Walau jarang, tapi transmisi manual di mobil BMW M masih bertahan hingga kini. Hanya saja sampai kapan hal tersebut berlangsung?
Tentunya buat para car enthusiast, kehadiran transmisi manual bisa membuat rasa berkendara semakin menyenangkan. Sensasi injak kopling dan melakukan perpindahan gigi dengan tuas transmisi, pastilah tidak tergantikan. Semua itu membangkitkan sensasi berkendara yang meningkatkan adrenalin.
Walau transmisi manual istimewa, tapi kenyataannya pasar tidak mengatakan hal serupa. Hampir semua pabrikan otomotif dalam setiap peluncuran mobil barunya, selalu memprioritaskan transmisi otomatis untuk menyalurkan tenaga dari mesin ke roda. Wajar, karena memang permintaannya banyak ke sana.
Transmisi otomatis dinilai lebih nyaman untuk dipakai berkendara. Semua orang bisa, karena cukup injak gas dan rem. Ditambah lagi, perkembangan teknologi otomotif yang semakin pesat membuat transmisi otomatis juga bisa memberikan respons cepat layaknya transmisi manual.
Namun begitu, ada segelintir penggguna mobil yang tetap merasa transmisi manual tetap dibutuhkan. Menariknya, hal ini disambut manis oleh CEO BMW M Performance Division, Frank van Meel. Dia sepakat bahwa tranmsisi manual di mobil BMW M Series harus tetap ada.
Saat berdiskusi dengan Carbuzz, Frank mengungkapkan bahwa mobil BMW bertransmisi manual memang jumlahnya tidak banyak, namun akan tetap diproduksi setidaknya sampai tahun 2030. “Untuk BMW M2, M3 dan M4 akan terus kami lengkapi dengan transmisi manual sampai akhir dekade,” terangnya.
Tarik Ulur Produksi Mobil BMW Bertransmisi Manual
Untuk mempertahankan transmisi manual di mobil BMW M Series tidaklah mudah. Ada tarik ulur antara tim produksi (insinyur) dengan tim penjualan. Timo Resch selaku Vice President of Customer, Brand, and Sales mengungkapkan bahwa tim insinyur sempat mempertanyakan kenapa transmisi manual harus tetap dipertahankan. Padahal transmisi otomatis lebih modern dan simpel.
Dalam hal ini, Timo Resch menjelaskan alasannya. “Itu adalah permintaan dari pelanggan setia kami. Jadi kami harus memenuhinya untuk memuaskan para pelanggan kami. Dan nampaknya, kekhawatiran dari fanboy yang melakukan petisi di internet perihal BMW diminta untuk tetap produksi transmisi manual akan terwujud dan mereka bisa tenang,” ungkapnya.
Meski begitu, produksi mobil BMW M dengan transmisi manual diprediksi hanya sampai tahun 2030. Sebab, mereka tidak bisa menampik perkembangan teknologi, utamanya mobil listrik yang berkembang semakin pesat.
Dikatakan juga, bahwa kedepannya mobil seperti BMW M2 akan full bertenaga listrik. Kecuali pihak BMW mau mengadopsi semacam mobil manual EV seperti yang Toyota lakukan.
Memang, meski BMW dikatakan tetap akan memproduksi mobil M series dengan transmisi manual hingga 8 tahun ke depan, namun hal tersebut juga tidak bisa sepenuhnya terjamin. Sebab jika pemangku kebijakan di direksi BMW telah berubah, bisa jadi transmisi manual akan dihentikan produksinya.
Meski begitu, Frank van Meel menekankan bahwa untuk saat ini mobil BMW harus tetap menghadirkan transmisi manual, karena mobil dengan tongkat persneling dan pedal kopling masih ada peminatnya.
Moladiners, itulah ulasan mengenai transmisi manual di mobil BMW M Series yang kemungkinan hanya bertahan sampai 2030. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.