Berniat ingin membeli Toyota Rush bekas? Jangan terburu-buru untuk meminangnya. Ketahui dulu masalah Toyota Rush bekas yang sering terjadi serta umum dikeluhkan oleh konsumen.
Dari mengetahui masalahnya, kamu bisa melakukan pertimbangan. Baik itu tetap melakukan pembelian atau justru beralih ke mobil lain.
Satu yang umum terjadi di Rush bekas adalah bagian kaki-kaki perlu diwaspadai. Pasalnya sebagai mobil petualang, sering kali pemiliknya menghajar jalanan bergelombang.
Kemudian persoalan lain, ada di spesifikasinya yang biasa saja. Baik itu performa mesin, fitur, hingga kenyamanan kabin. Terutama untuk Rush generasi pertama. Lalu kalau Rush generasi kedua, banyak dikeluhkan suspensinya keras.
Ingin tahu lebih lengkap soal masalah Toyota Rush bekas? Simak bahasan berikut
Ini Masalah Toyota Rush Bekas, Harus Tahu Sebelum Beli
1. Bagian kaki-kaki rentan aus
Toyota Rush merupakan mobil dengan segmen SUV. Pada awal kemunculannya mobil ini banyak diminati konsumen karean tampilannya terlihat tangguh.
Meski demikian, Toyota Rush mempunyai kelemahan, yaitu pada bagian kaki-kaki yang umumnya terjadi pada Toyota Rush lansiran 2007 hingga 2009.
“Mobil ini tampilannya sporty dan tangguh, ground clearancenya juga tinggi. Alhasil beberapa pemiliknya terkadang suka main hajar saja saat melewati jalanan rusak atau berlubang. Mikirnya ga bakalan mentok,” ungkap Sulaiman, salah satu staff balai lelang di Tangerang Selatan (22/10/2021).
Sulaiman juga menjelaskan akibat dari seringnya mobil melewati jalanan rusak yang bisa mengakibatkan beberapa komponen bagian kaki-kaki menjadi aus atau bermasalah.
“Ya kalau sering menghajar jalanan rusak, bagian bearing roda dan bushing rentan mengalami masalah. Umumnya muncul bunyi dengung saat mobil berjalan jika komponen tersebut bermasalah. Solusinya cek dan ganti komponen tersebut ke bengkel spesialis kaki-kaki” tambah Sulaiman.
2. Bagian interior sering bermasalah karena pemakaian
Masalah Toyota Rush bekas selanjutnya yang mungkin terjadi adalah pada bagian interior mobil. Sebab Rush yang notabene mobil untuk petualang. Tentunya riskan akan kerusakan pada bagian interior yang disebabkan pemilik sebelumnya kurang apik memeliharanya.
“Beberapa kali kami temui bagian knop putar AC kadang ada yang copot, terus dashboard juga diperhatikan, jangan sampai ada retak tipis atau retak rambut, serta bagian doortrim yang lepas. Umumnya bekas operasional perusahaan yang mengalami hal seperti itu,” jelas Sulaiman.
Agar tidak mendapatkan Toyota Rush bekas dengan kondisi interior bermasalah, ada baiknya membeli Rush bekas dari prseorangan atau individu, hindari bekas dari operasional perusahaan.
3. Body Rush generasi pertama mudah limbung saat diajak bermanuver
Masalah Toyota Rush bekas berikutnya adalah body limbung. Ground clearance yang tinggi serta dimensinya yang cukup bongsor nyatanya tidak dibarengi dengan suspensi yang memadai.
Limbung tentunya akan membuat berkendara tidak nyaman. Untuk mengatasinya, bisa dengan mengganti per shockbreaker atau mengganti sokbrekernya.
“Limbung pada Toyota Rush bisa diminimalisir dengan mengganti per sokbreker yang ulirnya lebih jarang seperti milik Mercy W124 Boxer, atau mengganti sokbreker yang lebih keras,” jelas Sulaiman.
4. Kabin interior sempit di Rush generasi pertama
Masalah Toyota Rush bekas selanjutnya adalah ruang kabin yang sempit, khususnya untuk generasi pertama. Pada baris kedua untuk ukuran penumpang dengan tinggi 175 cm terasa kurang nyaman, apalagi jika baris kedua diisi 3 orang.
Ditambah lagi Rush generasi pertama belum memiliki konfigurasi tiga bangku. Jadi cuma muat dijejali 5 orang.
Keluasan kabin ini sudah bisa diatasi di Rush generasi kedua, karena memang dimensi panjang keseluruhan bertambah. Kemudian ruang di jok baris kedua juga semakin luas 45 mm. Ditambah lagi konfigurasi tiga baris bangku sudah jadi standar untuk All New Rush.
5. Suspensi Keras untuk Rush Generasi Kedua
Toyota Rush generasi kedua yang hadir di tahun 2017 dengan desain yang lebih modern dan elegan. Berdasarkan pengalaman generasi sebelumnya dengan masalah bodi limbung, Rush generasi kedua menyematkan suspensi yang lebih keras agar tidak limbung.
“Toyota Rush gen-2 yang dimulai tahun 2017 memang sudah tidak limbung, namun suspensinya sedikit terlalu keras. Beberapa pemilik menuturkan hal tersebut, namun masih enggan untuk mengganti per atau suspensi yang sesuai karena mobil masih tergolong muda umurnya,” imbuh Sulaiman.
6. Fitur keselamatan Rush generasi pertama biasa saja
Fitur keselamatan dan keamanan Rush lansiran 2007 hingga 2009 memang masih minim, beberapa irang menganggap hal tersebut menjadi masalah Toyota Rush bekas.
Yup, Toyota Rush lansiran tahun tersebut hanya dibekali fitur ABS dan EBD dan belum disematkan SRS Airbag.
Baru pada tahun 2013 fitur-fitur hadir lebih lengkap pada varian TRD Sportivo. Adalah fitur dual SRS airbag, pretensioner, serta indikator pengingat seat belt dan juga fitur bawaan sebelumnya yaitu ABS dan EBD.
7. Performa mesin biasa saja
Toyota Rush sedari awal hingga sekarang mengusung mesin 1.500 cc, DOHC, VVT-i. Dengan kombinasi transmisi manual 5-percepatan dan otomatis 4-percepatan.
“Toyota Rush lansiran 2007 hingga 2016 rasanya sama saja, ada varian TRD Sportivo dan TRD Sportivo Ultimo ubahannya hanya pada desain dan beberapa fitur saja. Untuk mesinnya masih sama rasanya,” terang Sulaiman.
Kemudian pada 2017 ada tambahan teknologi anyar pada mesin Toyota Rush generasi kedua, salah satunya lewat kehadiran teknologi Dual VVT-i. Jantung mekanisnya pun baru berkode 2NR-VE. Namun performa mesinnya tidak berbeda jauh dengan generasi sebelumnya, bahkan di atas kertas lebih lemah.
Moladiners, itulah ulasan mengenai masalah Toyota Rush bekas. Untuk informasi otomotif menarik lainnya, pantau terus Moladin.com.