Penyebab Knocking Mesin Mobil, Gejala dan Cara Mencegahnya

by Tigor Sihombing
knocking mesin

Untuk kita yang awam suara knocking mesin, tentunya sangat mengganggu dan kadang bisa bikin cemas. Pasalnya, suara tersebut sangat asing di telinga.

Bunyinya seperti ketukan logam beradu, serasa mesin mau rontok. Suara knocking mesin, biasanya timbul saat mobil baru dinyalakan, dan akan berbunyi terus meski mobil sudah langsam.

Sumber bunyi, biasanya langsung dari dalam mesin, tidak keluar dari knalpot, kipas atau komponen mobil lainnya. Lantas kira-kira apa sih penyebab  knocking mesin?

Penyebab Knocking Mesin

knocking mesin

Dalam jumlah besar, kotoran ini akan menaikan rasio kompresi mesin yang beresiko terjadinya knocking mesin.

Menurut laman resmi Toyota yang dikutip Kamis, (12/8/2021), ada beberapa penyebab knocking mesin. Kami coba rangkum ke dalam beberapa bagian, seperti tertulis di bawah ini.

Busi Tidak Sesuai Rekomendasi Pabrikan

Busi bisa menjadi sumber knocking mesin. terutama jika busi yang dipakai tidak sesuai rekomendasi pabrikan. Adapun gejala yang timbul dari kesalahan penggunaan busi ialah RPM tidak stabil, mesin brebet hingga terjadi detonasi.

Kotoran di Ruang Bakar

Penyebab lain knocking mesin adalah banyaknya kotoran padat yang menempel di ruang bakar. Dalam jumlah besar, kotoran ini akan menaikan rasio kompresi mesin yang beresiko jadi peyebab knocking mesin.

Hal ini karena kotoran di dalam ruang bakar akan memperkecil volume ruang, sehingga sesuai rumus rasio kompresi saat ruang bakar semakin kecil maka rasio kompresinya akan semakin besar.

Baca juga  Mengenal Fungsi Gardan Mobil dan Cara Merawatnya

Biasanya rasio kompresi yang semakin tinggi akan menuntut bahan bakar dengan oktane lebih tinggi lagi, sehingga kalau bensin yang dipakai sudah sesuai dengan rasio kompresi mesin maka knocking akan terjadi khususnya saat mesin panas.

Solusinya adalah dengan melakukan tune-up untuk membersihkan kerak dan deposit didalam ruang bakar.

Kualitas Bensin

mengatakan salah satu penyebab knocking mesin adalah akibat penggunaan bensin beroktan rendah. Saat ini, kebanyakan yang beredar di jalanan adalah mobil-mobil modern, yang mana permintaan oktannya sudah lebih tinggi dibanding mobil zaman dulu.

Jika mobil modern dijejali dengan bbm kualitas buruk, atau oktan rendah beresiko knocking mesin. Nah guys, biar aman untuk penggunaan BBM ada baiknya ikuti saran pabrikan ya.

Ciri-ciri Knocking Mesin

Knocking mesin

Ciri-ciri : Akan ada bunyi dari dalam blok mesin, dilanjut akselerasi mobil brebet dan laju mobil seperti ada jeda tertahan

Adapun ciri-ciri jika knocking mesin terjadi, kamu pun bisa merasakannya langsung.

“Umumnya mesin akan terasa bergetar, meski di posisi idle. Hal ini terjadi karena timing gerak piston tidak sesuai saat proses pembakaran,” kata Putra, mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur.

Penyebabnya bisa karena BBM oktan terlalu rendah dan tidak kuat menahan tekanan yang cukup tinggi sehingga terbakar terlalu cepat sebelum proses kompresi dan menahan gerak piston ke atas.

Baca juga  6 Cara Ganti Ban Mobil untuk Pemula, Pasti Bisa!

“Selanjutnya akan ada bunyi dari dalam blok mesin, dilanjut akselerasi mobil brebet dan laju mobil seperti ada jeda tertahan,” tambah Putra.

Iya juga mengatakan, hal ini lantaran pembakaran pada bahan bakar tidak sempurna karena oktan BBM terlalu rendah untuk mobil. Hal ini juga berdampak tenaga mobil menjadi menurun dan boros bahan bakar.

“Gejala ini akan terasa jika mobil mengalami penurunan kualitas bensin. Misal dari awalnya pakai RON 98 ke pamakaian RON 90.”

Untuk biaya mengatasi knocking mesin oada mobil Putra mengatakan hampir sama dengan biaya perawatan berkala, berkisar Rp 200-500 ribuan.

Cara Cegah Knocking Mesin 

knocking mesin

Lakukan penggantian filter bahan bakar setiap 20.000 Km sesuai anjuran umum pabrikan. 

Untuk mengatasi masalan knocking mesi terbilang mudah. Karena metode penangannya sama dengan kita merawat berkala mesin mobi.

Gunakan Bensin dengan Oktan yang Sesuai

Jika kamu pengguna mobil berbahan bakar mesin ada baiknya menggunakan bahan bakar sesuai spesifikasi yang disarankan oleh pabrikan.  Ini penting karena nilai oktan berpengaruh pada performa mesin.

Apabila kamu menggunakan bensin beroktan rendah namun tekanan kompresi mobil tinggi, maka knocing akan terjadi. Knocking bisa terjadi karena sebelum piston selesai mengkompresi gas di dalam ruang bakar bensin akan terbakar dengan sendirinya akibat temperature yang melewati titik nyala bensin.

Baca juga  Shell Super Vs Pertamax Vs Total Performance 92, Bagus Mana?

Menurut laman resmi Suzuki, bensin yang menyala lebih dulu sebelum busi menyala ini disebut pre-ignition yang mengeluarkan suara ngelitik. Oleh karena itu, apabila mobil kamu memiliki tekanan kompresi mesin di atas 10 : 1, gunakan bensin dengan oktane diatas 90 misal Pertamax 92.

Ganti Filter Bahan Bakar

Selanjuntya supaya knocking mesin tidak terjadi pada mobil kamu, ganti secara berkala filter bahan bakar. Filter bahan bakar berfungsi untuk menyaring kotoran dari aliran bensin.

Jika kotor, dikhawatirkan akan mengganggu aliran bensin serta sisa bensin sebelumnya yang beroktane rendah kembali menimbulkan knocking. Setidaknya lakukan penggantian filter bahan bakar setiap 20.000 Km sesuai anjuran umum pabrikan. Selain mencegah terjadinya knocking, penggantian filter bensin juga akan mencegah mesin brebet.

Bersihkan Busi dan Filter Udara

Selanjutnya, kamu harus rajin membersihkan busi dan filter udara. Agar lebih mudah dan maksimal, kamu bisa memanfaatkan sikat dan carbon cleaner untuk membersihkan elektroda busi.

Pun dengan filter udara, pastikan selalu bersih supaya udara tersaring sempurna. Hal ini bisa mencegah penyebab knocking mesin mobil.

Jaga Kebersihan Ruang Bakar 

Agar knocking mesin tidak terjadi lagi, baiknya rawat selalu ruang bakar. Dengan membersihkan ruang bakar, kita akan mengeluarkan semua kotoran yang memenuhi ruang bakar sehingga tekanan kompresi bisa kembali normal.

Cara kerjanya saat menyemprotkan carbon cleaner kedalam ruang bakar lalu start mesin dalam posisi busi terbuka. Dari proses ini, piston akan mendorong carbon clener yang mengandung deposit keluar dari lubang busi.

Demikian ulasan terkait knocking mesin pada mobil dan gejala-gejalanya. Simak terus Moladin.com untuk update terbaru konten seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika