Mengulas sejarah mesin boxer memang menarik. Sebab mesin ini mempunyai ciri khas dan karakter yang erbeda dari jenis mesin lain seperti V engine.
Sejarah mesin boxer pertama kali ditemukan oleh Karl Benz yang merupakan insinyur mesin asal Jerman pada tahun 1896. Sudah lebih dari 100 tahun, mesin boxer masih digunakan beberapa merek mobil terkenal seperti Subaru dan Porsche. Bahkan sampai saat ini kedua merek tersebut masih terus mengembangkan mesin boxer di era mesin elektrifikasi.
Kata ‘boxer’ sendiri lahir muncul dari pergerakan piston yang menyerupai gerakan petinju yang sedang memukul lawannya. Mesin boxer memiliki nama lain Flat Engine.
Berbeda dari mesin V-Twin yang memiliki posisi silinder saling berseberangan dengan posisi sama-sama berdiri dan seolah membentuk konfigurasi V. Mesin boxer menampilkan posisi piston berseberangan dengan posisi horizontal atau sama-sama rebahan.
Beberapa tahun kemudian, mesin boxer dikembangkan dan digunakan oleh Ferdinand Porsche untuk mobil Volkswagen Beetle. Di mana mobil tersebut digunakan pula untuk menyokong kebutuhan Nazi pada perang dunia 1.
VW Beetle merupakan hasil karya kolaborasi Ferdinand Porsche dan Erwin Komenda yang merupakan desainer dari Auto Union. Volkswagen Beetle merupakan request dari Adolf Hitler yang menginginkan sebuah mobil rakyat.
Oh ya, peluncuran Volkswagen Beetle dilakukan pada April tahun 1938 yang sekaligus juga menjadi kado ulang tahun Adolf Hitler ke 49 tahun.
Seiring perjalanan waktu, mesin jenis boxer juga digunakan untuk mobil Porsche 365. Hingga sekarang, mesin boxer menjadi andalan jantung mekanis Porsche sampai saat ini.
Desain mesin boxer tidak hanya digunakan oleh Volkswagen dan Porsche. Namun merek mobil asal Jepang, yaitu Subaru yang menyematkannya pada mobil Subaru 1000 pada 1966. Bahkan Subaru tetap mengadopsi mesin boxer hingga sekarang pada sebagian besar lini produknya.
Cara Kerja Mesin Boxer
Membahas sejarah mesin boxer tentu akan lebih afdhol jika mengulas cara kerjanya juga. Untuk cara kerjanya, piston yang ada pada masing-masing silinder akan bergerak secara bersamaan saat meninju ke dalam atau melonggarkan keluar.
Mesin boxer memiliki keunggulan dalam hal keseimbangan yang lebih baik dan getaran mesin yang lebih halus. Bukan tanpa alasan, posisi komponen-komponen yang berat seperti piston, cylinder head, exhaust header, crankshaftdan komponen lain diletakkan di bagian bawah ruang mesin.
Dengan kata lain, desain mesin boxer melebar dan membentuk sudut 180 derajat dengan satu crankshaft di tengah. Ini yang membuat mesin boxer paling baik soal titik gravitasi.
Konstruksi alamiah mesin ini sangat menunjang stabilitas dan pengendalian mobil menjadi makin baik. Khusus untuk Subaru, keseimbangan ini bagus saat dikawinkan dengan penggerak Symmetrical AWD yang mereka bangga-banggakan.
Kelebihan Mesin Boxer
Merek seperti Porsche dan Subaru yang masih setia menggunakan mesin boxer tentu mempunyai alasan yang kuat. Selain mempunyai gravitasi yang bagus, mesin boxer juga mempunyai beberapa kelebihan lain. Antara lain:
-
Keselamatan penumpang
Apa hubungannya mesin boxer dengan keselamatan penumpang, pertanyaan tersebut tentu akan muncul dibenak kita. Yup, karena posisi dan konstruksi dari mesin boxer ada diposisi rendah maka kemungkinan besar mesin akan terdorong ke bawah jika mobil mengalami tabrakan. Dan tentu saja hal tersebut bisa meminimalisir mobil terbakar.
-
Handling mobil lebih baik
Sekali lagi, karena posisi dan titik gravitasi dari mesin boxer yang rendah, maka akan meminimalisir gejala body roll atau limbung. Alhasil handling mobil akan lebih baik, khususnya saat melewati tikungan.
-
Mesin Jarang Overheat
Mesin boxer terkenal jarang mengalami overheat. Hal tersbut disebabkan karena posisi piston yang berseberangan namun datar. Dari posisi tersebut maka panas mesin yang dihasilkan lebih merata dan efektif.
Kekurangan Mesin Boxer
-
Biaya perbaikan mahal
Mesin boxer umumnya menggunakan bahan material komponen yang berkualitas dan mahal. Jadi jika terjadi kerusakan tentu akan merogoh kocek yang dalam untuk perbaikannya.
-
Perbaikan susah
Selain menggunakan bahan material yang bagus dan mahal. Konstruksi mesin boxer terkenal dengan presisi yang tinggi. Sehingga jika terjadi kerusakan komponen di dalam mesin, perbaikannya tergolong susah alias tidak bisa sembarangan dihandle oleh mekanik.
Ambil contoh seperti penggantian busi, karena posisi piston ada di bawah tentu posisi businya juga ada di bawah. Tentu hal ini akan merepotkan saat akan menggantinya.
Berbeda dengan jenis mesin V atau inline yang posisi piston dan busi ada di atas. Otomatis penggantian busi akan lebih mudah.
-
Mesin lebar
Di atas kertas, mesin boxer memiliki dimensi yang lebih lebar dibandingkan mesin segaris atau mesin V konvensional. Hal tersebut tentu membatasi penggunaanya pada sasis yang lebih lebar.
-
Rentan terjadi kebocoran oli
Sekali lagi, posisi mesin yang rendah tentu akan beresiko pada ha-hal yang tidak diinginkan. Seperti terjadinya kebocoran oli mesin.
Moladiners, itulah ulasan mengenai sejarah mesin boxer yang sampai saat ini masih digunakan oleh merek mobil Porsche dan Subaru. Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.