Mengenal Perbedaan Mesin DOHC Vs SOHC, Mana yang lebih baik?

by Deni Ferlindungan
Kupas tuntas mesin DOHC Vs SOHC

Pecinta otomotif baik roda dua maupun empat, kerap masih bertanya-tanya mengenai keunggulan mesin DOHC Vs SOHC. Mengingat kedua mesin itu cukup familiar digunakan untuk produk otomotif yang dipasarkan di Indonesia.

Paling terlihat pada mesin mobil yang biasanya dihiasi dengan emblem SOHC atau DOHC. Tahukah kalian apa perbedaan kedua mesin itu dan juga singkatannya?

Membahas lebih dalam mengenai mesin DOHC Vs SOHC, alangkah baiknya kalian mengenal dahulu kedua jenis mesin tersebut. Serta apa saja keunggulan yang ditawarkan kedua mesin tersebut.

Tanpa berpanjang lebar, simak ulasan mengenai komparasi mesin DOHC Vs SOHC:

Mengenal Mesin SOHC Lebih Dalam

Mengenal lebih dekat mesin DOHC Vs SOHC

Lebih baik mana mesin DOHC Vs SOHC?

Sebelum mengulas lebih dalam mengenai DOHC Vs SOHC, alangkah baiknya kalian kenali satu persatu jenis mesin tersebut. SOHC merupakan kependekan dari Single Over Head Camshaft yang berarti hanya ada satu noken as yang digunakan per kepala silindernya. Noken as ini biasanya terletak di tengah cylinder head.

Dengan kata lain, mesin segaris dengan teknologi SOHC hanya memiliki satu noken as. Sedangkan mesin datar atau boxer dan berbentuk V-Twin dengan SOHC, bakal dibekali dua noken as per kepala silinder.

Teknologi SOHC lebih sederhana, karena biasanya noken as hanya dilengkapi dua katup. Peran masing-masing katup adalah berbeda. Satu katup berfungsi untuk mengatur bahan bakar masuk, sedangkan satu lainnya mengatur keluarnya gas buang. 

Hanya saja pada mesin SOHC, pengaturan buka tutup klep digerakkan lansung oleh noken as. Maka dari itu, SOHC cuma bisa mengadopsi dua katup. Walau demikian seiring perkembangan zaman, ada mesin SOHC yang sudah memiliki empat katup.

Contoh mobil-mobil yang menggunakan mesin SOHC empat katup antara lain, jajaran produk Honda seperti Mobilio, BR-V, Jazz, HR-V dan Brio. Dengan memiliki konfigurasi empat silinder segaris, serta masing-masing silinder punya empat katup. Total semuanya mengantongi 16 valve, efeknya pembakaran jadi lebih sempurna. Kemudian performa dan tingkat keiritan BBM yang diklaim tinggi.

Baca juga  5 Cara Over Kredit Mobil, Dari Awal Hingga Akhir!

Pelajari Jenis Mesin DOHC

DOHC Vs SOHC

Bicara keunggulan DOHC Vs SOHC, mesin DOHC tawarkan performa lebih baik

Lebih jauh membahas mengenai mesin DOHC Vs SOHC, selanjutnya kami juga akan membahas secara mendalam mengenai mesin DOHC, yang merupakan singkatan dari Dual Over Head Camshaft.

Sejalan dengan namanya, mesin DOHC terdiri dari dua camshaft (noken as). Dengan begitu satu kepala silinder didukung dengan dua noken as yang masing-masing menggerakkan dua katup sekaligus.

Prinsip kerja mesin DOHC, satu noken as mengatur dua katup sebagai pintu masuk campuran bensin dan udara ke ruang bakar. Satu noken as lainnya bertugas mengatur bukaan dua katup untuk jalur keluarnya gas buang.

Alhasil dengan dua katup yang tersedia artinya membuat kapasitas campuran bensin dan udara ke ruang bakar lebih banyak. Selain itu, adanya dual katup di gas buang, juga menjadikan mesin lebih dingin lewat distribusi operasi yang sama.

Sejumlah pabrikan otomotif di Indonesia mengklaim bahwa mesin DOHC mampu memberikan rasa berkendara  lebih mulus, tanpa adanya gangguan suara bising di dapur pacu. Tak hanya itu, mesin DOHC pun diklaim menyuguhkan akselerasi yang lebih baik, jika dibandingkan dengan mesin SOHC.

Menyoal produk yang menggunakan mesin DOHC meliputi line-up produk Wuling seperti Confero S, Cortez dan Almaz.

Perbedaan Mesin DOHC Vs SOHC

Biaya overhaul mobil

Membedakan mesin DOHC Vs SOHC

Membahas mengenai perbedaan mesin DOHC Vs SOHC. Sejatinya dapat dibedakan dengan sangat mudah, Sob!

SOHC adalah Single Over Head Camshaft, sedangkan DOHC adalah Double Over Head Camshaft. Dari arti akronim tadi bisa disimpulkan, perbedaan SOHC dan DOHC adalah pada jumlah camshaft (noken as) yang digunakan pada mesin (posisi tepat ada pada silinder head).

Baca juga  8 Tips Berkendara Mobil Malam Hari Biar Tidak Ngantuk!

Mesin DOHC memiliki dua buah camshaft yang masing-masing memiliki fungsi mengatur udara masuk dan keluar ke ruang pembakaran. Sementara SOHC hanya punya satu camshaft untuk mengatur kedua fungsi masuk serta keluar udara secara bersamaan.

Lalu pertanyaannya kira-kira mana mesin yang lebih antara DOHC Vs SOHC?

Komparasi Lengkap Mesin DOHC Vs SOHC

Mesin DOHC Honda

Tak hanya menawarkan mesin SOHC, Honda juga menyediakan mesin DOHC

Bicara lebih dalam mengenai komparasi mesin DOHC Vs SOHC, dapat disimpulkan bahwa baik mesin DOHC maupun SOHC, pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatur buka tutup klep.

Tapi, untuk memperoleh power dan torsi maksimal, baik DOHC maupun SOHC banyak dipengaruhi faktor lain. Contoh simpelnya saja dari besaran diameter klep, besaran sudut payung klep, diameter dan panjang langkah piston, dan lain sebagainya.

Jadi kalau kalian mencari sebuah kendaraan untuk harian yang efisien dan mudah perawatannya, lebih baik memilih mesin SOHC. Sementara jika kalian menginginkan performa yang lebih tinggi dan powerful, mungkin bisa memiliki kendaraan bermesin DOHC.

Nah, pilihan kami kembalikan ke kalian yang harus memilih kira-kira produk apa yang sesuai dengan kebutuhan.

Mesin SOHC Mesin DOHC
Kepala silinder cuma punya satu noken as atau camshaft Memiliki dua noken as atau camshaft di kepala silinder
Umumnya memiliki dua katup atau klep di masing-masing noken as, ada juga yang empat. Tiap noken as memiliki dua katup, jadi total ada empat katup di masing-masing silinder.
Mantap di putaran mesin rendah, torsi besar. Keisitimewaannya di putaran mesin tinggi, mengejar top speed.
Biaya produksi dan perawatan lebih rendah, karena komponennya sederhana Biaya produksi dan perawatan lebih tinggi, lantaran banyak komponen
Relatif lebih irit bahan bakar Relatif boros bahan bakar
Mesin lebih ringan Mesin lebih berat

Perawatan Mesin DOHC Vs SOHC

Estimasi biaya turun mesin mobil

Perawatan mesin DOHC Vs SOHC

Menyoal mengenai perawatan mesin DOHC Vs SOHC, sejatinya tidaklah terlalu jauh berbeda. Kedua mesin itu tentunya membutuhkan perawatan rutin dari setiap pemilik kendaraan.

Baca juga  Biaya Servis Supercar McLaren, Semahal Apa?

Menggali dari sejumlah sumber yang dihimpun Moladin, mengenai biaya perawatan kedua mesin itu ternyata cukup berbeda. Untuk perawatan mesin SOHC diklaim menawarkan biaya perawatan yang jauh lebih murah.

Sementara untuk jenis DOHC, biaya perawatannya cenderung lebih mahal, Sob! Sebagai gambaran, jika salah satu komponen rusak, tentunya perlu mengeluarkan biaya ekstra untuk jenis mesin itu.

Menurut Abdullah, selaku mekanik bengkel KTI menjelaskan, bahwa biaya perawatan antara mesin SOHC dan DOHC memang cukup berbeda. Khusus untuk mesin DOHC biasanya cenderung lebih mahal.

“Untuk biaya bervariasi, tergantung dari tingkat kerusakan komponen mesin itu sendiri. Tapi yang jelas mesin DOHC biasanya sedikit lebih mahal,” ujarnya.

Lebih lanjut Ia pun turut menegaskan bahwa masing-masing mesin itu punya keunggulannya masing-masing. Baik mesin DOHC maupun SOHC yang kini banyak digunakan pada mobil-mobil terbaru.

“Kalau bicara performa, mesin SOHC itu biasanya unggul di akselerasi awal saja. Kalau mesin DOHC agak berat di tarikan awal, tapi lebih garang untuk urusan keluaran tenaga plus kecepatan puncak,” papar pria yang akrab di sapa Abdul tersebut.

Ia pun turut menegaskan, bahwa mesin SOHC biasanya menawarkan tenaga yang biasa-biasa saja. “Kalau ingin cari kendaraan dengan performa baik, bisa pakai mesin DOHC, kalau ingin efisien perawatan mudah bisa pilih mesin SOHC.”

Jadi bila berbicara mengenai mesin mana yang lebih bagus antara mesin SOHC dan DOHC, kembali lagi ke segmen kendaraan dan kebutuhan konsumen. Ingin membeli mobil yang irit, kalem, murah atau kendaraan yang menawarkan mesin lebih ganas, relatif boros dan lebih mahal.

Semoga informasi mengenai perbedaan mesin DOHC Vs SOHC ini dapat bermanfaat untuk kalian. Khususnya yang ingin membeli mobil maupun motor terbaru dengan jenis mesin tersebut.

Baca juga:

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika