Sejarah Wuling Almaz – PT SGMW Motor Indonesia (Wuling Motors) cukup serius menggarap pasar otomotif di Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui pembangunan pabrik, serta line-up produk yang mereka bawa ke Tanah Air.
Kini, sejumlah produk Wuling kerap menjadi pilihan banyak masyarakat di Indonesia, mulai dari Wuling seri Confero, Wuling Cortez, Wuling Formo, serta satu produk sport utility vehicle (SUV), Wuling Almaz.
Salah satu produk yang cukup mengukir prestasi adalah Wuling Almaz. Produk ini bukan hanya ditujukan untuk pasar domestik saja, melainkan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor.
Wuling Indonesia diketahui menargetkan untuk mengekspor sebanyak ribuan unit Wuling Almaz, namun dengan mengusung merek Chevrolet Captiva setiap tahunnya dari Indonesia. Adapun target negara tujuan ekspor yang digarap antara lain Thailand, Brunei Darussalam, dan Fiji.
Sedikit menilik kebelakang, Wuling Almaz memang cukup diterima pasar otomotif di Indonesia. Hal ini terlihat dari banyaknya pengguna Almaz yang beredar di kota-kota besar Tanah Air.
Sebelum jauh membahas produk ini, alangkah baiknya kita mengungkap kilas balik SUV asal Tiongkok itu. Penasaran ingin tahu sejarah Wuling Almaz di Indonesia? Simak ulasan ini sampai habis:
Perjalanan Sejarah Wuling Almaz Hadir di Indonesia
Memasuki tahun 2019, Wuling Motors Indonesia mengukir sejarah Wuling Almaz berkiprah di Tanah Air. Kala itu, prosesi peluncuran berlangsung di bulan Februari 2019.
Produk ini sebelumnya sempat diperkenalkan pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018 dengan nama ‘Wuling SUV’. Adapun penamaan Almaz memiliki arti ‘Berlian’ dalam bahasa Arab.
SUV ini dibekali dengan mesin bensin 1.5-liter turbo, kemudian berkapasitas lima penumpang. Transmisinya mengandalkan CVT 8-percepatan.
Beragam fitur canggih sudah tersedia seperti Head Unit 10 inci, 360 Degree Camera, Tire Pressure Monitoring System (TPMS), Wuling Link, Start/Stop Button, Keyless Remote, Keyless Entry.
Ada juga Six-ways Electric Adjustable Driver Seat, USB Charging dan AC vent di baris kedua, Cruise Control serta Sun Roof.
Almaz juga didukung dengan beragam fitur keamanan modern, yang meliputii dua sensor parkir di depan dan empat sensor parkir di belakang, Traction Control System, Electronic Stability Control, Hill Hold Control, ABS – EBD – BA, dan empat airbag.
Tersedia pula Seatbelt Reminder, Immobilizer, Rear Disc Brake, Emergency Stop Signal, struktur bodi dari baja berkekuatan tinggi.
Wuling Almaz 7-seater dengan fitur WIND
Berselang beberapa bulan kemudian, sejarah Wuling Almaz kembali terukir di Indonesia. Pasalnya Wuling Motors Indonesia meluncurkan Wuling Almaz 7-seaters yang dibekali dengan tambahan fitur terbaru, yakni Wuling Indonesian Command (WIND).
WIND merupakan teknologi voice command atau perintah suara pertama yang berbahasa Indonesia. Voice command interaktif ini memungkinkan pengguna Wuling menyalakan, mematikan, atau mengoperasikan berbagai fitur pada kendaraan.
Perintah suara dapat diaplikasikan pada pendingin udara, jendela, panoramic sunroof, akses fitur hiburan seperti musik dan radio, melakukan panggilan telepon.
Fitur ini juga mampu menjalankan aplikasi, memperbesar atau mengecilkan volume, hingga menanyakan tanggal dan waktu. Almaz 7-seater masih menggunakan mesin yang sama yaitu mesin bensin 4 silinder 1.500 cc turbocharged.
Mesin tersebut menghasilkan tenaga sebesar 140 dk dan torsi 250 Nm yang dipadukan dengan transmisi CVT dengan pilihan mode berkendara eco, sport dan 8-percepatan manual simulation yang respons.
Walau masih seumur jagung, setidaknya sejarah Wuling Almaz cukup menarik di industri otomotif Indonesia. Menariknya selain mengulas mengenai sejarah, alangkah baiknya juga kita membeberkan secara rinci terkait fakta menarik seputar pasar ekspor Wuling di Tanah Air.
Investasi Besar SGMW yang Mengukir Sejarah Wuling Almaz di Pasar Ekspor
Dalam mendukung pengembangan bisnisnya di Indonesia, Wuling Motors harus menggelontorkan dana hingga Rp 6 triliun untuk mengembangkan, hingga akhirnya mengukir sejarah Wuling Almaz.
Investasi itu digunakan untuk research and development, desain produksi Almaz dan ekspor. Seperti diketahui, setiap pabrikan membutuhkan investasi yang besar, sebelum akhirnya resmi memproduksi produk baru.
Presiden Direktur PT SGMW Motor Indonesia, Fu Feiyun menjelaskan, “Kami tambah lagi investasi Rp 6 triliun untuk proyek Almaz termasuk untuk ekspor,” ungkapnya kala itu di sela-sela Export Ceremony Wuling Motor di Cikarang, Jawa Barat.
Nilai investasi yang dikucurkan itu seakan sejalan dengan pencapaian positif yang diraih Wuling Almaz di Indonesia. Di mana berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat selama Januari-Juli 2019 lalu.
Pabrikan asal Tiongkok itu mengirimkan kendaraan ke dealer sebanyak 9.959 unit, naik 7,7% dibandingkan periode yang sama 2018. Penjualan Almaz tercatat sebanyak 4.387 unit, atau setara dengan 45,5% dari total penjualan Wuling.
Dari sejumlah line-up Almaz, varian tujuh penumpang menjadi salah satu model yang paling diminati di dalam negeri.
Penggunaan Nama Captiva, Mengukir Sejarah Wuling Almaz di Pasar Ekspor
Untuk memenuhi pasar ekspor, Wuling Indonesia mengaku bahwa menggunakan nama Chevrolet Captiva. Hal ini tak lepas lantaran kerja sama dengan General Motors sebagai salah satu pemegang saham Wuling.
Dipilihnya model Almaz, karena produk ini merupakan platform global yang telah dikembangkan di beberapa negara dengan nama berbeda-beda.
Persiapan untuk ekspor yang dilakukan Wuling sendiri sudah dilakukan sejak bulan April 2019 dan pengiriman kendaraan baru dapat dilakukan pada September 2019.
“Hubungannya karena model ini merupakan platform global ada empat model yakni Baojun dan Wuling di China, MG Hector di India, Almaz di Indonesia dan Captiva di beberapa negara,” jelas Fu Feiyun.
Lebih lanjut, Chevrolet Captiva yang dirakit di pabrik Wuling yang berada di Cikarang, Jawa Barat itu, tidak akan dipasarkan di Indonesia. Di dalam negeri hanya akan ada Almaz yang saat ini tersedia dalam beberapa pilihan varian untuk lima penumpang dan tujuh penumpang.
Perbedaan Chevrolet Captiva dan Wuling Almaz
Sekadar informasi, ada sejumlah perbedaan antara Chevrolet Captiva dan Wuling Almaz yang dijajakan di Indonesia. Tentunya hal ini juga menjadi bagian dalam sejarah Wuling Almaz di Indonesia.
Perbedaan antara Wuling Almaz dan Captiva tidaklah terlalu banyak. Pembedanya tentu dari sisi logo, serta sejumlah fitur-fitur yang tersedia.
Seperti diketahui, setiap negara tentunya memiliki regulasi standar fitur bagi kendaraan yang berbeda-beda. Salah satu fitur yang tidak tersedia adalah fitur WIND.
Di luar itu, hanya sebatas logo saja yang membedakan antar kedua pabrikan itu. Nah, gimana sekarang sudah tahukan sejarah Wuling Almaz di Indonesia? Meski terbilang perjalanannya masih seumur jagung di Indonesia.
Namun setidaknya mobil ini patut diperhitungkan. Karena dari sisi spesifikasi dan fitur yang ditawarkan tentunya memiliki standar yang cukup modern dan juga mewah.
Tertarik untuk meminang Wuling Almaz sebagai kendaraan yang mendukung mobilitas kamu dan keluarga? Semoga informasi ini dapat bermanfaat ya buat kamu!
Baca juga:
- Komparasi Honda Mobilio Vs Toyota Avanza, Pilih Mana?
- 4 Rekomendasi Motor Sport yang cocok untuk Orang Pendek
- 5 Konsep Modifikasi Supra X-125, Mana Pilihanmu?