Kamis, April 25, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

Bawa Beban Berlebih di Motor Bahaya, Nih Aturannya!

by Baghendra Lodra
bawa-beban-berlebih-di-motor-bahaya

Moladin – Tahukah Anda bahwa kendaraan roda dua atau motor tidak boleh membawa beban berlebih saat dikendarai? Alasannya karena membahayakan jiwa pengendara.

Selain itu, motor juga dapat lebih cepat mengalami kerusakan. Faktanya, masih banyak orang yang kurang peduli terhadap risiko tersebut. Pengendara motor kadangkala masih membawa muatan yang terlalu besar, terlalu tinggi, atau terlalu berat.

Baca Juga: Tips Mudik Pakai Motor Aman & Nyaman.

Memanfaatkan motor untuk mendukung mobilitas ke berbagai tempat memang hal lazim di Indonesia. Dari segi kepraktisan, motor pun lebih nyaman dikendarai menyusuri gang-gang sempit.

Apalagi karena fasilitas umum berupa sarana transportasi belum menjangkau seluruh daerah. Karena itu, meskipun muatan yang dapat diangkut terbatas, motor masih menjadi alternatif transportasi utama saat ini.

 

Resiko Jika Motor Kelebihan Muatan

Motor Kelebihan MuatanBeresiko membawa bawaan berlebihan saat membawa motor

Motor memang dirancang sedemikian rupa untuk mengangkut sejumlah beban atau muatan. Jika melebihi ketentuan, ada risiko yang akan terjadi pada kendaraan maupun pengemudi kendaraan. Berikut di antaranya:

1. Bahan bakar lebih boros

Salah satu risiko yang harus Anda hadapi ketika membawa beban berlebih pada motor adalah lebih boros bahan bakar. Hal ini disebabkan oleh semakin besarnya tenaga yang dibutuhkan mesin untuk bergerak. Jadi, jangan heran apabila pemakaian bahan bakar akhirnya di luar kelaziman.

Baca juga  Honda Thailand Rilis Scoopy Lucu, Pakai Sticker Line

2. Mesin akan cepat panas

Jika membawa beban berlebih, mesin akan lebih cepat panas daripada biasanya. Pasalnya, putaran mesin akan tinggi, tetapi tidak sebanding dengan kecepatan geraknya. Hal ini dapat menyebabkan kondisi overheat atau temperatur tinggi pada ruang bakar yang berakibat tidak baik bagi mesin, bahkan berpotensi merusak mesin.

 

[product product=”Honda Scoopy All New” images=”https://cdn.moladin.com/motor/honda/Honda_Scoopy_All_New_2084_89276_large.jpg” url=”https://moladin.com/motor/honda/honda-scoopy-all-new-matic-4-langkah-sohc-125cc” price=”Rp. 852.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]

 

3. Shockbreaker belakang bisa cepat rusak

Masalah lain yang mungkin terjadi pada mesin motor jika kelebihan beban adalah rusaknya shockbreaker belakang. Bagian shockbreaker inilah yang menerima efek terlebih dahulu ketika beban motor berlebih. Jika bagian ini sudah tidak berfungsi, motor tentu akan terasa tidak nyaman saat dikendarai.

4. Kanvas ganda tidak tahan lama

Kerugian lainnya adalah kanvas ganda harus lebih cepat diganti. Komponen ini miliki peran penting menciptakan kenyamanan saat berkendara, khususnya pada motor skutik.

Sebagai perbandingan, jika motor membawa beban berlebihan, komponen ini dapat rusak hanya setelah menempuh jarak 8.000 km atau kurang dari satu tahun, sedangkan pada kondisi normal dapat bertahan hingga 25.000 km.

Baca juga  Inilah 6 Merek Motor Asli Indonesia yang Semakin Eksis

Selain dapat merusak komponen motor, beban berlebih akan mengurangi kenyamanan Anda saat mengendarai motor. Bukan hanya kurang nyaman, beban berlebih ini dapat menjadi faktor penyebab kecelakaan. Pengemudi bisa saja kurang stabil sehingga berisiko kecelakaan. Oleh karena itu, sangat penting untuk membawa beban sesuai kapasitas motor.

 

Aturan Muatan Pada Motor

BerkendaraBawalah barang secukupnya saat berkendara dengan motor

Demi menjaga keselamatan pengendara motor, pemerintah memberlakukan ketentuan khusus tentang muatan pada motor, yaitu dalam UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 10 ayat (4). Ada setidaknya 3 hal yang harus dipatuhi oleh pengendara sepeda motor ketika membawa beban, yaitu:

  1. Muatan tidak boleh melebihi lebar setang kemudi. Hal ini untuk menghindari terjadinya masalah dengan kendaraan lain yang berpapasan atau beriringan.
  2. Tinggi muatan tidak boleh lebih dari 900 mm dari tempat duduk pengemudi. Hal ini untuk menghindari terjadinya ketidakseimbangan saat berkendara. Jika muatan terlalu tinggi, pengendara juga bisa mengalami kesulitan saat melewati jalan yang akses masuknya dibatasi.
  3. Barang muatan ditempatkan di belakang pengemudi. Dengan demikian, barang tersebut tidak menghalangi pandangan pengemudi ketika berkendara.

 

[product product=”Honda CB150 Verza” images=”https://cdn.moladin.com/motor/honda/Honda_CB150_Verza_15524_81618_large.jpg” url=https://moladin.com/motor/honda/honda-cb150-verza” price=”Rp. 860.000,-*” description=”*Angsuran mulai dari” button=”AJUKAN SEKARANG”]

 

Bukan hanya persyaratan teknis saja, pengendara juga harus perhatikan faktor keselamatan saat membawa muatan pada motor. Sebagai contoh, mengangkut hewan yang masih hidup dan dapat bergerak secara aktif ke sana kemari dapat mengakibatkan ketidakseimbangan pada motor.

Baca juga  Kabel Spidometer Mio J Jangan Dilepas, Supaya Mesin Tetap On

Jika aturan muatan pada kendaraan bermotor ini dilanggar, sanksi yang harus dihadapi oleh pelanggar. Pada UU No. 22 Tahun 2009 Pasal 307 tertulis bahwa pengendara yang melanggar aturan mengemudi dengan beban berlebih harus membayar denda paling banyak Rp500.000. Atau, ada juga sanksi berupa pidana kurungan paling lama 2 bulan.

Sanksi dan denda ini berlaku bagi semua pengemudi kendaraan bermotor di jalan yang tidak mematuhi tata cara pemuatan, dimensi kendaraan, maupun daya angkut, yang telah ditentukan.

Baca juga;

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika