Kali ini kita akan membahas masalah Honda Civic FD. Sebagai mobil yang berusia lebih dari 10 tahun, tentu saja Civic generasi delapan ini memiliki beberapa masalah yang harus diperhatikan, kamu penting untuk tahu terlebih jika ingin meminangnya.
“Untuk mobil usia tidak lami muda biasanya wajar punya masalah. Karena ada beberapa komponen yang memang sudah harus mengalami peremajaan,” kata Putra mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur.
Sekadar info, Honda Civic sendiri hadir pertama kali di Indonesia pada tahun 2006 hingga 2011. Berarti, sebagai gambaran untuk saat ini Civic FD tertua di pasar mobil bekas berusia 14 tahun.
Putera mengatakan, untuk mobil usia tersebut umumnya seal-seal sudah mulai mengering bahkan getas. Begitu juga kabel-kabelnya. Jadi ada baiknya sebelum beli kamu perhatikan lebih detail. Sekaligus siapkan uang lebih untuk ongkos perbaikan.
Supaya kamu lebih detail, berikut kami beberkan 3 masalah Honda Civic FD yang menjadi ciri khasnya:
1. Engine Mounting Haus
Terkait masalah Honda Civic FD, Darius, pengguna sekaligus member komunitas FD Squad Jakarta mengatakan tidak ada penyakit khusus yang memusingkan pada unit sedan kelas menengah Honda ini.
“Paling engine, yang lainnya masih mudah dibenarin,” kata Darius pada Moladin.com (23/11/2021).
Maksud Darius di sini adalah bagian mesin untuk usia mobil tersebut harus diberi perhatian khusus. Penyebabnya tidak lain ada komponen-komponen yang harus mengalami substitusi karena usia pakai, misal seal-seal.
Selain itu, sesungguhnya Honda Civic FD 1 dan Civic FD 2 memiliki mesin yang terkenal bandel dan tidak rewel. Sebagai informasi, unit ini mengunakan busi tipe laser iridium keluaran NGK yang seharusnya long life, bisa tahan 80.000 Km.
Biasanya yang membuat kinerja mesin Civic Batman berkurang, lantaran pemilik sebelumnya sering menggunakan bahan bakar bersubsidi. Padahal mobil ini kompresinya cukup tinggi dan harus pakai BBM dengan oktan yang agak tinggi sesuai anjuran pabrikan.
Selain itu, beberapa forum juga menyebut, masalah Honda Civic FD lainnya adalah engine mounting yang haus. Putra, mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur mengatakan engine mounting pada Civic FD1 dan FD2 beresiko haus dan sudah kemakan. Terlebih jika usianya sudah di atas 5 tahun.
“Engine mounting Civic FD biasanya jika sudah bermasalah akan mengakibatkan getar yang terasa hingga ke kabin. Solusinya bisa mengganti dengan yang baru dengan harga dikisaran Rp 700 – 1,5 jutaan,” tambah Putra.
Beberapa laman forum menyebut, engine engine mounting sebelah kanan pada unit Honda Civic FD1 dan FD2 yang lebih rentan terkena masalah lebih dahulu, dan memiliki usia pakai lebih pendek di banding mobil sekelasnya.
2. Shockbreaker Keras
Masalah Honda Civic FD lainnya yang sering dikeluhkan pengguna adalah shockbreaker lumayan keras. Ini memang jadi salah satu karakternya, supaya nyaman diajak bermanuver dan stabil ketika kecepatan tinggi.
Hanya saja yang paling mengganggu, ketika shockbreaker dan bushing sudah aus. Efeknya bantingan jadi sangat tidak nyaman. Kemudian terdengar bunyi-bunyi mengganggu.
Inilah yang perlu diwaspadai, bahkan sebaiknya diganti dengan yang baru. Maklum saja, usia Civic FD sudah lebih dari 10 tahun.
“Jika komponen ini sudah kena umumnya mobil akan mengalami gejala bantingan yang terasa keras dan terdengar bunyi pada kaki-kaki,” tambah Putra.
3. Power Steering Rentan Bocor
Masalah Honda Civic FD lainnya yang harus diperhatikan adalah power steering yang rentan bocor. terutama pada unit Civic FD1 yang masih menggunakan hidroulis. Sementara Civic FD2 sudah mengusung teknologi Electronic Power Steering (EPS).
“Umumnya masalahnya adalah ada oli rembesan di pompa power steeringnya. Tapi hal ini bukan masalah besar, penangannya cukup mengganti seal kit-nya saja,” tambah Putra.
Selain itu, pengguna juga ada baiknya mengecek slang high pressure power steeringnya. Bila ditemukan ada rembesan oli, sebaiknya urungkan untuk menebus unit terserbut, lantaran harganya mahal.
Sedangkan resiko jika kamu menggunakan imitasiya, akan ada resiko stir terdengar bunyi “ngik-ngik”. Di pasaran, unit bekasnya rack steering satu set dibandrol pada kisaran Rp 3-5 jutaan. Sedangkan baru berkisar Rp 15 jutaan.
Sekedar informasi Honda Civic FD hadir pertama kali di Indonesia pada tahun 2006. Model ini meneruskan Civic generasi ke-7 atau yang dikenal Civic ES yang sebelumnya juga meneruskan perjalanan Honda Ferio.
Sedan Civic FD sendiri dalam kondisi baru, hadir hingga tahun 2011. Selama perjalananya di Indonesia, unit ini memiliki dua konfigurasi mesin yakni Civic FD1 dengan kode mesin R18A1 memiliki kapasitas 1.8L dan Civic FD2 pakai kode K20Z berkapasitas 2.0 L.
Civic FD untuk model tertinggi juga sempat hadir di Indonesia, yakni Type R FD2R. Model ini tidak masuk secara resmi, melainkan hanya melalui jalur importir umum. Di Thailand sendiri versi ini eksis mulai 2007-2010.
Civic Type R FD2R dibekali mesin empat silinder berkapasitas 2.000 cc naturally aspirated, bertenaga 200 hingga 220 dk dan torsi maksimal mencapai 201 Nm.
Terkait harga pasaran bekasnya, baik Honda Civic FD1 dan FD2 memiliki rentang harga yang tidak begitu jauh.
Misal, seperti yang apa kami dapatkan di laman-laman jual beli mobil online, harga Honda Civic FD1 dipasarkan mulai rentang Rp 110 jutaan hingga Rp 140 jutaan.
Sedangkan Civic FD2 mulai Rp 130 – 150 jutaan. Keduanya dipasarkan berdasarkan kondisi unit dan tahun pembuatan masing-masing.
Demikian ulasan terkait perbedaan Honda Civic FD1 dan FD2. Kiranya ulasan terkait penjelasan sedan kelas menengah Honda ini bisa menjadi panduan kamu dalam menemukan mobil bekas.
Simak terus Moladin.com untuk update berita otomotif.