Pemerintah Indonesia begitu serius menggarap pasar mobil listrik, sebagai kendaraan masa depan. Tesla jadi salah satu pabrikan yang cukup disorot beberapa waktu terakhir untuk berinvestasi di Tanah Air.
Hanya saja keinginan Indonesia tersebut belum mendapat tanggapan serius dari pabrikan mobil listrik asal Amerika Serikat. Tesla untuk saat ini mengaku lebih tertarik untuk menggarap pasar India.
Informasi ini diperkuat setelah seorang netizen dengan akun @GUNMTLM3 mengatakan: Dapatkah kami mendapat informasi terbaru soal Tesla India yang bakal hadir pada Januari 2021?
“Tidak (pada Januari 2021), tapi yang jelas tahun ini,” kata CEO Tesla, Elon Musk kemudian menjawab via akun Twitter pribadinya seraya memastikan kehadiran Tesla di negeri Bollywood. Kemungkinan di India, mereka bakal membuat pabrik. Adapun produk pertama yang bakal dipasarkan di Negeri Bollywood itu adalah Tesla Model 3.
Lalu bagaimana dengan pasar Indonesia? Benarkah Tesla benar-benar ingin menjajaki industri otomotif Tanah Air?
Proyeksi Pasar Mobil Listrik Untuk Tesla
Berbagai pabrikan otomotif rasanya ingin turut bermain di pasar mobil listrik Indonesia. Bahkan sebagian produsen sudah berinvestasi membangun pabrik secara lokal seperti Hyundai, sebagai bentuk komitmen mereka menggarap pasar Indonesia.
Toyota juga membeberkan siap memproduksi kendaraan elektrifikasi alias mobil hybrid di Tanah Air pada 2022. Jadi memang industri otomotif kita sedang menuju ke arah sana.
Kemudian yang juga cukup menarik untuk dibahas adalah rencana besar Tesla berinvestasi di Indonesia. Kabar ini memang sudah berhembus sejak akhir tahun 2020.
Bicara mengenai proyeksi Tesla menggarap pasar mobil listrik di Indonesia pun sejalan dengan pernyataan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir yang menyatakan saat ini sedang tahap penjajakan.
“Insya Allah bulan Februari ini, saya akan membuka pembicaraan dengan Tesla untuk mengembangkan kerja sama ini,” beber Erick Thohir.
Lebih jauh Ia pun menjelaskan saat ini telah menugaskan PLN agar meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dan mengubah strategi bisnis mereka setelah pandemi berakhir. Jika benar teralisasi, tentunya kemungkinan dapat mempercepat migrasi dari kendaraan konvensional ke elektik.
Perusahaan listrik negara itu, menurut Erick saat ini sudah on track dan telah ikut dalam konsorsium BUMN dalam pembuatan EV battery yang turut menggandeng perusahaan asal Korea dan Tiongkok.
Erick pun memaparkan alasan utama Indonesia berkomitmen untuk menjadi pemain utama di pasar mobil listrik. “Indonesia itu memiliki nikel yang berlimpah, sebagai bahan untuk membuat baterai sebagai komponen utama kendaraan listrik,” ujarnya.
“Kekayaan alam yang kita miliki harus didukung juga dengan kualitas sumber daya manusia. Agar nantinya bisa menjadi produsen utama dalam industri mobil listrik,” pungkas Erick.
Menyoal Tesla, tentunya jika benar menjajaki pasar mobil listrik di Indonesia, pasti bakal menjadi angin segar bagi dunia otomotif di Tanah Air.
Sebenarnya Tesla sudah hadir di Tanah Air sejak beberapa tahun lalu, hanya saja bukan lewat agen pemegang merek (APM) atau membuat pabrik di sini. Mereka cuma datang untuk memasarkan produk lewat importir umum bernama Prestige Motorcars.
Baca juga:
- 5 Cara Menambal Ban Tubeless Sendiri, Mudah Loh!
- 3 Perbedaan Head Unit Single DIN dan Double DIN
- Bukan Jakarta, Di Sini Populasi Kendaraan Bermotor Terbesar