Bagi kamu pengguna kendaraan bermotor, tidak ada salahnya untuk mengetahui fungsi kopling. Marsudi, M.T dalam bukunya ‘Teknisi Otodidak Sepeda Motor’ mengatakan bahwa kopling memiliki beberapa fungsi.
Pertama adalah sebagai penghubung antara mesin dengan transmisi, sehingga putaran mesin dapat diteruskan ke transmisi. Berikutnya adalah berfungsi untuk melepaskan hubungan mesin dengan transmisi apabila akan mengganti gigi transmisi.
Dan yang terakhir, fungsi kopling pada sepeda motor adalah menghubungkan kembali mesin dengan transmisi secara perlahan-lahan hingga motor dapat berjalan.
Sedangkan pada mobil, kopling juga memiliki beberapa fungsi yang kurang lebih sama dengan kopling di motor. Ditulis laman resmi Auto2000, dikatakan fungsi kopling mobil adalah untuk menghubungkan antara poros engkol dengan gigi transmisi mobil.
Fungsi lainnya sebagai pemindah tenaga mesin ke transmisi gigi. Nantinya, tenaga yang dipindahkan kopling itu akan diolah menjadi tingkat kecepatan yang bisa disesuaikan sesuai kebutuhan.
Jenis-jenis Kopling secara umum
Secara umum, kopling terdiri dari dua jenis, kopling manual dan otomatis.
Sistem kopling manual adalah mekanisme pemutusan pada tenaga mesin dengan menggunakan beberapa plat kopling yang dioperasikan secara manual melalui tuas atau pedal.
Pada sepeda motor, kopling jenis ini digunakan pada motor sport kerena sistem kopling manual menghasilkan kerugian tenaga mesin yang sangat sedikit. Alhasil performa motor yang besar dari mesin bisa tersalurkan dengan baik ke roda, untuk memberikan akselerasi yang mantap.
Sedangkan kopling sentrifugal, biasanya disebut juga dengan kopling otomatis. Kopling sentrifugal tidak menggunakan gesekan antara dua plat kopling, namun menggunakan gesekan antara kampas kopling dan rumah kopling.
Kampas kopling dapat menempel juga merenggang dengan rumah kopling secara otomatis sesuai dengan RPM mesin. Saat RPM mesin naik (digas) kopling akan terhubung dan motor dapat berjalan. Sistem ini diterapkan pada mobil atau motor matic.
Komponen utama Kopling
Kopling merupakan komponen mekanis yang memiliki banyak sekali bagian. Terlihat sederhana, namun sesungguhnya rumit. Berikut adalah komponen-komponen yang umumnya ada di kopling mobil bertransmisi manual.
- Master kopling, salah satu gunanya menyimpan minyak kopling dan menyalurkannya.
- Release bearing, komponen untuk mendorong release lever berdasarkan gaya pada master silinder/aktuator hidrolik kopling.
- Release lever, merupakan pelat untuk mengungkit pressure plate agar bisa terbebas degan plat kopling.
- Pegas kopling, berfungsi menekan pressure plate agar tetap menempel pada pelat kopling saat pedal tidak ditekan).
- Pressure plate (pelat penekan), berguna mengatur jarak antara plat logam dan plat kopling.
- Flywheel (roda penerus), berfungsi sebagai plat yang memberikan putaran input dari mesin.
- Pelat kopling, berfungsi sebagai pelat penerima putaran dari flywheel dan menghubungkan ke poros transmisi
- Kampas Kopling, gunanya mirip dengan pelat kopling
- Clutch cover, merupakan cover yang digunakan untuk meletakan komponen seperti pressure plate, pegas kopling, dan release lever. Cover ini dibaut ke flywheel sehingga semua komponen didalam clutch cover akan ikut berputar sesuai putaran flywheel.
Untuk cara kerja kopling bisa dibeberkan sejak pedal kopling diinjak. Maka ada aliran fluida atau biasa disebut minyak kopling ke arah aktuator hidrolis kopling. Aliran tersebut itu akan memberi tekanan pada release bearing, kemudian menekan release lever.
Ketika release lever tertekan, maka pressure plate akan meregang sehingga plat kopling yang awalnya terjepit di antara flywheel dan pressure plate menjadi terbebas. Alhasil menimbulkan sedikit celah yang menimbulkan perpindahan daya dari mesin ke transmisi terputus.
Umumnya ketika momen ini, pengendara akan melakukan ganti gigi. Lalu pedal kopling dilepas, maka pegas kopling akan mendorong pelat tekan maju. Kemudian menjepit pelat kopling dengan flywheel dan terjadi perpindahan daya dari mesin ke transmisi.
Efek yang terjadi berikutnya, tenaga akan menggerakkan roda sehingga mobil bisa melaju. Setelah mengetahui pembahasan di atas, sudah paham kan, fungsi dan cara kerja kopling khususnya di mobil? Kurang lebih untuk cara kerja kopling motor juga tidak beda.
Merawat Kopling Mobil
Fungsi kopling akan bekerja maksimal apabila dilakukan perawatan secara berkala. Putra Sitorus dari bengkel rumahan di bilangan Otista, Jakarta Timur mengatakan langkah awal merawat kopling adalah adalah melihat kondisi master kopling, apakah terjadi kebocoran atau tidak?
“Hal ini terutama untuk mobil yang menggunakan minyak kopling,” katanya.
Kebocoran minyak di master kopling bisa terjadi karena beban berat yang tertumpu di sana saat pengendara menginjak pedal kopling. Terlebih untuk mobil yang usianya tidak muda lagi.
“Selanjutnya untuk mengetahui fungsi kopling bekerja maksimal adalah dengan memeriksa setelan pada pedal kopling, terutama untuk mobil yang menggunakan sistem tali kopling.”
“Ketika terlihat oli bocor dari sambungan mesin dan transmisi, segeralah untuk mengganti seal crankshaft belakang. Karena jika oli yang bocor tersebut dibiarkan bisa menjadi penyebab kopling selip oleh oli. Lihat oli yang bocor dari Seal Kruk As mesin,” tambah Putra.
Selain langkah – langkah tersebut diatas, Putra juga menganjurkan agar pemilik kendaraan memeriksa tekanan pedal kopling ketika kita sedang melakukan servis berkala.
“Tekanan pedal kopling yang berubah akan membuat kaki terasa pegal akibat kopling yang berat. Kondisi ini membuat fungsi kopling jadi tidak maksimal.” tutupnya.
Demikian ulasan terkait fungsi kopling mobil dan motor. Untuk berita lengkap terkait otomotif lainnya, simak terus Moladin.com.