Toyota bZ4X Recall, Komponen Ini Bisa Lepas!

by Tigor Sihombing
Toyota disubsidi 853 miliar dollar

Toyota bZ4X recall. Hal ini disampaikan langsung oleh Toyota Motor Corporation yang mengabarkan ada masalah menyangkut sektor keselamatan.

Persoalan ini pertama kali ditemukan oleh regulator keselamatan kendaraan di Jepang. Saat pengujian menikung tajam dan pengereman, mereka menemukan baut roda Toyota bZ4X ternyata mudah kendur.

Kasus ini tentu saja beresiko, karena berpotensi membuat roda terlepas dari kendaraan. Meski sejauh ini belum ditemukan insiden akibat baut roda lepas akibat permaslaahan tersebut.

Mengutip laman Reuters, 27 Juni 2022,  dikatakan Toyota global sudah mengumumkan kepada pengguna atau pemilik mobil untuk menghentikan sementara berkendara dengan mobil bZ4X. Hingga dari produsen melakukan penggantian terhadap komponen tersebut.

Walau Toyota bZ4X recall ini bukan di Indonesia, bukan berarti dampaknya tidak sampai Tanah Air. Pasalnya sekarang ada 143 unit mobil listrik tersebut yang sudah masuk ke Indonesia. Tidak dijual bebas memang, tapi untuk kendaraan operasional KTT G20 mendatang.

Toyota bZ4X merupakan hasil kolaborasi Toyota dan Subaru, mobil ini juga menjadi crossover murni listrik pertama hasil kolaborasi kedua pabrikan tersebut. Bermain di segmen medium SUV dan menjadi model pertama dari keluarga bZ yang akan terdiri dari total 7 model.

Baca juga  Innova Hycross Uji Jalan, Kapan Dijual?

Mobil crossover listrik ini dipastikan akan memiliki varian FWD dan AWD berkat penggunaan platform e-TNGA.

Dimensinya memiliki panjang 4.690 mm, lebar 1.860 mm, tinggi 1.650 mm dan jarak poros roda 2.850 mm. Bagian terpenting dari Toyota bZ4X terdapat pada penggunaan baterai lithium-ion berkapasitas 71,4 kWh 355 volt. Berdasarkan data WLTP, di varian FWD diklaim dapat menempuh jarak 500 km dan di varian AWD dengan jarak 460 km.

Baterai ini juga dipastikan dapat mengisi hingga 80 persen dalam waktu 30 detik dengan fasilitas pengisian daya AC 6,6 kW dan DC hingga 150 kW. Selain itu, baterai ini juga diklaim sangat awet dan bisa tetap digunakan hingga lebih dari 10 tahun atau 240.000 km.

Toyota bZ4X varian FWD telah dilengkapi dengan satu motor listrik yang berada di poros roda depan. Motor listrik tersebut akan menghasilkan tenaga 201 dk dan dapat berakselerasi 0-100 km/jam dalam 8,4 detik.

Untuk varian AWD akan mengusung 2 motor listrik di poros roda depan dan belakang dengan total tenaga mencapai 215 dk. Meski varian ini lebih berat 85 kg, Toyota bZ4X mampu berakselerasi 0-100 km/jam dalam 7,7 detik.

Baca juga  Konsumsi BBM Toyota Agya Terbaru, Test Drive di Bali!

Guna menunjang performanya, Toyota bZ4X AWD telah mengadopsi teknologi AWD milik Subaru yang telah disempurnakan dengan adanya X-Mode dan Grip-Control. Sehingga crossover listrik ini dipastikan dapat melibas berbagai medan dengan kenyamanan maksimal.

Saat ini di Jepang, harga Toyota bZ4X mulai 6 juta Yen atau setara Rp 650 jutaan.

Ada 143 Unit Toyota bZ4X Masuk Indonesia

Toyota bZ4X Recall

Mobil listrik Toyota bZ4X

Toyota bZ4X sesungguhnya sudah mulai berdatangan di Indonesia. Pabrikan berlogo T mengatakan, total mendatangkan 143 unit ke Tanah Air. Bukan untuk dijual massal, melainkan mobil listrik itu jadi kendaraan resmi untuk ajang Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang akan berlangsung November 2022.

“bZ4X yang merupakan model BEV pertama Toyota telah disetujui menjadi bagian dari mobil delegasi resmi G20. Hal ini merupakan wujud komitmen Toyota dalam mewujudkan netralitas karbon,” seperti dikutip dari rilis resmi Toyota.

Menurut Direktur Marketing Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandi, persiapan bZ4X dalam mensukseskan G20 saat ini bukan cuma soal impor mobil. Melainkan juga terkait infrastruktur, fasilitas charging, after sales, sparepart, hingga pelatihan driver.

Baca juga  Segini Konsumsi BBM Calya, Benarkah Efisien?

Demikian ulasan terkait Toyota bZ4X recall. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika