Fakta Mobil Listrik Terbakar Sulit Dipadamkan, 3 Mobil Baru BYD Pakai Baterai Khusus

by Ivan
Mobil listrik terbakar sulit dipadamkan

Babak baru elektrifikasi otomotif kian gecar setelah BYD resmi masuk Indonesia. Tiga mobil listrik dibawa yakni BYD Dolphin, Atto 3 dan Seal yang semuanya dilengkapi baterai blade demi meminimalisir mobil listrik terbakar sulit dipadamkan.

Syukurnya kasus mobil listrik terbakar di Tanah Air tergolong minim. Meski di luar negeri seperti Amerika Serikat dengan populasi mobil litsrik yang masif, hal tersebut tentu menjadi permasalahan serius.

Seperti menimpa sebuah Jaguar I-Pace warna merah pada 10 Januri 2024 lalu yang terbakar saat mengisi daya di garasi rumah pribadi pemiliknya di Colorado, Denver yang untungnya tertangani cepat oleh tim pemadam kebakaran Colorado.

Produksi baterai dioperasikan anak perusahaan BYD, yaitu FinDreams Battery terpusat di Chongqing, Cina sejak 2022

Produksi baterai dioperasikan anak perusahaan BYD, yaitu FinDreams Battery terpusat di Chongqing, Cina sejak 2022

Berkaca dari fakta mobil listrik terbakar sulit dipadamkan, saat kunjungan tim Moladin ke markas baterai BYD di Chongqing, Cina terungkap jika mobil-mobil BYD sudah dibekali baterai khusus berbahan lithium-ion yang lebih maju yang dipopulerkan dengan nama Blade Battery (baterai blade).

“Inovasi baterai BYD telah mampu meyakinkan berbagai pihak dan berhasil menempati posisi kedua di dunia. Dengan kekuatan riset dan pengembangan yang kami miliki ini, maka kami juga ingin lebih nyata berkontribusi pada ekosistem tanpa emisi melalui kendaraan elektrik. Oleh karena itu, kini kami mulai berfokus pada produksi New Energy Vehicle dengan menggunakan inovasi baterai milik kami sendiri, yaitu Blade Battery,” ujar Eagle Zhao kata President Director PT BYD Motor Indonesia.

Baca juga  BYD Umbar Rahasia Teknologi E-platform 3.0 Hasilkan Mobil Listrik Paripurna

Blade Battery diklaim memiliki kemampuan yang lebih mutakhir dibanding baterai lainnya untuk diimplementasikan pada mobil listrik. Baterai jenis ini dapat digunakan hingga 600 km dan dapat meningkatkan kepadatan energi hingga 50 persen.

Nail Penetration Test, menguji kemampuan mengeliminasi potensi terbakar Blade Battery saat kecelakaan

Nail Penetration Test, menguji kemampuan blade battery mengeliminasi potensi mobil listrik terbakar saat kecelakaan

Blade Battery bahkan menjadi satu-satunya yang lolos melalui serangkaian tes, salah satunya Nail Penetration Test untuk menguji kemampuan mengeliminasi potensi terbakarnya baterai saat kecelakaan. Baterai ini juga sudah melewati uji kondisi ekstrem, seperti dihancurkan, ditekuk, dipanaskan dalam tungku hingga 300 °C, dan diisi berlebihan hingga 260 persen.

Termasuk aspek longevity, sel Blade Battery memiliki rentang hidup sepanjang 1.200.000 km atau sekitar 3.000 kali charge, sehingga sangat tepat untuk penggunaan jangka panjang.

Blade Battery sebagai e-Platform Mobil Listrik BYD

Blade Battery BYD diklaim tawarkan berbagai keunggulan

Blade Battery BYD diklaim tawarkan berbagai keunggulan

Kemutakhiran Blade Battery atau baterai blade lainnya ialah fungsi ganda tak sekadar menjadi sumber energi, namun juga sebagai bagian dari rangka mobil listrik mereka. BYD telah mengembangkan e-platform 3.0 dengan susunan struktur dari Blade Battery.

Baca juga  Mobil Listrik BYD Dolphin, Semakin dekat Indonesia!

Seperti teraplikasi pada BYD Dolphin yang dibangun memakai e-platform 3.0 dan terbagi dua varian yakni Dynamic Standard Range dan Premium Extended Range. Keduanya menggunakan baterai Blade lithium iron phosphate (LFP) dan motor listrik untuk menggerakkan roda depan.

Inovasi baterai lithium-ion ini memiliki kapasitas energi yang lebih besar, umur pemakaian yang lebih panjang, waktu pengisian yang lebih cepat, dimensi baterai yang lebih minimalis, serta daya tahan yang lebih kuat.

Inovasi baru memadamkan mobil listrik terbakar

Tim damkar negara bagian Colorado menggunakan selimut api tanggulagi Jaguar I-Pace terbakar

Tim damkar negara bagian Colorado menggunakan selimut api tanggulagi Jaguar I-Pace terbakar

Tantangan besar dalam memadamkan mobil listrik terbakar terletak pada baterai lithium-ion. Baterai ini memiliki sifat kimia dan fisik yang kompleks bahkan berpotensi mengeluarkan emisi asap beracun saat terbakar.

Baterai lithium-ion mengandung bahan kimia reaktif, seperti lithium dan elektrolit mudah terbakar lainnya. Jika rusak atau terkena panas ekstrem, reaksi kimia bisa meningkat drastis dan menyebabkan api berkobar. Butuh volume air lebih besar dibanding memadamkan mobil ICE terbakar atau menggunakan selimut api khusus mobil listrik terbakar.

Baca juga  Komparasi MG 4 EV vs BYD Dolphin, Siapa Paling "Nyetrum"?

Pada kasus Jaguar I-Pace terbakar di atas maka South Metro Fire Rescue Centennial (Tim damkar negara bagian Colorado) harus mengerahkan alat pemadam kebakaran terbaru mereka, yaitu selimut api (car fire blanket).

Selimut api atau car fire blanket jadi solusi baru memadamkan mobil listrik terbakar

Selimut api atau car fire blanket jadi solusi baru memadamkan mobil listrik terbakar

Skema kerjanya, selimut api ditebar seperti jala menutupi sumber api di mobil listrik yang terbakar untuk menghentikan pasokan oksigen. Sesuai teori segitiga api, jika tidak ada pasokan oksigen, maka api akan padam bahkan mengeliminir kemungkinan api berkobar kembali setelah dipadamkan (re-ignisi)

Selimut api akan menahan suhu tinggi dan membatasi sumber panas, sehingga api tidak akan menyala lagi. Tidak hanya untuk mencegah kerusakan lebih parah pada mobil listrik terbakar, selimut api juga mencegah api menyebar ke kendaraan lain. Alat ini akan mengisolasi asap dan tidak menyebarkan zat beracun, sehingga aman bagi lingkungan.

Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika