Cara Mengendarai Motor Kopling Untuk Pemula, Dijamin Bisa!

by Baghendra Lodra
cara mengendarai motor kopling

Cara Mengendarai Motor Kopling – Bagi pecinta motor sport wajib banget bisa mengendarai motor kopling. Hal ini karena kebanyakan motor sport menggunakan transmisi manual dengan kopling.

Buat Anda yang masih pemula dan belum pernah mengendarai motor kopling, memang agak sulit. Terlebih, Anda terbiasa dengan kepraktisan motor matik. Tinggal gas rem saja sudah bisa melaju.

Cara berkendara dengan motor kopling agak berbeda. Dibutuhkan keselarasan antara empat komponen: gas, rem, kopling, dan pedal gigi transmisi. Anda perlu menyeimbangkan semuanya supaya benar-benar bisa nyaman berkendara.

Meski agak sulit, menunggangi motor kopling dapat dipelajari. Anda perlu menghafalkan terlebih dulu guna keempat komponen yang disebtukan tadi. Kemudian membiasakan tangan agar bisa mengikuti ritmenya.

Supaya tidak kesusahan, sebaiknya simak cara mengendarai motor kopling untuk pemula, berikut ini:

Sebelum Belajar Cara Mengendarai Motor Kopling, Sebaiknya Ketahui Dulu Ragam Transmisi di Dunia Roda Dua

 

cara mengendarai motor kopling

Tidak sulit mengendarai motor kopling, kamu cukup terbiasa

Tidak semua motor memiliki transmisi yang serupa. Setidaknya secara garis besar, ada tiga transmisi motor: otomatis, manual, dan kopling. Masing-masing tranmsisi punya keunggulan dan kekurangannya masing-masing.

Buat Anda yang mau tahu detailnya, simak tulisan di bawah ini:

Transmisi Otomatis

Di zaman sekarang, motor dengan transmisi otomatis sangatlah mendominasi. Lihat saja kuda besi yang berseliweran di jalan, kebanyakan bertransmisi otomatis. Sebut saja Honda Beat, Yamaha Mio, Nmax, Aerox, Suzuki Nex, dan lain-lain.

Penyebutan transmisi otomatis, lantaran tidak membutuhkan perpindahan gigi oleh pengendara. Jadi ada mekanisme khusus sehingga motor dapat tetap melaju, hanya dengan bermodal tuas gas dan rem.

Motor bertransmisi otomatis juga punya banyak jenis. Ada yang mengandalkan sistem continuously variable transmission (CVT) dan dual clutch transmission (DCT). Kebanyakan motor di Indonesia pakai CVT. Sementara dual clutch hanya segelintir saja, khususnya produk premium.

Untuk CVT, tidak ada perpindahan gigi. Mekanismenya menggunakan v-belt dan pulley yang menyesuaikan dengan putaran mesin.  

Ciri khas motor dengan transmisi otomatis, biasanya tidak memiliki pedal rem di kaki. Fungsinya digantikan seluruhnya oleh tuas rem yang ada di setang. Tuas sebelah kanan untuk rem depan, sementara tuas kiri khusus rem belakang.

Transmisi Manual

Motor bebek di Indonesia banyak menggunakan transmisi manual. Komponen yang jadi ciri khas transmisi manual adalah ada pedal transmisi di sebelah kiri mesin. Sementara pedal di kanan mesin untuk rem.

Ciri selanjutnya, tidak ada tuas di setang sebelah kiri. Di setang kanan tetap ada tuas untuk rem depan. Transmisi manual motor, bekerja cukup sederhana. Anda cuma perlu injak pedal transmisi bagian depan untuk menaikkan gigi. Putar selongsong gas, maka motor langsung melaju.

Baca juga  Penyebab Motor Susah Langsam dan Trik untuk Mengatasinya!

Kalau mau menaikkan gigi, tutup gas, kemudian injak lagi pedal transmisinya. Begitu seterusnya. Pola sederhana transmisi motor manual adalah N-1-2-3-4.

Bila ingin menurunkan gigi transmisi, caranya kurang lebih mirip. Tutup gas, kemudian tekan tuas atau pedal rem agar motor melambat. Setelah itu tinggal tekan pedal transmisi bagian belakang. Terakhir putar selongsong gas lagi supaya motor melaju.

Transmisi dengan Kopling Manual

Sebenarnya cara kerja transmisi dengan kopling manual, tidak beda jauh dari transmisi manual. Paling mencolok dapat terlihat secara kasat mata, di setang sebelah kiri ada tuas kopling.

Pola gigi di motor kopling manual juga beda. Sederhananya 1-N-2-3-4-5. Jadi posisi netral ada di tengah-tengah gigi satu dan dua.

Apa sih guna tuas kopling? Komponen ini bertugas memutus dan menghubungkan putaran mesin dari poros engkol ke transmisi. Saat kopling ditekan, putaran mesin diputus dan tidak bisa tersalurkan sama sekali. Alhasil motor tidak akan melaju, meski mesin sudah meronta-ronta.

Kelebihan transmisi jenis ini, Anda punya kendali penuh dalam perpindahan gigi transmisi. Lebih istimewanya lagi, proses perpindahan gigi dapat dilakukan secara halus dan cepat. Lantaran itulah, kopling manual banyak dipakai di motor sport atau balap.

Beberapa motor yang pakai kopling manual adalah Yamaha MT-15, Honda CBR150R, Kawasaki W175. Kebanyakan dari mereka disebut juga sebagai motor laki.

Cara Mengendarai Motor Kopling dengan Mudah

cara mengendarai motor kopling

Kopling manual hadir untuk memberikan kendali penuh ke pengendara saat melakukan perpindahan gigi

Kalau mau belajar motor kopling, Anda wajib mengenakan perlengkapan yang tepat lebih dulu. Hal ini juga berlaku saat berkendara dengan motor jenis lain.

Setidaknya Anda melengkapi diri dengan helm, jaket, celana panjang, dan sepatu setinggi mata kaki. Kelengkapan tersebut diperlukan dalam meminimalkan potensi kecelakaan, saat belajar.

Usai peralatan berkendara lengkap, berikut cara mengendara motor kopling dengan mudah:

1. Pilih Lokasi yang Sepi untuk Belajar Cara Mengendarai Motor Kopling

Lakukanlah latihan di tanah lapang atau jalan yang sepi. Ini agar lebih aman saat mulai mencoba mengendarai motor kopling. Anda juga perlu belajar dengan orang yang sudah mahir. Jangan melakukannya sendirian.

Alasan pertama harus ada orang lain, agar kalau terjadi kecelakaan ada yang bisa membantu. Kemudian belajar dari orang lain, pasti lebih mudah dibandingkan mencobanya sendiri.

2. Pastikan Posisi Gigi Transmisi Dalam Keadaan Netral

Jika sudah siap, pastikan gigi transmisi dalam posisi netral. Gunanya mencegah motor lompat saat distarter. Jadi pastikan sudah netral terlebih dulu.

Cara mencari posisi gigi netral cukup mudah. Posisinya ada tengah-tengah gigi satu dan dua. Pola sederhananya 1-N-2-3-4-5.

Jadi untuk mendapatkan netral, kamu perlu tekan tuas kopling dan injak pedal transmisi depan sampai tidak bisa berganti gigi. Kemudian cungkil pedal transmisi ke atas atau injak pedal belakang, sambil tetap menekan tuas kopling. Jangan terlalu kuat, karena nanti bisa masuk ke gigi dua.

Baca juga  Review Ducati Panigale V4, Revolusi Teknologi Superbike Jalan Raya

Untuk mempermudah, Anda dapat sedikit mendorong motor ke depan. Dijamin posisi transmisi netral bakal didapat. Ciri-ciri transmisi sudah netral, indikator hufur N di panel instrumen menyala.

Sebagai tambahan informasi, beberapa motor terbaru bahkan tidak bisa distarter saat giginya tidak netral atau sedang masuk. Tujuannya tidak lain mencegah motor lompat, demi keselamatan pengendara.

3. Hidupkan mesin

Setelah netral, hidupkan mesin dengan tetap menarik tuas kopling. Tujuannya berjaga-jaga, kalau motor dalam posisi tidak netral. Kemudian perlahan lepas tuas koling. Pastikan motor tidak bergerak maju.

Bila dirasa aman dan mesin motor dalam keadaan idle, inilah waktunya berkendara!

4. Seimbangkan Kopling dan Bukaan Gas

Setelah motor hidup, tekan tuas kopling, kemudian injak pedal transmisi ke posisi satu. Lalu putar selongsong gas sambil lepas tuas kopling, lakukan secara perlahan. Maka motor bakal melaju dengan sendirinya.

Bila Anda sudah bisa melaju sempurna, lepas tuas kopling. Cukup mainkan gas saja untuk mengatur kecepatan. 

5. Masuk gigi Dua dan Seterusnya

Cara mengendarai motor kopling selanjutnya adalah melakukan perpindahan gigi dua. Kapan perlu ganti gigi dua? Ketika dirasa mesin sudah menderu dan kamu butuh kecepatan lebih, itulah saat yang tepat naik gigi.

Pertama-tama, kamu perlu tutup bukaan gas. Kemudian tarik tuas kopling dan congkel pedal transmisi. Ingat, untuk proses ini congkel jangan setengah-setengah. Pasalnya bisa-bisa masuk ke gigi netral. Tidak lupa kan, pola 1-N-2-3-4-5.

Kalau berhasil masuk gigi dua, seimbangkan lagi kopling dan bukaan gas. Hal serupa juga dapat Anda lakukan saat menaikkan posisi gigi ke dua, tiga, dan seterusnya. Lakukan perpindahan gigi naik secara bertahap, jangan melompat dari satu ke tiga atau langsung ke gigi empat.

6. Cara Mengendarai Motor Kopling yang Terkahir, Harus Paham Menurunkan Gigi Transmisi

Untuk menurunkan gigi, Anda membutuhkan trik yang lebih rumit dibandingkan naik gigi. Pertama-tama Anda perlu menginjak tuas rem dulu untuk mengurangi kecepatan. Setelah dirasa tepat, barulah tekan tuas kopling sambil turunkan gigi transmsi.

Ketika menurunkan gigi, tidak perlu bertahap. Anda boleh lakukan lompatan, misal dari gigi empat langsung ke gigi dua. Hal ini tergantung pada kecepatan motor.

Dalam kedaan turun gigi yang melompat seperti itu, Anda perlu lakukan tips ini. Sebelum membuka tuas kopling untuk melaju lagi. Coba putar selongsong gas secara cepat dan tutup lagi. Hal ini dimaksudkan agar putaran mesin turun. 

Setelah putaran mesin mereda, barulah lepas kopling dan melaju seperti biasa.

Baca juga  Penyebab Knalpot Motor Nembak, Kenali Masalah pada Kendaraan

Setelah selongsong gas ditutup, Anda jangan langsung menekan tuas kopling. Hal tersebut bisa menyebabkan motor melaju tanpa engine break, sangat berbahaya.

Baca Juga :

Tips Naik Motor Kopling

cara mengendarai motor kopling

Honda CB150 Verza merupakan salah satu motor yang pakai transmisi dengan kopling

Setelah mengetahui tahapan-tahapan cara mengendarai motor kopling, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan. Tips ini dijamin mempermudah mengusasaan kamu atas motor kopling.

Melewati Undakan Pakai Gigi Satu

Anda wajib memakai gigi satu saat melewati undakan atau polisi tidur. Kenapa? Tidak lain tujuannya untuk memastikan kenyaman dalam berkendara.

Kalau pakai gigi dua, ada kemungkinan mesin motor jadi lompat-lompat. Bahkan bukan tidak mungkin mesin motor mati, karena kurang kecepatan. Jika terjadi, pastinya sangat tidak nyaman.

Panduan Kecepatan

Anda dapat memindahkan gigi transmisi sesuai kecepatan motor. Hal ini sebagai panduan untuk mempermudah par pemula. Kalau sudah mahir, tentu sesuaikan pilihan gigi transmisi dengan kebutuhan kecepatan kamu sendiri.

Saat mengendarai motor dengan kecepatan di bawah 20 km/jam, disarankan untuk memposisikan gigi satu. Jika menambah kecepatan sampai 30 Km/jam, bisa pakai gigi dua.

Kemudian 40 km/jam, sebaiknya menggunakan transmisi gigi tiga. Di kecepatan 60 km/jam dianjurkan untuk pindah ke gigi empat. Untuk posisi gigi lima dan enam sesuaikan putaran mesin motor, serta seberapa cepat laju yang Anda inginkan.

Cara Mengendarai Motor Kopling di Tanjakan dan Turunan

Pastikan Anda benar-benar sudah lancar dalam mengendarai motor kopling di tanah lapang atau jalanan sepi. Setelah yakin dan terbiasa mengendarai motor berkopling, barulah Anda bisa mencoba mengendarainya di jalan raya.

Saat sudah di jalan raya, pasti akan ada jalan yang naik atau turun. Nah, berikut adalah cara mengendarai motor kopling di jalan tanjakan atau turunan.

Kalau bertemu tanjakan, sebaiknya Anda memposisikan motor pada gigi satu agar tenaganya bisa keluar secara maksimal. Selanjutnya, Anda tinggal berpindah gigi sesuai dengan kondisi tanjakan dan juga kecepatan motor yang dipacu.

Bila bertemu turunan, tekniknya berbeda. Anda bisa melepas kopling agar fitur Engine Break bisa berfungsi. Fitur ini membuat pengendara bisa mengurangi kecepatan motor tanpa perlu menginjak rem, asal tidak menarik tuas gas.

Anda kurang nyaman dengan fitur ini? bisa injak tuas rem. Sebaiknya pakai rem belakang saat turunan, karena penggunaan rem depan yang tiba-tiba justru bisa membuat motor terjungkal.

Jika sudah terbiasa mengendarai motor kopling, di medan apapun pasti akan terasa mudah. Pastikan Anda benar-benar sudah belajar mengendarainya dengan baik sebelum turun ke jalan raya ya. Semoga informasi ini bermanfaat.

Buat Anda yang tertarik membeli motor baru dengan DP ringan dan Cicilan Rendah, langsung saja cek ke Moladin!

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika