4 Perbedaan Toyota C-HR Hybrid dan Non Hybrid

by Tigor Sihombing
Toyota C-HR Hybrid

Berikut 4 perbedaan Toyota C-HR Hybrid dan Non Hybrid. Patut diketahui, Toyota C-HR telah menjadi mobil pilihan favorit di Indonesia sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 2018.

Terutama untuk para konsumen-konsumen yang ingin tampil ekslusive dengan desain mobil yang tidak pasaran.

Terkait dapur pacunya, awalnya Toyota C-HR hanya tersedia dalam varian bensin 1.8L 2ZR-FBE di Indonesia. Namun, tahun 2019 membawa perubahan signifikan ketika Toyota meluncurkan versi hybrid-nya.

Hingga akhirnya sejak tahun 2022, Toyota berhenti menjual C-HR versi bensin, menunjukkan fokusnya yang lebih besar pada kendaraan hybrid. Faktor lainnya adalah soal penjualan Toyota C-HR Hybrid yang terus menurun.

Data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan C-HR bensin menurun drastis, dari 441 unit pada tahun pertama menjadi hanya 23 unit pada tahun 2021.

Sementara itu, C-HR versi hybrid terus menarik perhatian konsumen, dengan 157 unit terdistribusi pada tahun 2021.

Toyota C-HR Bensin Sudah Tidak ada Unit Barunya

Toyota CHR Hybrid

Versi hybrid menggunakan mesin dengan kode 2ZR-FXE, sedangkan versi konvensional menggunakan mesin dengan kode 2ZR-FBE.

Mengacu laman Auto2000 Toyota C-HR Hybrid di tahun 2023 masih dijual dengan harga Rp 601 juta on the road Jakarta. Sedangkan versi Toyota C-HR bensin terakhir kali dipasarkan harganya mencapai Rp 400 – 500 jutaan.

Baca juga  5 Kelebihan Avanza Baru 2021 Dibanding Kompetitor

Tpyota C-HR bensin saat ini memang sudah tidak dipasarkan unit barunya. Tetapi kamu bisa mengincar unit bekasnya dengan harga yang jauh lebih murah di banding harga barunya waktu itu. Selain itu, supaya lebih afdol, kamu juga harus mengetahui perbedaan antara Toyota C-HR bensin dan C-HR Hybrid.

Nah jika kamu berminat meminang C-HR bekas, atau C-HR Hybrid terbaru berikut perbedaan kedua variannya.

1. Tenaga Mesin 

Meskipun keduanya menggunakan mesin 1.800 cc, terdapat perbedaan mendasar.

Versi hybrid menggunakan mesin dengan kode 2ZR-FXE, sedangkan versi konvensional menggunakan mesin dengan kode 2ZR-FBE.

Mesin C-HR standar menghasilkan tenaga 141 dk dan torsi 178 Nm, sementara versi C-HR hybrid tenaga gabungannya mencapai 136 dk dan torsi 207 Nm berkat kontribusi motor listrik. Rasio kompresi versi hybrid juga lebih tinggi, yaitu 13,0:1.

2. Konsumsi BBM 

C-HR Hybrid memiliki keunggulan dalam konsumsi bahan bakar, mencapai 20,8 km/liter, sementara versi non-hybrid hanya mencapai 13 km/liter. Ini menunjukkan efisiensi tinggi teknologi hybrid.

Baca juga  Toyota Rush Vs Daihatsu Terios, Beli yang Mana?

3. Fitur 

Meskipun keduanya memiliki fitur keamanan dan hiburan serupa seperti airbag, rem ABS, layar sentuh, koneksi Bluetooth, dan sistem audio, Toyota C-HR Hybrid lebih menonjol dengan mode pengemudi elektronik dan sistem pengisian daya regeneratif tambahan.

Misal Toyota C-HR Hybrid menawarkan fitur-fitur modern yang membuat perjalanan lebih aman dan nyaman seperti Rear Cross Traffic Alert (RCTA) dan Blind Spot Monitor (BSM).

Versi hybrid juga sudah dilengkapi dengan layanan telematika T Intouch yang memiliki beberapa fitur canggih seperti Find my Car, Stolen Vehicle Tracking, Geofencing, e-Care, Emergency Road Assistance, dan Trip Driving Update.

Sistem Full Speed Dynamic Radar Cruise Control yang diadopsi oleh C-HR Hybrid memungkinkan radar berfungsi pada kecepatan 0-180 kpj. Radar tersebut juga diklaim dapat mendeteksi kendaraan hingga jarak 120 meter di depan. 4. Harga 

Harga C-HR Hybrid lebih tinggi karena teknologi hybrid yang lebih canggih, berkisar antara Rp 520 jutaan, sementara versi non-hybrid dihargai sekitar Rp 490 jutaan.

Demikian ulasan terkait perbedaan Toyota C-HR Hybird dan Non Hybrid. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Baca juga  Bocoran Toyota Century SUV, Bakal Dijual di Indonesia?

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika