Fungsi Roller Pada Motor Matic dan Cara Kerjanya

by Tigor Sihombing
Fungsi Roller pada motor matic

Mungkin saat ini kamu sedang mencari tahu mengenai fungsi roller pada motor matic. Namun sebelumnya ada baiknya kita mengenal lebih dahulu apa itu roller dan adanya dimana pada sebuah motor matic.

Roller sendiri merupakan perangkat penting yang hanya ada pada piranti CVT. Lebih tepatnya ada di dalam satu set komponen pulley prime yang ada di dalam sistem CVT matic.

Bagaimana Sebuah Roller Bekerja pada Komponen CVT?

fungsi roller pada motor matic

Salah satu fungsi roller berfungsi untuk memberikan tekanan pada rumah roller atau pulley. Tekanan itu membuat rumah roller atau pulley depan bergerak.

“Untuk menjelaskan fungsi roller, sedikit banyak kita juga harus memahami dahulu bagaimanana komponen CVT bekerja,” kata Rama, mekanik motor rumahan di bilangan Daan Mogot Jakarta Barat pada Sabtu (12/6/2021).

CVT atau continously variable transmission merupalkan sistem perubahan perbandingan roda gigi yang terjadi secara otomatis berdasarkan tinggi rendahnya RPM mesin. CVT memiliki tiga bagian utama yakni pulley primer (di dalamnya ada roller), pulley sekunder, dan drive belt.

Pulley primer terhubung dengan mesin dan pulley sekunder terhubung dengan roda belakang. Pulley primer dan pulley sekunder keduanya memiliki diameter yang bisa berubah-ubah.

Misalnya jika RPM mesin motor rendah, maka diameter pulley primer lebih kecil dari diameter pulley sekunder. Sehingga putaran roda belakang bisa sangat lambat. Begitu pun sebaliknya.

Baca juga  5 Cara Bayar E-Tilang Agar Tidak Bingung

Apa yang membuat pulley primer dan pulley sekunder berubah-ubah ?

“Nah disinilah fungsi roller bekerja.  Dalam sebuah rangkaian CVT, roller ini akan mempengaruhi diameter pulley primer terhadap RPM mesin dengan mengandalkan gaya sentrifugal (manjahui pusat putaran, melar), sementara pulley sekunder menggunakan bantuan pegas yang akan merespon perubahan diameter pada pulley prime.”

Gaya sentrifugal yang dihasilkan roller ini akan mendorong roller ke arah luar, namun karena jalur roller dibuat agak miring kedepan maka gerakan keluar roller justru mendorong moveable drive plate.

Jadi  celah antara moveable drive plate dan fixed drive plate akan semakin kecil. Ini akan membuat lingkar drive belt pada pulley semakin melebar atau bisa dikatakan diameter pulley semakin melebar.

Roller Pengaruhi Akselerasi

fungsi roller pada motor matic

Jika roller standar dibikin berat, akselerasi awal motor lambat, tapi top speednya jadi lebih tinggi. Begitu pula sebaliknya.

Guys, pada sebuah motor matic, peran roller juga sangat penting untuk performa. Maka tidak heran, jika kita ke bengkel untuk melakukan upgrade performa, mekanik akan mengganti dan menyesuaikan roller untuk menemukan top speed dan akselerasi yang pas.

Misalnya dengan mengganti roller dengan yang lebih berat atau lebih ringan.

Baca juga  Jenis-jenis Rem Cakram Kendaraan dan Cara Merawatnya

“Kalau kita kurangi berat roller standar maka kita akan mendapatkan akselerasi yang lebih ringan, tapi imbasnya top speed motor menjadi berkurang,” kata Rama.

Rama mengatakan hal ini karena roller yang lebih ringan akan lebih cepat bergerak keluar meski RPM mesin belum terlalu tinggi sehingga pembesaran diameter pulley primer terjadi lebih cepat.

Tapi, karena berat roller ringan maka momen roller tidak mampu mendorong moveable drive plate untuk bergerak lebih jauh, sehingga diameter pulley primer tidak bisa mencapai maksimal. Sesuai rumusnya, momen akan dipengaruhi oleh gaya dan berat komponen itu sendiri.

“Sedangkan jika roller standar dibikin berat, akan menghasilkan akselerasi awal motor lambat. tapi top speednya jadi lebih tinggi.”

Ini bisa terjadi karena roller berat memiliki momentum yang lebih tinggi sehingga lebih kuat menekan moveable drive plate. Ketika moveable drive plate semakin menyempit atau dengan kata lain lingkar drive belt akan terdorong lebih lebar.

Lakukan Ini Agar Roller Motor Matic Awet

Fungsi roller pada motor matic

Memerikasa kondisi CVT penting dilakukan agar roller matik awet

Guys, menurut data masing-masing pabrikan motor, umur roller motor matic rata-rata 25.000 sampai 27.000 KM. Namun tidak perlu menunggu rusak atau peyang untuk mengganti roller yang ada di CVT.

Baca juga  Jok Motor Robek? Ini Cara Memperbaiki yang Benar

Karena akan menjadi resiko membuat keausan yang bisa membuat kerusakan merembet. Fungsi roller pada motor matic harus dalam kondisi maksimal. Maka dari itu, yuk rawat kondisi roller matic dengan melakukan cara melakukan ini :

Periksa Kondisi V-Belt

Fungsi roller pada motor matic akan maksimal jika saat pergantian dilakukan bersamaan dengan V-Belt. V-belt sendiri biasanya diganti setelah menempuh jarak kurang lebih 10.000 km. Selain itu V-belt perlu diganti bila kondisinya sudah menipis atau terlihat pecah atau retak pada ruasnya.

V-belt merupakan bagian penting sebagai penggerak motor matik sebagai salah satu bagian CVT motor matik. Jika konsisten memperhatikan kinerja V-belt akan menjaga keamanan berkendara, karena V-belt yang termakan usia saat pemakaian, dapat menyebabkan putus dan cukup berisiko ketika digunakan.

Rutin Ganti Oli Transmisi

Fungsi roller pada motor matic akan menjadi maksimal apabila kita rutin mengganti oli transmisi matik. Hal itu karena usia komponen CVT dan roller motor matik juga dipengaruhi kondisi pelumas transmisi.

Periksa dan mengganti secara rutin oli transmisi agar kinerja komponen CVT motor matik selalu optimal, agar fungsi roller pada motor matic maksimal.

Kampas Kopling

Ketebalan kampas kopling sentrifugal juga wajib diperhatikan, karena jika sudah aus atau tipis, motor matik tidak responsif saat mulai akselerasi atau muncul gejala slip. Ujungnya, konsumsi bahan bakar jadi lebih boros karena motor tidak segera melaju. Lakukan penggantian komponen ini jika sudah aus.

Demikian ulasan terkait fungsi roller pada motor matic. Untuk mendapatkan lebih lengkap berita otomotif, pantau terus Moladin.com.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika