DFSK Gelora E Blind Van laku 70 unit sepanjang PEVS 2023. Inilah bukti, mobil listrik berjenis mini bus yang sudah diproduksi lokal tersebut sangat diminati sebagai kendaraan komersial, khususnya angkut barang.
Salah satu alasan pemilihan mobil listrik tersebut sebagai kendaraan logistik, lantaran Gelora E sangat hemat biaya operasionalnya. Bagaimana tidak? DFSK mengklaim Gelora Electric atau EV cuma butuh biaya operasional Rp 200 per Kilometer. Ongkos ini setara dengan 1/3 biaya operasional kendaraan niaga konvensional.
“DFSK Gelora E mendapatkan penerimaan yang sangat baik selama PEVS 2023. Kami mencatat ada 70 unit DFSK Gelora E model blind van yang dipesan oleh konsumen. Ini menandakan konsumen mulai teredukasi dengan baik mengenai kendaraan listrik dan kini mulai mempercayakan usahanya terhadap kendaraan listrik DFSK Gelora E,” kata PR & Media Manager PT Sokonindo Automobile, Achmad Rofiqi.
Hal tersebut bukanlah pertama kali DFSK Gelora E jadi kendaraan operasional perusahaan. Sebelumnya, mobil listrik itu juga digunakan oleh PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN4) untuk mengangkut karyawan ke berbagai lokasi, termasuk ke area ladang sawit. Hanya saja dikarenakan penggunaannya untuk membawa orang, maka yang dipakai adalah DFSK Gelora E Mini Bus.
Soal harga, DFSK Gelora E sendiri dijual dalam dua model. Khusus untuk Blind Van Rp 350 juta (OTR Jakarta). Sementara varian Mini Bus RP 399 juta (OTR Jakarta).
Spesifikasi Minibus Listrik DFSK Gelora E
DFSK Gelora E Blind Van diborong sampai 70 unit di PEVS 2023, seperti apa spesifikasinya? Mobil listrik komersial ini mengadopsi baterai lithium berkapasitas 42 kWh. Dalam kondisi penuh, bisa membawa mobil ini melaju sejauh 300 Km.
Lalu untuk pengisian baterainya juga tidak lama. Dengan fast charging cuma butuh 80 menit dari posisi 20 persen ke 80 persen. Kalau dari kondisi baterai habis sampai 100 persen, butuh 2,5 jam saja.
Soal performanya juga tidak perlu diragukan. Motor listrik DFSK Gelora E mampu melontarkan torsi puncak 200 Nm dan tenaga maksimal 80 hp.
DFSK Gelora E punya keunggulan dalam hal kabin yang lapang. Di atas kertas dimensi panjangnya 4.500 mm, lebar 1.680 mm, dan tinggi 2.000 mm. Khusus model Blind Van, kapasitas kargo yang bisa muat mencapai 4,8 meter cubic. Panjang kabinnya total 2,63 meter dengan beban angkut maksimal 750 kg.
Soal harga, Gelora E Blind Van dibanderol Rp 350 juta dan model mini bus Rp 399 juta. Harga tersebut berlaku OTR wilayah Jabodetabek.
Gelora E Masih Brand DFSK
Selanjutnya, saat acara Media Test Drive Gelora di Lampung, kami juga menanyakan perihal brand Seres. Apakah Gelora E akan berganti menjadi Seres atau masih DFSK.
“Masuknya brand Seres memang sebuah strategi baru kami. Jadi Seres diperuntukan untuk mobil listrik passenger. Sementara untuk mobil komersial seperti Gelora E masih tetap DFSK,” ujar Rofiqi.
Rofiqi juga memaparkan, bahwa saat ini pihak DFSK Indonesia terus menjajaki untuk bekerjasama dengan perusahaan baterai lokal. Hal tersebut untuk meningkatkan kandungan lokal, sekaligus menjadikan harga jual Gelora E lebih murah lantaran dapat subsidi dari pemerintah.
“Kita masih terus menjajaki kerjasama dengan perusahaan baterai lokal. Tujuannya supaya harga jual bisa lebih turun. Selain itu kita juga mengikuti arahan dari pemerintah untuk bisa memenuhi TKDN minimal 40 persen. Sebab dengan baterai buatan lokal saja, nilai TKDN sudah 35 persen,” tutup Rofiqi.
Moladiners, itulah ulasan DFSK Gelora E Blind Van diborong perusahaan logistik. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.