun suku cadang Toyota.
Kemudian TAM menjalani tugasnya sebagai agen penjualan, importir, juga distributor produk Toyota di Indonesia, dengan kepemilikan saham oleh Astra International 50 persen dan Toyota Motor Corporation 50 persen.
“Bagi Toyota, Indonesia adalah rumah kedua, karena punya peran penting, Indonesia menjadi basis produksi dan ekspor kendaraan Toyota di Asia Pasifik,” terang President Director PT TMMIN, Warih Andang Tjahjono.
Setahun berikutnya, Toyota memulai gebrakan lain, menghadirkan mobil terjangkau berupa Avanza, yang posisinya ditempatkan di bawah Kijang.
Tahun 2004 Toyota juga merilis Kijang Innova, sebagai generasi terbaru Kijang yang lebih modern, sebagai bagian dari model global Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV).
Sekitar tahun 2006 TMMIN memulai produksi model IMV lainnya dalam wujud Toyota Fortuner di Karawang Plant. Selain itu, berkat lonjakan permintaan dalam negeri dan kebutuhan ekspor, kapasitas produksi pabrik ditingkatkan dari semula 70 ribu menjadi 100 ribu unit per tahun.
Lalu pada 2008, pabrikan berlambang T besar itu coba kembali menggairahkan pasar dengan mempopulerkan mobil hybrid Prius. Sayang keberadaanya kurang diterima saat itu.
Lanjut ke 2010 dan 2011, Toyota membukukan 2 juta unit produksinya di Indonesia, kemudian meresmikan pabrikan keduanya di Karawang, serta tentunya perayaan 40 tahun. Hingga pada 2018 mencapai 1 juta unit mobil CBU yang diekspor.
“Saat ini ekspor Toyota menjangkau ke lebih 80 negara tujuan, meliputi Asia, Timur Tengah, Afrika, dan Amerika Latin. termasuk part, komponen, dan tuning yang diproduksi Toyota Indonesia,” tambah Warih.
Sampai saat ini Toyota Indonesia mengelola 5 pabrik di kawasan Sunter, Jakarta dan Karawang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi tahunan mencapai 250.000 unit.
Toyota sadar betul bahwa perkembangan zaman dan teknologi membawa mereka bertransformasi, tak cuma sebagai produsen mobil, melainkan sebagai perusahaan yang menyediakan layanan mobilitas.
Toyota Siap Produksi Mobil Elektrifikasi di Indonesia
Puncaknya pada 2019 lalu, Toyota mengukuhkan diri sebagai perusahaan mobilitas, atas dasar kebutuhan masyarakat yang menginginkan kemudahan berpindah tempat, menggunakan alat transportasi yang memadai, juga lebih ramah lingkungan.
Hingga kini, memsuki usiannya yang sudah lebih dari 50 tahun, Toyota Indonesia telah memasarkan 10 line up kendaraan berteknologi elektrifikasi yang terdiri dari 8 Hybrid Electric Vehicle (HEV), 1 Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), dan 1 Battery Electric Vehicle (BEV).
Sebagai gebrakan, Toyota bahkan menghadirkan Innova EV sebagai mobil konsep di IIMS 2022. Mobil listrik tersebut memang baru dipamerkan, tapi bukan berarti di masa depan akan dipasarkan.
Tidak ketinggalan, Toyota Indonesia bersama dengan tim rantai pasok juga telah bersiap untuk memproduksi model HEV yang ditujukan untuk pasar ekspor, selain domestik. Rencananya mobil Toyota versi hybrid dari Indonesia ini siap diproduksi pada akhir 2022.
Demikian ulasan terkait sejarah Toyota di Indonesia. Simak terus Moladin.com untuk update kabar terbru seputar otomotif.