Tambal Ban Tubeless – Sedang asyik-asyiknya berkendara, tiba-tiba motor terasa berat. Saat menepi dan ditengok, ternyata motor mengalami ban bocor.
Kalau motor pakai ban dalam, pasti ini akan sangat merepotkan dan menyita waktu. Pasalnya, kamu harus mencari jasa tambal ban yang tidak selalu ada dalam jarak dekat. Belum lagi prosesnya yang terbilang lama membuat semua agenda yang sudah direncanakan sudah pasti berantakan.
Namun, beda cerita kalau motor kamu pakai ban tubeless. Dibandingkan dengan ban dalam, menggunakan ban jenis tubeless pada kendaraan roda dua tentu lebih menguntungkan, karena angin tidak akan langsung keluar habis ketika terjadi bocor.
Artinya, motor tetap bisa digunakan sampai kamu menemukan bengkel tambal ban terdekat. Kemudian proses tambal ban tubeless juga terbilang lebih singkat. Cara paling umum menambal ban tubeless dengan cara ditusuk.
Hal seperti itu dapat kamu peroleh ketika melakukan tambal ban di pinggir jalan. Pertanyaannya, apakah proses tusuk ban tersebut efektif dan aman? Untuk jawabannya, cek bahasan berikut:
Amankah Tambal Ban Tubeless dengan Cara Ditusuk?
Hingga kini, tambal ban tubeless masih dilakukan dengan cara ditusuk dari bagian luar. Cara ini memang sudah sangat umum dan selalu menjadi prosedur yang ditawarkan jasa tambal ban ketika menangani motor berjenis ban tubeless. Namun, benarkah cara ini efektif dan aman digunakan?
Ternyata, menambal ban tubeless dengan cara ditusuk dari luar tidak memiliki dampak yang signifikan pada ban kendaraan roda dua ketika dikendarai. Meski begitu, ada kondisi yang perlu dipahami ketika menambal ban dengan cara seperti ini.
Salah satunya, kebocoran harus tidak terlalu besar dan adanya di bagian crown area ban motor. Crown area sendiri adalah bagian tengah pada ban tubeless yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan.
Bila kebocorannya besar pada area ini, tidak cocok ditambal dengan cara ditusuk dari luar lalu disumpal dengan karet. Pasalnya, cara tersebut bisa mengakibatkan kerusakan pada permukaan ban kendaraan.
Lebih parah lagi, metode tambal ban ini justru akan merusak bagian kawat baja yang ada di dalam ban. Terlebih jika penambalan tidak dilakukan dengan berhati-hati.
Memang, cara tambal ban dengan ditusuk dari luar lebih banyak ditawarkan karena lebih murah. Pun prosesnya lebih cepat karena tidak perlu membongkar ban, sehingga kamu bisa lebih menghemat waktu kalau lagi buru-buru.
Namun, tetap ada risiko yang bisa terjadi dan perlu kamu perhatikan juga, seperti terjadinya kerusakan pada lapisan ban bagian dalam, terjadinya bocor halus, bahkan sangat mungkin terjadi ban benjol karena penusukan yang tergesa-gesa dan tidak tepat.
Teknik Tambal Ban Tubeless Tip Top atau Press
Jadi, kalau tidak dengan cara ditusuk dari luar, bagaimana sebaiknya menambal ban tubeless? Ternyata, masih ada cara lain yang bisa digunakan, yaitu sistem press atau lebih dikenal dengan istilah tip top.
Sayangnya, cara ini belum banyak diaplikasikan di bengkel tambal ban, karena harganya yang terbilang cukup mahal, bergantung pada jumlah dan ukuran lubang kebocoran.
Lalu, apa keunggulan sistem press ini dibandingkan dengan cara tusuk? Ternyata, sistem tip top tidak hanya mampu menambal bagian tengah ban tubeless, tetapi bisa juga digunakan untuk menambal kebocoran yang terjadi pada bagian samping ban.
Soal hasil, sudah pasti lebih baik dan minim risiko kerusakan lapisan dalam ban daripada cara tusuk. Meski begitu, tambal ban dengan cara tip top ini pun memiliki beberapa kekurangan. Selain dari segi harga yang terbilang lebih mahal, cara ini juga membutuhkan lebih banyak waktu karena harus dilakukan pembongkaran pada ban.
Alhasil waktu yang dibutuhkan jadi lebih banyak untuk melakukan tambal ban tubeless.
Baca juga:
- Ban Nmax Terbaik, Ini 9 Rekomendasinya
- Cara Mengetahui Ukuran Helm yang Pas, Awas Salah Pilih!
- Motor Retro BMW R18 Meluncur Saat Korona, Rp200 Jutaan!
Tambal Pakai Cairan Antibocor
Cara lainnya adalah menggunakan cairan antibocor yang banyak dijual di bengkel. Keuntungannya, selain harga cairan yang terjangkau, penggunaannya pada ban tubeless tidak akan membuat pentil tersumbat atau pelek berkarat. Daya tahannya pun terbilang lama, asalkan kamu memilih cairan ban tubeless yang tepat, ya!
Sayangnya, di bengkel, banyaknya varian dari cairan ban tubeless ini membuat pengguna motor sering salah beli. Sehingga kerusakan ban pun tidak bisa dihindari.
Sudah pasti, produk yang salah ini pun akan membuat pelek berkarat dan pentil ban jadi rusak. Lalu, cairan antibocor bagaimana yang harus dipiih? Sebaiknya, pilih cairan yang tidak mengandung pH, karena pH inilah yang memicu kerusakan pada pentil dan karat pada pelek.
Cairan antibocor yang tidak mengandung pH tidak akan menggumpal ketika digunakan pada ban. Pun, tidak akan menjadi beban putaran pada ban ketika motor digunakan.
Setelah mengetahui macam cara tambal ban tubeless, masihkan kamu mau mengandalkan metode tusuk? Atau jangan-jangan ingin coba cara lain seperti tip top dan cairan antibocor?
Apapun pilihan kamu, sebaiknya lakukan dengan bijak. Perhatikan pula keunggulan dan kekurangannya masing-masing sebelum memutuskan.