Audi Setop Pengembangan Mesin Konvensional, Fokus Elektrifikasi

by Harsya Fikmazi
Audi Mulai Stop Pengembangan Mesin Konvensional

Di tengah derasnya teknologi akan mobil listrik yang melanda pabrikan otomotif. Audi setop pengembangan mesin konvensional baru. Langkah ini sekaligus melihat kompetisi di pasar otomotif secara global.

Keputusan pabrikan asal Jerman ini menghentikan pengembangan terhadap mesin konvensional baru dikarenakan untuk melakukan hal tersebut akan memerlukan dana yang lebih banyak. Sebagai gantinya, Audi sudah menetapkan langkah barunya untuk mengembangkan powertrain alternatif daripada melakukan pengembangan untuk mesin konvensional.

Meski Audi setop pengembangan mesin konvensional baru, bukan berarti mereka menghentikan produksi terhadap mesin tersebut. Dalam keterangannya melansir carscoops, CEO Audi, Markus Duesmann, menjelaskan bahwa mesin yang ada saat ini akan tetap dipertahankan untuk beberapa model. 

“Perusahaan akan tetap mengembangkan mesin konvensional lama yang ada dan mematuhi regulasi yang akan diterapkan pada kemudian hari. Secara teknis ini merupakan tantangan besar dengan sedikit manfaat bagi lingkungan,” ujar Markus Duesmann.

Sejauh ini belum ada waktu untuk pembatasan mesin konvensional di dunia otomotif. Namun, selama hal tersebut belum diputuskan secara menyeluruh, maka Audi akan terus menawarkan model-modelnya dengan mesin lama namun dengan penyempurnaan.

Baca juga  Toyota Proace Electric Meluncur, Ada Versi Mobil Keluarga

Pabrikan Eropa Lain Juga Fokus Kembangkan Teknologi Elektrifikasi

Audi setop Pengembangan Mesin Konvensional

Audi memilih untuk mengembangkan powertrain alternatif, dibandingkan mengembangkan mesin konvensional baru

Rupanya langkah menghentikan Audi setop pengembangan mesin konvensional diikuti oleh berbagai merek lain. Rival mereka yang juga berasal dari satu negara, Mercedes-Benz, sudah menetapkan langkah yang sama dan tidak akan melakukan pengembangan terhadap mesin pembakaran baru.

Menurut CEO Mercedes, Markus Schafer, langkah tersebut lebih baik digunakan untuk strategi lain yang membuat pabrikan ini menjadi terus inovatif. Bahkan, visi Mercedes-Benz adalah untuk bisa masuk ke dalam segmen elektrifikasi secara utuh.

“Ini berarti bahwa sebagian besar investasi sekarang dapat benar-benar dimasukkan ke elektromobilitas,” ujar Markus Schafer.

Baik Audi ataupun Mercedes-Benz, keduanya sudah memantapkan langkah mereka menuju kendaraan elektrifikasi. Di mana, Audi juga sudah merencanakan meluncurkan banyak model pada 2025. Disebutkan, Audi akan meluncurkan 25 unit kendaraan listrik baru pada tahun tersebut. Sebuah langkah yang sangat ambisius.

Dalam pengembangan mobil listriknya tersebut, Audi, akan menggunakan platform yang digunakan oleh mitra kerjanya, Volkswagen. Di mana platform MEB akan menjadi dasar pengembangan mobil listrik barunya.

Baca juga  Daihatsu Ayla EV Hadir di GIIAS 2022, Harganya Semurah Wuling Air EV?

Penggunaan platform tersebut juga untuk menekan harga yang akan ditawarkan kepada konsumen, di mana menurut Audi harga mobil baru mereka tidak akan lebih mahal dari Audi Q4 e-tron.

Bagaimana menurut kamu langkah audi setop pengembangan mesin konvesional baru miliknya? Apakah sudah tepat beralih ke teknologi elektrifikasi untuk sekarang atau jangan-jangan terlalu dini? Untuk informasi otomotif terkini simak terus moladin.com

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika