Mobil listrik kembaran Toyota bZ4X atau Subaru Solterra terkena recall. Hal ini disampaikan Subaru Amerika Serikat secara resmi karena ada permasalahan pada roda yang membuatnya rentan terlepas.
Subaru mengabarkan ada 1.182 unit mobil listrik Solterra yang terkena dampak tersebut. Subaru pun melalui keterangan resminya meminta agar pemilik mobil kembaran Toyota bZ4X itu tidak dikendarai terlebih dahulu untuk sementara waktu sampai dilakukan perbaikan.
“Kami meminta agar konsumen tidak mengendarai mobil itu untuk sementara dan membawanya ke dealer kami untuk mendapatkan penanganan,” tulis Subaru dalam keterangan resmi.
Soal ban yang mudah terlepas ini sebenarnya juga sudah dialami oleh Toyota bZ4X. Bahkan mobil listrik Jepang ini lebih dahulu melakukan recall dengan kasus serupa sejak Juli 2022.
Uniknya saat masalah tersebut menimpa Toyota, Subaru justru mengaku tidak menemukan masalah tersebut. Baru sekarang Subaru justru akhirnya mengalami masalah yang sama.
Toyota bZ4X Lebih Dulu Recall
Mengutip Carbuzz, kejadian tersebut bukanlah hal yang baik buat Toyota dan Subaru saat memulai bisnis mobil listrik. Hal itu membuat mereka seolah tertinggal dengan pabrikan mobil listrik dari negara lain seperti Korea Selatan dan Eropa. “Selain masalah recall ban, tidak ada yang istimewa dalam dari segi kecepatan pengisian baterai dan jangkauan maksimum untuk kedua mobil listrik tersebut,” sebut Carbuzz.
Kini kedua model kendaraan tersebut mengalami permasalahan yang sama, yakni baut yang menahan roda tersebut bisa mengendur bahkan setelah beberapa kilometer di jalan, sehingga roda bisa terlepas. Saat itu Toyota pun tidak bisa menjelaskan mengapa baut rersebut mudah terlepas.
Tetapi kini menurut Subaru hal ini terjadi saat proses produksi, lantaran Subaru Solterra menjalani pembuatan yang kurang ideal. Kontraktor yang bertugas menangani masalah ban tidak memberikan kekuatan yang ideal saat memasang baut ban mobil.
Penanganan yang diberikan Subaru cukup sederhana. Mereka nantinya akan menginspeksi setiap ban yang ada di mobil dan kemudian memasangnya lagi dengan benar. Seluruh proses penanganan tidak akan dipungut biaya.
Di Indonesia sendiri Toyota bZ4X dipasarkan dengan harga Rp 1,1 miliar. Mobil tersebut memliki kapasitas baterai, 355,2 Volt berteknologi lithium-ion dengan kapasitas 71,4 kWh.
Baterai ini mendukung pengisian daya AC hingga 6,6 kW dan pengisian daya DC hingga 150 kW. Dengan sistem pengisian arus DC, mengisi daya sampai 80 persen hanya perlu 30 menit. Soal daya yang dibutuhkan untuk isi baterai Toyota bZ4X adalah minimal 3.500 watt dengan portable charging. Sementara kalau menggunakan wall charging butuh 7.700 watt.
Toyota mengklaim daya jelajah bZ4X ini hampir 500 km saat baterainya full. Sementara untuk pengisian baterai kalau dia di-fast charging itu sekitar 30 menit bisa sampai 80%. Tapi kalau pakai daya di rumah itu sekitar 9-10 jam waktu pengecasan.
Sedangkan Subaru Soltera merupakan produk global hasil kolaborasi antara Subaru dan Toyota. Mobil tersebut saat ini hanya dipasarkan di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang sejak akhir 2021.
Demikian ulasan kembaran Toyota bZ4X, Subaru Solterra yang terkena recall. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.