Perbedaan Ban Tubeless dan Ban Biasa, Mana yang Lebih Baik?

by Baghendra Lodra
Tubeless

Ban motor memiliki dua jenis utama, yaitu ban tubeless dan ban tubetype. Keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan dalam konstruksi, daya tahan, serta kenyamanan saat berkendara. 

Meskipun secara umum terlihat mirip, ada berbagai faktor yang membuat kedua jenis ban ini memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-masing. Faktor-faktor seperti ketahanan terhadap kebocoran, tekanan udara yang stabil, harga, hingga kemudahan perawatan perlu menjadi pertimbangan sebelum menentukan jenis ban yang akan digunakan.

Apa Itu Ban Tubeless?

Ban tubeless adalah jenis ban kendaraan yang tidak menggunakan ban dalam. Berbeda dengan ban tubetype yang memiliki inner tube untuk menahan tekanan udara, ban tubeless dirancang dengan lapisan karet yang lebih rapat dan kuat, sehingga mampu menahan udara tanpa perlu tambahan komponen di dalamnya.

Lapisan dalam ban tubeless dilengkapi dengan sealant khusus yang mencegah udara keluar dengan cepat ketika terjadi kebocoran. Jika terkena benda tajam seperti paku, angin tidak langsung habis, melainkan keluar secara perlahan sehingga pengendara masih bisa melanjutkan perjalanan hingga menemukan bengkel terdekat.

Baca Juga: Begini Cara Merawat Ban Tubeless.

Keunggulan utama dari ban tubeless adalah ketahanan terhadap risiko kebocoran dan kemudahan dalam perawatan. Dengan struktur yang lebih kokoh, ban ini menjadi pilihan ideal bagi pengendara yang sering melintasi jalanan kota, touring jarak jauh, atau berkendara di medan yang bervariasi.

Perbedaan Ban Tubeless dan Ban Tubetype

1. Konstruksi Ban Tubeless Lebih Kuat

Ban Tubles Punya Konstruksi Yang KokohPunya kontruksi yang kokoh dibanding tubetype

Salah satu keunggulan utama ban tubeless adalah konstruksinya yang lebih kokoh dibandingkan dengan ban motor biasa. Ban ini dirancang dengan beberapa lapisan yang membuatnya lebih kuat dan tahan terhadap risiko kebocoran. Karena tidak memiliki ban dalam, ban tubeless mengandalkan lapisan karet yang lebih rapat untuk menahan tekanan angin di dalamnya.

Ketika terkena benda tajam seperti paku atau pecahan kaca, angin dalam ban tubeless tidak langsung keluar secara tiba-tiba, tetapi merembes perlahan. Hal ini memberikan waktu bagi pengendara untuk tetap melanjutkan perjalanan hingga menemukan bengkel terdekat. Sebaliknya, pada ban tubetype, jika ban dalam tertusuk, maka udara akan langsung keluar dan menyebabkan ban kempis dalam waktu singkat.

Baca juga  Cewek Wajib Tahu, 4 Perawatan Dasar Dalam Merawat Motor

Selain lebih kuat, ban tubeless juga lebih stabil saat melintasi berbagai jenis medan, terutama jalanan yang memiliki permukaan kasar atau berbatu. Namun, dari sisi kenyamanan, ban tubetype lebih unggul karena sifatnya yang lebih fleksibel dalam menyerap getaran.

Baca juga  Terhindar dari Basah Saat Hujan? Wajib Bawa Perlengkapan ini

2. Material Ban Berbeda

Ban tubeless dan ban tubetype sama-sama dibuat dari bahan karet sintetis, tetapi ada perbedaan dalam teknologi dan struktur penyusunnya. Ban tubeless memiliki lapisan fluid sealant yang membuatnya lebih rapat dan mampu menahan kebocoran lebih lama. Lapisan ini berfungsi untuk menutup lubang kecil akibat tusukan benda tajam sehingga mengurangi kemungkinan ban langsung kempis.

Di sisi lain, ban tubetype memiliki inner tube atau ban dalam yang berfungsi menahan tekanan udara. Namun, jika ban dalam ini mengalami kebocoran, maka ban luar tidak bisa berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan motor kehilangan keseimbangan.

3. Komponen Ban Tubeless Lebih Sederhana

Komponen Ban Tubles Lebih RingkasKomponen lebih ringkas dibanding tubetype

Dari segi jumlah komponen, ban tubeless jauh lebih ringkas dibandingkan dengan ban tubetype. Ban tubeless hanya terdiri dari ban luar dan pelek, sedangkan ban tubetype memiliki lebih banyak bagian seperti ban luar, ban dalam, flap, dan lock ring.

Karena komponennya lebih sedikit, perawatan ban tubeless menjadi lebih mudah dan praktis. Sebaliknya, ban tubetype memerlukan perawatan lebih rutin, karena jika salah satu komponen mengalami masalah, maka perlu dilakukan penggantian atau perbaikan yang lebih kompleks.

4. Harga Ban Tubeless dan Ban Tubetype

Harga ban tubeless memang lebih mahal dibandingkan dengan ban tubetype. Namun, harga tersebut sebanding dengan daya tahan serta ketahanannya terhadap kebocoran. Ban tubeless biasanya baru perlu diganti ketika ketebalannya sudah mulai menipis, bukan karena bocor atau rusak.

Baca juga  Komparasi 3 Motor Sport 150cc Terlaris di Indonesia

Di sisi lain, ban tubetype cenderung lebih murah, tetapi dalam jangka panjang bisa menjadi lebih mahal karena harus sering mengganti ban dalam yang bocor atau rusak. Selain itu, jika ban dalam terlalu banyak ditambal, maka harus diganti dengan yang baru agar tetap aman digunakan.

Baca juga  Cara Mengurus Tilang Elektronik, Prosedur dan Pembayaran Dendanya!

5. Cara Penanganan Saat Ban Bocor

Saat mengalami kebocoran, perawatan antara ban tubeless dan ban tubetype juga berbeda. Ban tubeless memerlukan teknik khusus dalam penambalan, seperti metode string atau tip top. Metode string lebih cepat dan murah, tetapi jika tidak dilakukan dengan benar, bisa merusak struktur ban. Metode tip top lebih awet, tetapi membutuhkan waktu lebih lama dan biaya yang lebih tinggi.

Sementara itu, ban tubetype lebih mudah diperbaiki karena cukup dengan menambal atau mengganti ban dalamnya. Namun, jika terlalu sering bocor, maka biaya penggantian ban dalam akan semakin membengkak.

6. Menggunakan Cairan Anti Bocor untuk Ban Tubeless

Cairan Anti BocorGunakan cairan anti bocor

Ban tubeless memiliki keunggulan lain, yaitu dapat menggunakan cairan anti bocor. Cairan ini bekerja dengan cara mengisi lubang kecil akibat benda tajam dan mengering dalam waktu singkat, sehingga kebocoran bisa langsung tertutup tanpa perlu melakukan penambalan tambahan.

Baca juga  5 Keunggulan Ban Motor Tubeless, Simak Yuk!

Namun, cairan anti bocor ini tidak bertahan selamanya. Setelah beberapa waktu, cairan bisa mengering dan tidak lagi efektif. Oleh karena itu, pengguna ban tubeless tetap disarankan untuk memeriksa kondisi ban secara berkala dan menyiapkan opsi penambalan jika dibutuhkan.

Ban Tubeless atau Ban Motor Biasa, Mana yang Lebih Cocok?

Memilih antara ban tubeless dan ban tubetype bergantung pada kebutuhan berkendara serta kondisi jalan yang sering dilalui. Ban tubeless lebih direkomendasikan bagi pengendara yang sering melintasi jalan raya dengan permukaan yang baik, karena lebih tahan bocor dan lebih praktis dalam perawatan.

Baca juga  Panduan Lengkap Membeli Motor Beat Seken Berkualitas dengan Harga Terjangkau

Sementara itu, bagi pengendara yang sering melewati jalanan bergelombang atau berbatu, ban tubetype mungkin lebih cocok karena lebih fleksibel dan lebih nyaman digunakan di medan yang tidak rata. Namun, perlu diingat bahwa ban tubetype lebih rentan terhadap kebocoran dan membutuhkan perawatan yang lebih intensif.

Dari segi efisiensi biaya, ban tubeless lebih menguntungkan dalam jangka panjang meskipun harga awalnya lebih mahal. Sementara itu, ban tubetype mungkin lebih ekonomis dalam pembelian awal, tetapi memerlukan biaya tambahan untuk perawatan rutin.

Tips Memilih Ban yang Tepat

Baik ban tubeless maupun ban tubetype memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Jika mencari ban yang lebih tahan bocor, minim perawatan, dan cocok untuk perjalanan jauh atau touring, ban tubeless adalah pilihan yang lebih ideal.

Namun, jika lebih mengutamakan kenyamanan berkendara di medan yang tidak rata serta biaya awal yang lebih rendah, maka ban tubetype masih bisa menjadi pilihan yang layak.

Memahami perbedaan keduanya akan membantu dalam menentukan pilihan yang paling sesuai dengan gaya berkendara serta kebutuhan di jalanan sehari-hari. Dengan memilih ban yang tepat, pengalaman berkendara akan menjadi lebih aman, nyaman, dan efisien.

Jadi, ada cukup banyak perbedaan yang jelas antara ban motor tubeless dengan ban motor tubetype. Sebaiknya Anda mempertimbangkan keduanya terlebih dahulu sebelum memutuskan atau memilih jenis ban yang digunakan baik untuk Motor Baru ataupun Motor Bekas.

Baca juga:

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika
Edit Template