5 Kekurangan Suzuki Karimun Wagon R, Awas Salah Pilih

by Deni Ferlindungan
Suzuki Karimun Wagon R, City Car Terbaik di Indonesia

Kekurangan Suzuki Karimun Wagon R – Low cost green car (LCGC) satu ini, menjadi salah satu pilihan mobil murah yang tersedia di Indonesia. Suzuki Karimun Wagon R menjadi rival Toyota Agya dan Daihatsu Ayla serta Honda Brio.

Berbekal sejumlah keunggulan, Suzuki Karimun Wagon R cukup diminati masyarakat. Terutama mereka yang ingin upgrade dari kendaraan roda dua atau sepeda motor ke mobil. Dari sisi spesifikasi sejatinya mobil ini sudah cukup menjawab kebutuhan segmen entry level.

Mesin yang responsif dan efisien dalam urusan bahan bakar menjadi salah satu keunggulannya. Namun sayang, mobil satu ini pun tak luput dari kekurangan. Apalagi jika dibandingkan dengan sejumlah kompetitor yang tersedia di Tanah Air, seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio.

Bila kamu tertarik meminang mobil LCGC Suzuki ini, setidaknya kamu bisa mempertimbangkan sejumlah kelemahan yang tersedia. Lalu apa saja kekurangan Suzuki Karimun Wagon R? Simak ulasan lengkapnya berikut ini:

1. Desain Ketinggalan Zaman, Jadi Kekurangan Suzuki Karimun Wagon R

Kekurangan Suzuki Karimun Wagon R GS

Karimun Wagon R bersaing di segmen yang cukup diminati, yakni mobil LCGC. Jika melihat sejumlah kompetitornya, dari sisi desain Suzuki Karimun Wagon R tak terlalu istimewa.

Desainnya terlalu boxy, dan tak semua orang menyukai desain city car seperti ini. Jika dilihat secara garis besar, konsumen Tanah Air lebih suka tampilan sportif dengan lekuk-lekuk bodi mobil yang tajam. Coba saja lihat desain Toyota Agya, Honda Brio, dan Daihatsu Ayla. Melihat tampilan Karimun, justru seperti kembali ke masa lalu.

Terlebih hingga kini, mobil LCGC Suzuki tersebut tak kunjung mendapatkan sentuhan baru atau berstatus facelift. Inilah yang jadi kekurangan Suzuki Karimun Wagon R. Sisi desain menjadi kelemahan dibanding para rival.

Baca juga  Biaya Ganti Oli Mobil LCGC, Mending di Bengkel Resmi, Bengkel Umum atau di Rumah?

Kemudian mobil ini juga belum dilengkapi dengan sejumlah fitur dan teknologi seperti kompetitornya. Ambil contoh Toyota Agya yang sudah menggunakan lampu utama jenis LED dan DRL. Sementara Honda Brio sudah LED namun masih projector.

2. Interior Dengan Desain Seadanya

Interior jadi kekurangan Suzuki Karimun Wagon R

Interior Suzuki Karimun Wagon R GS

Selain dari sisi eksterior, kekurangan Suzuki Karimun Wagon R juga terletak pada sisi desain kabin yang ditawarkan. Di mana mobil ini memiliki desain yang jauh dari kata modern, jika dibandingkan kompetitor.

Sistem pengaturan AC masih manual model knob. Tentu ini agak sedikit ketinggalan zaman, jika dibandingkan dengan kompetitor yang sudah menggunakan AC digital seperti Toyota Agya dan Daihatsu Ayla. Mobil ini juga belum dilengkapi dengan audio control steering switch, yang memudahkan pengemudi mengatur sistem hiburan ketika berkendara.

Head unit yang digunakan pun masih single din, meski sudah terintegrasi dengan USB, Aux, CD, dan radio. Padahal kompetitor banyak yang mengandalkan head unit double din dengan layar sentuh.

Kelemahan Suzuki Karimun Wagon R lainnya pun belum tersedia, spion elektrik. Padahal sejumlah kompetitornya sudah menawarkan fitur ini. Terlebih untuk Daihatsu Ayla dan Toyota Agya yang kini sudah disematkan start/stop engine button pada varian teratasnya.

Tak sampai disitu saja, bagian jok pun tidak dibekali dengan headrest yang mumpuni. Terlebih pada baris kedua headrest atau sandaran kepala terlalu pendek. Otomatis menjadi penumpang di bagian belakang kurang nyaman, terlebih ketika perjalanan jauh.

Meski banyak kurangnya, namun keunggulan Kabin Karimun Wagon R salah satunya menawarkan keleluasaan yang lebih baik dari kompetitor. Dengan bentuk mengotak, dijejali lima orang terasa masih sangat nyaman. Head room dan leg room cukup lega buat orang dewasa sekalipun.

Baca juga  Kilas Balik Daihatsu Sigra di Indonesia Hingga Kini

Baca juga:

3. Penggunaan Transmisi AGS Salah Satu Kelemahan Karimun Wagon R

transmisi AGS Suzuki

Transmisi AGS Suzuki

Sangat disayangkan pihak pabrikan belum menyediakan transmisi full matik pada produk LCGC andalannya itu. Mengingat sejumlah kompetitor sudah menggunakan transmisi full otomatis, terlebih Honda Brio yang dibekali dengan transmisi CVT yang dikenal cukup nyaman digunakan.

Karakter auto gear shift ( AGS) sama sekali beda dengan transmisi CVT atau bahkan transmisi otomatis konvensional pada umumnya. Banyak konsumen yang mengeluhkan adanya leg (jeda) cukup terasa ketika perpindahan gigi.

Jeda itulah yang membuat pengaliran tenaganya kurang responsif, tak cekatan dan cenderung kurang nyaman bila dibanding otomatis konvensional. Apalagi jika dikomparasi dengan CVT yang notabene tak terasa sangat halus dan nyaman.

Maklum transmisi AGS pada dasarnya adalah transmisi manual biasa. Kemudian ditambahkan aktuator hidrolik untuk melakukan perpindahan gigi secara otomatis. Jadinya ya memang kurang maksimal untuk performa.

Penggunaan transmisi AGS di Karimun Wagon R ini pun cukup beralasan, karena bisa menekan harga jual dipasaran. Buat kamu yang tertarik, varian GL AGS cuma dijual Rp 143 jutaan. Kemudian varian GS AGS Rp 151 jutaan.

 

4. Masih Menggunakan Pelek Terlalu Kecil

Pelek Suzuki Karimun Wagon R GL

Pelek Suzuki Karimun Wagon R GL

Kekurangan Suzuki Karimun Wagon R berikutnya terletak pada bagian kaki-kaki yang masih pelek berukuran kecil. Pada varian GL masih menggunakan pelek berukuran 13 inci.

Baca juga  3 Varian Suzuki XL7 2023: Zeta, Beta, dan Alpha

Meski sejatinya mobil ini memiliki handling yang cukup baik. Sayangnya, ketika menemui kendaraan berukuran besar seperti truk, kontainer dan sejenisnya. Pengemudi maupun penumpang di dalam kabin terasa bergoyang, terlebih di jalur bebas hambatan seperti di tol.

Tentunya kondisi seperti ini tak membuat nyaman ketika berkendara. Inilah salah satu kelemahan Suzuki Karimun Wagon R. Jika ingin menghasilkan kenyamanan lebih, alangkah baiknya jika pemilik mobil mengganti ukuran pelek dengan yang lebih besar.

Pertanyaannya, apakah pemilik mobil mau mengeluarkan bujet lagi untuk mengganti diameter pelek? Jika tidak, mungkin dalam kondisi pelek standar, kamu harus ekstra hati-hati terlebih di jalan tol.

Di varian GS memang sudah menggunakan pelek berukuran 14 inci yang cukup proporsional. Varian ini pun stabil ketika dipacu di jalan tol. Akselerasinya cukup baik, serta memiliki konsumsi BBM yang efisien. Oleh karenanya, paling baik ketika membeli Karimun Wagon R, pilih varian tertinggi.

5. Peredaman Kabin Kurang Baik

Eksterior

Eksterior Suzuki Wagon R GL

Layaknya sebuah mobil murah, permasalahan peredaman yang kurang baik. Sejatinya pasti kita temui hampir di seluruh produk LCGC yang dipasarkan di Indonesia.

Ketika berada di dalam kabin, raungan mesin, serta hiruk pikuk jalanan sekitar kerap masuk kedalam kabin. Tak jarang suara klakson truk-truk berukuran besar mengagetkan ketika mengemudi.

Itulah tadi bahasan kekurangan Suzuki Karimun Wagon R, semoga bisa menjadikan referensi untuk kamu sebelum beli mobil. Soal kelebihan, mobil ini juga cukup banyak. Mulai dari ruang kabin lapang, mesin yang efisien sekaligus bertenaga, hingga harga terjangkau.

Untuk informasi lebih lengkap tentang dunia otomotif, kamu bisa pantau terus Moladin.com

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika