Menarik melihat perbedaan Hyundai Staria dan H-1. Pasalnya keduanya sama-sama bergaya MPV dan bongsor. Hanya saja memang, Staria belum dipasarkan di Indonesia.
Walau demikian kabar yang kami terima, tidak lama lagi Staria bakal masuk Tanah Air. Di Asia Tenggara, mobil ini sudah meluncur secara resmi di Thailand, beberapa waktu lalu. Media negeri gajah putih mengatakan, Staria sebagai penerus dari Hyundai H-1.
Sebenarnya tidak aneh kalau Staria jadi pengganti H-1, karena memang keduanya berada di segmen serupa. Bahkan konfigurasi bangku di interiornya juga sama yaitu empat baris dengan 11 tempat duduk. Mesin yang digunakan pun diesel turbo.
Meski banyak kesamaan, perbedaan Hyundai Staria dan H-1 juga tidak sedikit. Staria mendapat banyak sekali revisi ke arah yang lebih baik untuk menyempurnakan H-1. Ingin tahu lebih detail soal Staria selaku MPV yang bakal masuk Indonesia? Simak bahasan berikut:
1. Mesin Diesel Staria Lebih Kecil Tapi Performanya Mantap
Perbedaan Hyundai Staria dan H-1 yang pertama ada di mesin. Setidaknya informasi ini kami peroleh dengan membandingkan Staria yang ada di Thailand dengan H-1 Indonesia.
Walau sama-sama pakai teknologi turbo diesel, Staria pakai kubikasi lebih kecil yaitu 2.199 cc. Mesin itu bisa melontarkan torsi puncak 431 Nm pada 1.500-2.500 rpm dan tenaga maksimal 177 PS pada 3.800 rpm. Kemudian transmisinya 8-percepatan otomatis.
Bandingkan dengan Hyundai H-1 di Tanah Air yang pakai kapaistas 2.497 cc. Walau pakai mesin besar, tapi performanya tidak lebih baik dibanding Staria. H-1 cuma mampu mengeluarkan torsi 392 Nm pada 2.000-2.500 rpm dan tenaga 170 PS pada 3.800 rpm. Transmisinya juga hanya 5-percepatan otomatis.
Jadi sudah bisa dilihat, mesin Hyundai Staria yang lebih kecil punya performa lebih baik. Sistem transmisi 8-percepatan pun memberikan distribusi tenaga lebih halus sehingga rasa berkendara semakin nyaman.
2. Jumlah Tempat Duduk H-1 Lebih Bervariasi
Selanjutnya yang jadi perbedaan Hyundai Staria dan H-1 ada di fleksibilitas bangku. Keunggulan Staria, bangkunya bisa dilipat hingga rata seperti lantai. Dengan demikian ruangan luas itu bisa dijadikan bagasi hingga tempat tiduran untuk anak-anak.
Hal menarik lain, keunggulan dari H-1 yaitu bangku baris kedua bisa diputar hingga berhadap-hadapan dengan baris ketiga tetap dipertahankan pada Staria. Efeknya mencipatakan ruang yang lebih intim ketika bepergian bersama keluarga.
Walau demikian Staria di Thailand bukan tanpa kekurangan. Misal, cuma menghadirkan mobil dalam konfigurasi 11 bangku. Disebut kelemahan, karena tidak semua orang menginginkan mobil pintu geser dengan banyak sekali bangku seperti itu.
Bandingkan dengan Hyundai H-1 di Indonesia yang punya beberapa versi bangku. Misal untuk H-1 varian Elgance punya 12 bangku, varian XG pakai 9 bangku, ada pula Royale dengan 8 bangku. Semakin sedikit jumlah bangkunya, maka semakin nyaman bangku tersebut untuk masing-masing penumpang.
Semoga saja ketika Hyundai Staria masuk Tanah Air, punya opsi jumlah bangku seperti halnya H-1 yang dijual sekarang.
3. Dimensi Eksterior Staria Lebih Bongsor
Hyundai Staria dan H-1 juga memiliki perbedaan dari sisi dimensi eksterior. Staria selaku MPV terbaru punya panjang 5.253 mm, lebar 1.997 mm, dan tinggi 1.990 mm. Kalau dibanding H-1, maka Staria lebih panjang 128 mm, lebih lebar 77 mm, dan lebih tinggi 65 mm.
Selain lebih bongsor, perbedaan Hyundi Staria dan H-1 juga tampak dari gaya desainnya. Staria punya eksterior yang bertema sederhana, bahkan terkesan futuristik. Bodinya dibuat lebih membulat, kemudian dibiarkan polos.
Dibanding H-1, Staria punya grille yang dibuat agak ke bawah. Begitu juga lampu depannya. Sementara di bagian atas kap, cuma ada lampu daytime running light yang membentang horizontal dari kiri ke kanan. Di bagian belakang ada kaca besar yang mendominasi, kemudian lampu rem dan sein ada di kiri dan kanan memanjang dari atas ke bawah.
Jendela samping dan depan Staria juga terlihat lebih besar dari H-1. Efeknya visibilitas dari dalam kabin ke luar lebih leluasa.
Mobil MPV Staria juga punya pelek dengan ukuran lebih besar, di varian tertingginya atau SEL pakai 235/55-18 inci. Bandingkan dengan H-1 Royale yang sama-sama varian tertinggi, cuma pakai ban 235/60-17 inci.
4. Fitur Keselamatan Staria Lebih Lengkap
Perbedaan Hyundai H-1 dan Staria selanjutnya ada di fitur keselamatan. Kalau H-1 cuma punya dual airbag dan anti-lock braking system (ABS). Staria punya berbagai macam fitur keselamatan modern.
Hyundai menyebutnya sebagai Hyundai SmartSense. Keunggulannya terlihat dari penggunaan airbag di enam titik. Ada pula forward collision-avoidance assist Junction Turning (FCA-JT) yang bisa mengintervensi pengereman supaya tidak terjadi tabrakan. Kemudian blind spot collision-avoidance assist (BCA) juga hadir untuk memperingatkan serta mengintervensi kemudi bila ada mobil lain yang berkendara di titik buta.
Tidak hanya itu, Hyundai Staria pun punya rear cross traffic collision-avoidance assist (RCCA), driving attention warning (DAW), blind-spot view monitor (BVM), safe exit assist (SEA), lane keeping assist (LKA), dan smart cruise control (SCC). Lengkap bukan?
5. Hyundai Staria Dipenuhi Fitur Modern
Di samping fitur keselamatan mumpuni, Hyundai Staria juga memiliki berbagai fitur modern. Sebut saja sistem pencahayaan full LED. Ada pula panel instrumen 10,25 inci dengan layar TFT yang warna-warni. Kemudian head unit lebih besar berukuran 8 inci.
Head unit itu bisa terkoneksi dengan smartphone via Android Auto atau Apple CarPlay. Ada pula wireless charger, 7 USB charger, dan lain-lain. Transmisi Staria dan rem juga telah mengaplikasikan tombol.
Sementara Hyundai H-1 juga sudah dilengkapi lampu LED, namun fitur di interiornya belum selengkap Staria. Ambil contoh panel instrumen masih analog. Kemudian sistem transmisi dan transmisi masih pakai tuas. Hanya saja H-1 di Indonesia punya keunggulan terutama untuk varian tertinggi, di bagian belakang sudah pakai layar hiburan.
Harapannya tentu, saat Staria masuk Indonesia bisa memperoleh fitur-fitur yang lebih baik lagi dibanding versi Thailand. Terutama terkait fitur hiburan di bangku baris belakang. Semoga tidak lama lagi masuk pasar otomotif Indonesia!