Test Drive Suzuki Jimny 5 Pintu, Lebih dari Sekadar Mobil Off-road Keluarga

by Tigor Sihombing
Test Drive Suzuki Jimny 5 Pintu

Moladin mendapatkan kesempatan untuk melakukan test drive Suzuki Jimny 5 pintu di kawasan Desa Pelangi, Jawa Barat pada 6 Maret 2024 lalu. Jalur yang dijadikan arena test drive kali ini tidak main-main, melibatkan medan off-road sepanjang 1,4 km dengan beragam rintangan.

Mulai dari jalan berkerikil, tanjakan dan turunan curam, jalan berbatu, lumpur, hingga genangan air setinggi kurang lebih 30 cm.

Pengetesan dilakukan dalam kondisi cuaca cerah, kami memulai dengan menjadi penumpang di bagian belakang Suzuki Jimny 5 pintu. Ruang kabin untuk konfigurasi lima orang dewasa dengan tinggi 175 cm terasa cukup lega.

Posisi duduk sedikit tegak namun tetap memberikan kenyamanan, dengan menyisakan ruang hingga empat jari untuk jarak dengkul ke kursi depan.

Sensasi Jadi Penumpang Suzuki Jimny 5 Pintu

Sebelum memulai perjalanan, sabuk pengaman dipasang untuk memastikan keamanan. Yang menarik, suspensi Suzuki Jimny 5 pintu terasa cukup empuk untuk SUV petualang dengan dimensi yang tidak terlalu besar.

Menurut Heri Purwoko, Technical Training 4W PT SIS, hal ini dikarenakan Suzuki Jimny terbaru menggunakan teknologi lateral rod, yang memungkinkan roda kanan menarik roda kiri saat terjadi bound di salah satu roda.

“Jadi begitu terjadi bound di roda kiri, roda kanan akan menarik menyesuaikan begitu seterusnya,” katanya Heri.

Selain itu salah satu yang membuat suspensi Suzuki Jimny terasa nyaman dikendarai adalah link arm. Posisinya tepat di bawah sasis jenis ladder frame. Menurut Heri, penempatan ini memberikan kestabilan berkendara pada Suzuki Jimny 5 pintu.

Baca juga  Suzuki Luncurkan Jimny LCV, Bagasinya Luas!

Mencoba Brake LSD Traction Control dan Hill Assist

Dalam sesi berikutnya, kami mencoba menjadi pengemudi untuk merasakan langsung kehandalan Suzuki Jimny 5 pintu.
Pada tanjakan curam, fitur hill assist diuji dan membuktikan keamanan serta kenyamanan mobil ini.

Fitur ini memungkinkan Suzuki Jimny berhenti di tanjakan dan turunan tanpa perlu pengemudi menginjak rem.

Fitur berikutnya yang kami maksimalkan adalah brake LSD (limited slip differential) traction control. Pada medan yang agak berat, kami memindahkan tuas transfer case ke posisi 4L dan mengaktifkan brake LSD.

Mobil meluncur perlahan tanpa gas dan secara otomatis mengerem atau mengurangi laju sesuai kondisi jalan.
Fitur ini membuat berkendara off-road menjadi lebih mudah, terutama bagi pemula, karena mobil lebih mudah dikendalikan dengan sistem ini.

Hal ini menandakan Brake LSD Traction Control bekerja dengan optimal, dimana mampu menjaga traksi di medan sulit.

Brake LSD Traction Control sendiri merupakan fitur yang mengandalkan aplikasi rem otomatis untuk mengontrol traksi, untuk memastikan mobil tetap mampu melaju di permukaan yang licin.

Kemampua fitur ini juga tidak hanya di medan licin, kami sempat mencoba diberbagai trek ekstrik, hasilnya Suzuki Jimny 5 pintu mampu melewati jalan dengan kemiringan 25 derajat, serta mampu dengan mudah keluar dari jalan berlumpur meski hanya menggunakan ban AT bawaan pabrik.

Baca juga  Suzuki Siapkan Jimny EV, Meluncur 2024?

Sistem 4×4 AllGri Pro Melalui Tuas Transfer Case

Di kabin Suzuki Jimny, terdapat dua tuas yang memiliki peran krusial dalam mengaktifkan berbagai mode 4×4, atau yang dikenal sebagai AllGrip Pro oleh Suzuki. Sistem ini melibatkan tuas transmisi dan tuas transfer case yang memungkinkan pengemudi memilih mode yang sesuai dengan kondisi permukaan jalan.

Tuas transfer case menyediakan tiga pilihan mode, yaitu 2H (2 High), 4H (4 High), dan 4L (4 Low).

  • Mode 2H: Hanya roda belakang yang bergerak, dengan rasio gigi standar. Mode ini cocok untuk pengendaraan sehari-hari seperti di aspal perkotaan atau gravel, memberikan kecepatan maksimal dan efisiensi bahan bakar optimal.
  • Mode 4H: Mengaktifkan gerak 4 roda dengan tetap mempertahankan rasio gigi standar. Mode ini direkomendasikan saat permukaan jalan semakin licin, seperti tanah basah atau pasir gembur dengan cengkeraman optimal pada kecepatan yang tidak melebihi 100 km/jam.
  • Mode 4L: Mode ini diaktifkan ketika menghadapi medan berat seperti batuan kasar, lumpur, atau tanjakan curam. Rasio gigi yang lebih kasar di mode 4L membantu meringankan beban mesin, menjaga torsi untuk mengatasi beragam rintangan. Penting untuk menggunakan mode 4L hanya pada kondisi medan yang memerlukan daya ekstra, karena rasio yang kasar dapat membuat mesin berputar terlalu tinggi dalam kondisi normal.
Baca juga  Penjualan Suzuki Global Naik Signifikan, Pabrik India Penuhi Target

Dengan penyesuaian mode AllGrip Pro sesuai dengan permukaan dan kondisi medan, pengemudi Suzuki Jimny 5 pintu dapat mengoptimalkan performa kendaraan untuk berbagai kebutuhan berkendara. Selain itu sistem ini membuktikan diri sebagai fitur penting untuk meningkatkan kenyamanan dan keamanan, terutama dalam menjelajahi medan off-road yang beragam.

Kesimpulan

Dengan kehandalan fitur-fitur seperti hill assist, brake LSD, dan traction control, Suzuki Jimny 5 pintu tidak hanya menyediakan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi para pengemudi berpengalaman, tetapi juga sangat nyaman untuk pemula.

Fitur-fitur ini membuat berkendara di medan off-road menjadi lebih mudah dikuasai, memberikan kepercayaan diri kepada pengemudi yang mungkin belum berpengalaman dalam melibas rintangan.

Selain itu, kemampuan Suzuki Jimny untuk berperforma baik di lite off-road membuatnya menjadi pilihan yang cocok untuk keluarga. Dengan konfigurasi lima kursi yang lega, ruang kabin yang nyaman, dan suspensi empuk, mobil ini memberikan kenyamanan bagi seluruh anggota keluarga selama perjalanan.

Dengan kata lain, Suzuki Jimny 5 pintu tidak hanya menghadirkan pengalaman petualangan off-road yang seru, tetapi juga memberikan keselesaan dan keamanan yang dibutuhkan oleh keluarga dalam setiap perjalanan mereka.

Demikian ulasan Test Drive Suzuki Jimny 5 Pintu. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika