Karena alasan dimensinya teramat besar atau lebar, bahkan tidak terlihat modis jika disandingkan dengan desain motor, banyak pengendara motor menganggap kaca spion orisinal, terutama yang bawaan pabrik dirasa kurang keren dan cukup mengganggu jika tetap dipasang. Alasan ini sering diungkap para pengendara motor, jika tetap pasang kaca spion asli yang katanya terlalu besar dan lebar.
Salah satunya adalah kurang nyaman saat motor diajak bermanuver di tengah kemacetan lalu lintas. Karena hal tersebut, kemudian kaca spion asli justru diganti dengan yang ukuran yang lebih kecil. Padahal hal ini sangat tidak direkomendasikan.
“Karena mengganti kaca spion standar dengan spion variasi berisiko mengurangi atau bahkan menghilangkan sama sekalinya,” ujar Sarwono Edhi, Technical Training Development PT Astra Honda Motor (AHM).
Jadi kalau mau aman, Moladiners pilih yang mana nih…?
[product product=”Yamaha Fino 125 Grande” images=”https://cdn.moladin.com/motor/yamaha/Yamaha_Fino_125_Grande_2067_72610_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/yamaha/yamaha-fino-125-grande-matic-air-cooled-4-stroke-sohc-125cc?utm_source=yamaha_fino_125_grande&utm_medium=blog_kaca-spion_button_biru&utm_campaign=utm_name%3Dyamaha_fino_125_grande” price=”Rp. 600.000,-*” description=”*DP mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Kaca Original Fitur Standar Keamanan Motor
Kaca spion di motor sudah menjadi salah satu unsur keamanan yang penting. Karena naik motor sudah pasti punya risiko jauh lebih besar jika dibandingkan mengendarai kendaraan roda 4. Makanya supaya aman di jalan, salah satu caranya adalah tetap rajin memantau kondisi lalu lintas di belakang. Terutama area yang tidak terlihat atau blind spot melalui dua kaca spion yang ada di setang.
Moladiners harus tahu, bahwa spion asli sudah dirancang sesuai dengan spesifikasi motor. Apalagi posisi riding tiap motor itu berbeda. Ada yang duduk tegak, ada juga yang posisi badan sedikit menunduk sehingga membedakan lebar setang tiap motor.
“Karena alasan itu, maka derajat kemiringan spion yang terpasang di masing-masing motor dengan varian berbeda sudah dirancang tersendiri. Tujuannya tidak lain agar para pengendara lebih mudah memantau lalu lintas di belakang. Terutama area blind spot atau area yang tidak terlihat saat padangan pengendara harus fokus ke depan,” imbuh bapak ramah itu.
Ukuran Kaca Spion Kecil Mempersempit Area Blind Spot
Mengganti spion asli pabrik terutama yang berdimensi kecil, terbukti memiliki resiko celaka lebih besar. Contoh jika posisi spion motor standar lebarnya 15 cm kemudian diganti hanya 10 cm. Bisa dipastikan kondisi jalan di belakang pengendara sulit dipantau atau bahkan tidak terlihat sama sekali. Yang ada tangan pengendara justru tertangkap pantulan spion.
Kaca spion standar pun terbukti berguna ketika dipakai selap-selip di kemacetan lalu lintas. Meski desain spion standar pabrik mayoritas lebih lebar dari setang motor, kelebihannya itu dapat difungsikan ketika sedang riding diantara dua kendaraan yang sedang merayap. Karena kaca spion lebar justru dapat memperkirakan faktor keamanan saat menyalip.
[product product=”Suzuki Nex II” images=”https://cdn.moladin.com/motor/suzuki/Suzuki_Nex_II_16375_70255_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/suzuki/suzuki-suzuki-nex-ii?utm_source=suzuki_nex_2&utm_medium=blog_kaca-spion_buttonbiru&utm_campaign=utm_name%3Dsuzuki_nex_2″ price=”Rp. 550.000,-*” description=”*Dp mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]
Baca juga:
- Pasar Suzuki GSX Series Makin Bergairah Melalui Tambahan Warna dan Gimmick
- Honda Supra X 125 FI Semakin Mempertajam Tampilan Sporty Luxury
- Review Modifikasi Motor Yamaha R15. Jangan Cuma Asal Modif Doang!
- Suzuki GSX R150 Makin Kekinian Lewat Peluncuran Versi Matt Edition
- Review Anti Stater Sistem. Maling Dijamin Bingung