Menjaga tekanan angin pada ban motor matic ternyata tidak sesederhana yang dibayangkan. Banyak pengendara menganggap hal ini sepele, padahal tekanan ban yang tidak sesuai bisa memengaruhi kenyamanan, performa, hingga efisiensi bahan bakar. Apalagi motor matic memiliki karakteristik distribusi beban yang berbeda dari jenis motor lainnya, sehingga membutuhkan perhatian lebih soal tekanan udara di bannya. Sebelum membahas lebih jauh, yuk pahami dulu berapa tekanan angin yang ideal untuk ban motor matic agar tetap aman dan nyaman saat dikendarai.
Tekanan angin ideal ban matic yang perlu kamu perhatikan
Setiap jenis motor, termasuk motor matic, memiliki ukuran tekanan angin yang disarankan untuk menjaga kenyamanan dan keselamatan berkendara. Tekanan angin ideal untuk motor matic umumnya berada di kisaran 29–33 psi, tergantung pada jenis dan beban kendaraan.
Misalnya, untuk pemakaian harian dengan beban ringan, tekanan angin ban depan bisa disetel di angka 30 psi, sedangkan ban belakang bisa berada di 32 psi. Jika membawa beban berat atau boncengan, kamu bisa menaikkannya ke 33 atau 34 psi agar ban tetap stabil dan tidak cepat aus.
Menjaga tekanan udara dalam ban secara ideal tidak hanya memberikan kenyamanan saat berkendara, tapi juga membantu mengurangi konsumsi bahan bakar dan mencegah risiko selip atau kehilangan kendali.
Sesuaikan tekanan angin dengan beban yang dibawa
Setiap perjalanan memiliki kondisi beban yang berbeda. Saat kamu hanya berkendara sendiri, tekanan ban bisa disesuaikan dengan rekomendasi standar. Namun, jika membawa penumpang atau beban tambahan di bagasi, tekanan angin harus disesuaikan agar ban tetap dalam performa terbaik.
Ban belakang biasanya menanggung beban lebih berat, apalagi pada motor matic. Untuk itu, kamu bisa mengisi tekanan ban belakang sedikit lebih tinggi dibandingkan ban depan. Misalnya, ban depan diisi 30 psi dan ban belakang 33 psi.
Dengan penyesuaian ini, kamu tidak hanya menjaga kenyamanan, tapi juga menghindari kerusakan dini pada ban, seperti keausan tidak merata atau bahkan potensi pecah ban saat melaju di jalan panas.
Dampak tekanan angin yang tidak sesuai pada motor matic
Tekanan angin yang tidak sesuai dapat memicu berbagai masalah pada motor. Jika terlalu rendah, ban akan terasa berat saat dikendarai, lebih cepat aus, dan membuat konsumsi bahan bakar meningkat. Sementara itu, tekanan terlalu tinggi justru membuat ban lebih keras, mudah tergelincir, dan mengurangi daya cengkeram.
Kondisi tekanan udara yang tidak pas juga bisa memengaruhi kenyamanan berkendara, terutama saat melewati jalan bergelombang. Motor bisa terasa memantul, membuat kendali lebih sulit dan berisiko membahayakan pengendara.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga tekanan angin pada ban motor secara rutin. Cek kondisi ban setidaknya seminggu sekali, atau sebelum melakukan perjalanan jauh.
Ban dalam keadaan dingin lebih tepat saat dicek tekanannya
Salah satu kesalahan umum adalah mengecek tekanan ban saat motor baru saja digunakan. Dalam kondisi panas, udara dalam ban mengembang sehingga memberikan hasil pengukuran yang kurang akurat.
Idealnya, kamu mengukur tekanan angin dalam keadaan ban dingin, yakni saat motor belum digunakan atau setelah berhenti selama beberapa jam. Ini penting untuk mendapatkan data tekanan yang sebenarnya tanpa pengaruh ekspansi udara karena panas.
Dengan pengecekan yang tepat, kamu bisa mengetahui apakah perlu menambah atau mengurangi tekanan agar sesuai dengan standar dan beban kendaraan yang digunakan.
Gunakan alat pengukur tekanan angin untuk hasil yang akurat
Agar tidak menebak-nebak, sebaiknya gunakan alat pengukur tekanan ban atau tire pressure gauge. Alat ini bisa dibeli di toko otomotif dengan harga terjangkau dan sangat mudah digunakan, baik digital maupun analog.
Alat pengukur ini akan membantu kamu mengetahui tekanan angin secara pasti tanpa harus mengandalkan perasaan atau estimasi mekanik bengkel. Penggunaan alat pengukur secara teratur juga membantu menghindari kesalahan isi angin yang bisa berdampak pada performa ban.
Cek tekanan saat motor dingin, cocokkan hasilnya dengan rekomendasi pabrik, dan kamu bisa melakukan pengisian angin secara lebih presisi tanpa takut berlebihan atau kurang.
Baca juga Gagal Juara di MotoGP Ceko, Dovizioso Sadar Diri
Isi angin dengan nitrogen bisa jadi solusi jangka panjang
Kalau kamu ingin tekanan angin lebih stabil dalam jangka waktu lama, cobalah mengisi ban dengan nitrogen. Gas ini memiliki molekul lebih besar dari oksigen biasa, sehingga tidak mudah keluar dari pori-pori ban. Hasilnya, tekanan angin tetap stabil dalam waktu lebih lama.
Selain itu, nitrogen juga membantu mengurangi panas berlebih pada ban, cocok untuk kamu yang sering berkendara jarak jauh atau di cuaca panas. Ban juga cenderung lebih awet karena tidak mudah mengembang atau mengempis secara ekstrem.
Meski biaya isi nitrogen sedikit lebih mahal, manfaatnya sepadan untuk menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara, sekaligus memperpanjang usia ban.
Trik isi angin ban matic dengan pelek jari-jari yang sempit
Masalah klasik yang sering dialami pemilik motor matic, terutama dengan pelek ukuran 12 atau 14 inci, adalah sulitnya mengisi angin karena posisi pentil tersembunyi di antara jari-jari. Apalagi jika alat isi angin di SPBU bertangkai panjang, bisa bikin angin justru keluar saat pemasangan kurang pas.
Solusinya adalah menyiasati celah di antara jari-jari dengan menyisipkan tangkai pengisi melalui dua pasang jari-jari yang menyilang. Posisi ini memungkinkan kamu mencapai klep angin tanpa memiringkan pentil secara ekstrem.
Namun jika kamu tidak mau repot, sebaiknya cari bengkel yang menyediakan tangkai pendek atau khusus untuk pelek kecil. Ini akan mempermudah proses isi angin tanpa merusak pentil atau menguras angin dari dalam ban.
Baca juga Marquez Incar Kemenangan Ke-10 di Sachsenring, Ducati dan Yamaha Siap Jegal!
Ganti pentil model L untuk ban tubeless agar isi angin lebih mudah
Kalau motor kamu sudah menggunakan ban tubeless dengan pelek palang, cara paling praktis untuk mengatasi kendala isi angin adalah dengan mengganti pentil biasa ke model ‘L’. Desain ini memudahkan proses pengisian karena posisi klep lebih terbuka ke samping.
Harga pentil model L juga cukup terjangkau, sekitar Rp 20 ribuan, dan bisa ditemukan di toko onderdil motor atau mobil. Penggunaannya pun tahan lama dan tidak mudah bocor jika dipasang dengan benar.
Dengan menggunakan pentil ini, kamu bisa mengisi angin lebih cepat, baik di SPBU maupun bengkel umum. Selain praktis, ini juga mengurangi potensi kerusakan karena tekanan dari alat pengisi angin.
Menjaga tekanan ban motor matic secara ideal sangat penting untuk keselamatan dan kenyamanan berkendara. Baik itu dengan menggunakan pentil model L, alat ukur tekanan yang akurat, hingga mengisi dengan nitrogen, semua langkah ini membantu motor tetap stabil di jalan dan efisien dalam penggunaan bahan bakar.
Kalau kamu sering kesulitan isi angin atau merasa motor kurang nyaman, bisa jadi tekanan angin di ban tidak sesuai. Yuk, mulai sekarang periksa tekanan ban secara rutin dan pastikan motor dan mobil kamu selalu dalam kondisi terbaik!
Baca juga;