Senin, April 29, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

5 Jenis Oktan Bensin Pertamina, Ada Pertamax Green Bioetanol!

by Tigor Sihombing

Kali ini Moladin akan menyampaikan jenis-jenis oktan bensin Pertamina. Sebagai pengguna kendaraan, ada baiknya kamu mengetahui hal tersebut. Pasalnya pilihan oktan bensin yang sesuai bisa mempengaruhi performa mesin dari mobil dan motor kamu.

Pertamina sendiri merupakan perusahaan minyak dan gas bumi yang beroperasi di Indonesia, memiliki beberapa jenis BBM dengan kandungan research octane number (RON) berbeda-beda yang dijual di SPBU mereka. Ambil contoh Pertalite punya RON 90 atau yang paling kecil dibanding BBM lain yang dijual oleh Pertamina. Sementara BBM Pertamina dengan RON tertinggi adalah Pertamax Turbo yang memiliki angka 98. Kemudian pada Juli 2023, hadir BBM Bioetanol bernama Pertamax Green yang memiliki RON 95.

Buat yang belum tahu Oktan atau RON adalah skala yang digunakan untuk mengukur resistensi terhadap detonasinya dalam bensin. Semakin tinggi angka oktan, semakin rendah kemungkinan bensin tersebut menyebabkan ketukan atau detonasi (knocking) yang tidak terkontrol dalam mesin.

Hanya saja bukan berarti bensin oktan tinggi cocok untuk semua mesin mobil atau motor. Ada panduan yang perlu diikuti, pasalnya oktan yang terlalu tinggi justru membuat bensin tidak mudah terbakar. Oleh karenanya, butuh mesin kompresi tinggi agar sesuai. Begitu pula dengan oktan yang rendah, butuh mesin kompresi rendah untuk bisa bensin terbakar optimal.

Untuk lebih lengkapnya, berikut beberapa jenis oktan bensin Pertamina serta rekomendasi kompresi mesin untuk hasil optimal:

1. Pertalite RON 90

jenis oktan bensin Pertamina

Pertalite diperuntukan jenis mesin yang memiliki tingkat kompresi mesin mesin pada kisaran 9:1 hingga 10:1.

Pertalite merupakan bensin dengan nilai oktan atau RON 90. Jenis Bahan Bakar Minyak (BBM) ini dirancang untuk kendaraan bermesin kecil, seperti motor dan mobil non-turbo.

Bahan bakar Pertalite memiliki warna dasar hijau terang. Untuk spesifikasinya, Pertalite dinilai sebagai bahan bakar yang sangat tepat untuk sebagian besar kendaraan yang saat ini beredar luas di Indonesia.

Baca juga  Harga BBM Pertalite Rp 10 Ribu, Ini Kata Pertamina!

Adanya tambahan additive, membuat bahan bakar Pertalite mampu menempuh jarak yang lebih jauh serta mampu menjaga kualitas serta dari segi harga juga sangat terjangkau sekali.

Selain itu Pertalite juga diperuntukan jenis mesin yang memiliki tingkat kompresi mesin mesin pada kisaran 9:1 hingga 10:1. Harga BBM Pertalite per Juni 2023 adalah Rp 10 ribu per liter.

2. Pertamax RON 92

jenis oktan bensin Pertamina - pertamax ron 92

BBM Pertamax

Pertamax punya arti Pertamina Maximum, dibuat untuk mesin dengan kompresi di atas 10:1 sampai 11:1. BBM pertamax juga cocok untuk kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan Electronic Fuel Injection (EFI). Kebanyakan mobil zaman sekarang, cocok dengan Pertamax, ambil contoh Mitsubishi Xpander, Toyota Veloz, Hyundai Stargazer, Honda HR-V, dan lain-lain.

Pertamax memiliki kandungan yang kurang lebih sama dengan Pertalite, yaitu mengandung zat aditif seperti pembersih, anti karat, dan zat penjaga kemurnian bahan bakar dari air atau demulsifier. Hanya saja untuk angka RON Pertamax lebih tinggi yaitu mencapai 92.

Harga BBM Pertamax per Juli 2023 adalah Rp 12.400 per liter.

3. Pertamax Green RON 95 Campuran Bioetanol 5 Persen

Harga BBM RON 95 bulan Juli 2023

Pertamax Green 95 sudah dijual di wilayah Jakarta dan Surabaya

Pertamax Green resmi dijual di SPBU Pertamina mulai Senin (24/7/2023). BBM ini istimewa, lantaran mengandung campuran bioetanol sebanyak 5 persen, sehingga diklaim lebih ramah lingkungan.

“Produk (Pertamax Green 95) ini adalah produk BBK (Bahan Bakar Kendaraan) hijau yang ramah lingkungan karena menggunakan bioetanol dari molases tebu. Ini merupakan implementasi dari salah satu pilar transisi energi Pertamina dalam mendukung transisi energi nasional dengan penggunaan campuran bahan bakar nabati,” ujar Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati dari rilis resmi yang kami terima.

Baca juga  13 Cara Hemat BBM Mobil yang Paling Mudah Dilakukan!

Terkait produksinya sendiri, Pertamax Green menggunakan bahan baku bioetanol dari molases tebu yang diproses menjadi etanol fuel grade. Untuk mewujudkannya, Pertamina melibatkan total 9.000 petani tebu di Indonesia.

Dengan spesifikasi tersebut, apakah Pertamax Green 95 sesuai dengan standar emisi Euro IV? “Kalau secara RON sendiri, RON 95 dan RON 98 sudah memenuhi persyaratan EURO IV, tapi karena ada kandungan Bio(etanol). Itu kami masih berporses untuk mendapatkan persetujuan,” Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan.

Bila bicara oktan bensin Pertamina Pertamax Green yang tembus 95, maka mesin mobil dan motor yang cocok meminumnya harus memiliki rasio kompresi tinggi yaitu 11:1-12:1. Tertarik coba? Harga Pertamax Green kini Rp 13.500 per liter. Ada diskon Rp 200 per liter untuk pembelian dengan aplikasi MyPertamina. Ciri khas Pertamax Green di SPBU Pertamina adalah memiliki warna nozzle ungu.

Hanya saja untuk saat ini tidak semua SPBU Pertamina jual BBM Bioetanol tersebut. Pertamax Green cuma ada di beberapa SPBU yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya.

Pertamax Plus RON 95 (Tidak Dijual Sejak Agustus 2016)

Oktan bensin Pertamina Pertamax Plus sesungguhnya tidak beda dari Pertamax Green yaitu 95. Hanya saja Pertamax Plus sudah tidak dijual lagi sejak akhir 2016. Dengan kata lain, Pertamax Green adalah pengganti dari Pertamax Plus.

Ciri khas Pertamax Plus memiliki warna merah. Dengan angka oktan yang lebih tinggi, Pertamax Plus memiliki tingkat pembakaran yang idealnya lebih sempurna untuk menambah tenaga mesin.

Bahan bakar ini juga diklaim lebih tahan terhadap pembakaran, sehingga meningkatkan performa mesin secara keseluruhan dengan hasil pembakaran yang lebih maksimal. Karena bahan bakar bisa dimampat hingga tekanan paling tinggi sebelum diledakan api dari busi. Sebagai hasil akhirnya, energi yang dihasilkan Pertamax Plus lebih tinggi dari Pertalite dan Pertamax.

Baca juga  Harga BBM 1 Maret 2023, Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Naik!

4. Pertamax Turbo RON 98

jenis oktan bensin Pertamina - pertamax turbo

Pertamax Turbo

Pertamax Turbo  adalah bahan bakar dengan jenis bensin, di mana bensin merupakan campuran kompleks dari ratusan hidrokarbon yang berbeda.

BBM Pertamax Turbo memiliki angka oktan 98, merupakan hasil pengembangan produk Pertamax Plus RON 95, serta dilengkapi Ignition Boost Formula (IBF) oleh Pertamina dan Lamborghini. Cocok untuk mobil berperforma tinggi seperti berteknologi turbo hingga punya kompresi mesin 12:1 ke atas.

Sebelum diluncurkan, Pertamax Turbo telah melalui tahap uji coba pada Januari 2016 di ajang balapan Lamborghini Blancpain Supertrofeo European, Sirkuit Vallelunya, Italia. Kemudian diluncurkan secara resmi pada 29 Juli 2016 di ajang balapan yang sama di Belgia, Standar Euro 4 diimplementasikan pada Pertamax Turbo. 

Harga Pertamax Turbo per Juli 2023 adalah Rp 14.000 per liter.

5. Premium RON 88 (Tidak Dijual Sejak Januari 2023)

oktan bensin pertamina premium

BBM Premium sudah tidak lagi dijual Pertamina

Jenis oktan bensin Pertamina selanjutnya adalah Premium dengan RON 88. Premium diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006 tentang Spesifikasi Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 88.

Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (di bawah 9:1). Premium sendiri adalah bahan bakar berkategori Euro 2. Adapun kandungannya terdiri dari campurannya adalah dari nafta RON 56-68 dengan HOMC (High Octane Mogas Component).

Per 1 Januari 2023 BBM Premium sudah tidak lagi di pasarkan Pertamina dengan alasan kurang ramah lingkungan. Sebagai gantinya, ada Pertalite dengan RON lebih tinggi yaitu 90.

Jadi sudah tahukan jenis oktan bensin Pertamina ada apa saja? Pilihlah oktan yang sesuai dengan mobil mobil dan motor kamu supaya performanya juga optimal. Simak terus  Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika