Selasa, Maret 19, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

5 Resiko Mobil Mewah Isi Pertalite, Bikin Malu Hingga Mogok!

by Tigor Sihombing
harga asli Pertalite sebelum disubsidi

Mobil mewah isi Pertalite, kira-kira apa sih dampaknya untuk kesehatan mesin mobil? Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan pelarangan terhadap mobil mewah untuk menenggak BBM jenis RON 90 atau Pertalite.

Peraturan ini rencananya berlaku mulai 1 September 2022 mendatang. Adapun kriteria kendaraan dilarang isi Pertalite tersebut adalah mobil dengan kapasitas 1.500 cc ke atas.

Di sisi teknis, pada mobil-mobil modern yang sudah mengadopsi standar emisi Euro IV, mesin akan bekerja lebih maksimal jika menggunakan RON 92 atau Pertamax. Penggunaan mesin modern berteknologi Euro IV sendiri berlaku sejak 2018 lalu.

“Ketika mesin-mesin mobil sudah menggunakan Euro IV sudah bisa dipastikan  mobil modern dari pabrikan sudah disetel untuk menggunakan bahan bakar berkualitas, minimal RON 92, coba cek saja buku manualnya,” kata Putera Mekanik mobil di bilangan Otista Jakarta Timur.

Menurut Putera RON 90 lebih cocok untuk mesin yang rasio kompresinya 9:1 hingga 10:1. Sedangkan Pertamax RON 92 ke atas lebih pas untuk rasio kompresi mesin 10:1 hingga 11:1, seperti mesin-mesin kebanyakan saat ini.

Nah bicara kategori mobil mewah sendiri, pemerintah hingga saat ini belum ada aturan jelas soal itu. Untuk sementara ini batasannya hanya mengacu pada kapasitas mesin yaitu 2.500 cc ke atas.

Sementara itu, pabrikan tentunya juga sudah mewanti-wanti konsumen, untuk mobil-mobil berkapasitas mesin di atas 2.500 cc yang dijualnya agar tidak diisi Pertalite. Biasanya info ini selain tertera di buku manual, juga diedukasi oleh sales mobil.

Tapi sayangnya masih saja banyak oknum masyarakat yang tidak patuh dengan mengisi mobil-mobil baru, atau yang memiliki kompresi 10:1 ke atas dengan bensin RON 90. Alasannya tentu saja karena lebih murah, yang membuat subsidi jadi tidak tepat sasaran. Maklum gap harga Pertalite dan Pertamax kini sangat jauh.

Padahal, ketika mobil mewah menenggak Pertalite, akan lebih banyak konsekuensi negatif yang akan didapat konsumen. Mulai dari performa mesin menurun, dan kondisi mesin yang beresiko jebol. Untuk lebih lengkapnya soal resiko mobil mewah isi bensin subsidi, yuk simak ulasan lengkapnya:

1. Mesin Mobil Knocking atau Ngelitik

mobil mewah isi pertalite

Gambaran proses knocking.

Resiko mobil mewah isi Pertalite yang pertama adalah mengalami knocking atau ngelitik. Hal ini terjadi khususnya untuk mobil berkapasitas mesin besar di atas Rp 2.500 cc dengan kompresi 11:1 yang meminum bensin dengan RON di bawah 92.

Pertalite atau bensin RON 90 tidak cocok untuk mesin mewah, karena menyebabkan proses pembakaran telat. Hal ini berefek ke gangguan knocking pada mesin, biasanya ditandai gejala tenaga dan torsi berkurang dari biasanya.

Secara umum knocking atau ngelitik adalah istilah yang digunakan ketika mesin mobil muncul bunyi seperti ketukan, tok-tok-tok atau tik-tik-tik. Apabila kamu mengendarai mobil yang berbunyi dan membiarkannya saja dapat berakibat buruk pada komponen mesin. Selain itu, bunyi tersebut juga cukup mengganggu ketika mobil berjalan.

“Perlunya mobil mewah menggunakan BBM (minimal RON 92) yang kandungan zat aditif tinggi pada bahan bakarnya. Zat aditif ini juga berfungsi membersihkan endapan kotoran pada mesin sehingga lebih awet,” tambah Putera.

2. Injektor Cepat Kotor

mobil mewah isi pertalite

Injector

Resiko kedua mobil mewah isi Pertalite adalah membuat ruang bakar mesin lebih kotor, terutama pada area injector. Menurut penjelasan pertamina, Pertalite tidak memiliki kandungan zat Pertatec.

Zat ini memiliki kemampuan untuk membersihkan endapan kotoran pada bagian injector, mengoptimalkan pembakaran, dan konsumsi bahan bakar.

Pertamina mengatakan Persentase endapan yang berkurang berkat teknologi ini berkisar di angka 20 persen.

3. Bikin Malu

mobil mewah isi pertalite

Salah satu contoh mobil Mewah, BMW X4

Fenomena mobil mewah isi Pertalite harusnya tidak pernah terjadi. Secara logika, kalau bisa beli mobil mahal maka beli bensin berkualitas tidaklah masalah. Ini dikarenakan pemilik mobil mewah harusnya adalah orang-orang berduit atau kaya. Nah kalau sampai pemilik mobil mewah isi bensin subsidi, tentunya ini bikin malu.

Apalagi tentan larangan mobil mewah pakai BBM subsidi ini sudah dituangkan dalam revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014. Autran tersebut mengatur pelaksanaan teknis mengenai pembelian Pertalite dan Solar subsidi.

Menurut pemerintah, pemberlakuan pelarangan mobil mewah untuk tidak menenggak Pertalite bertujuan agar BBM subsidi tepat sasaran. Alias, Pertalite memang dimaksudkan buat yang membutuhkan. Tentunya ini menegaskan kalau Pertalite bukanlah untuk orang kaya bermobil mewah.

4. Tidak Ramah Lingkungan

Untuk memulihkan tenaga mesin, satu-satunya jalan adalah melakukan  servis atau pembersihan ruang bakar lebih sering.

Penggunaan BBM kualitas rendah bisa menyebabkan emisi gas buang jadi kotor

Dampak selanjutnya yang didapat dari penggunaan Pertalite yakni emisi gas buang kotor. Sebab, RON yang digunakan tidak memenuhi standar dan kapasitas mesin baru saat ini. Maka yang terjadi, secara tidak langsung kendaraan kamu turut mencemari lingkungan.

Untuk mendapatkan pembakaran lebih maksimal dan emisi gas buang bersih, mobil mewah semestinya menggunakan BBM RON di atas 92 seperti Pertamax. Bahkan sebaiknya RON 95 seperti Shell V-Power. Hal tersebut dibutuhkan, karena kompresi mobil tinggi.

“Sehingga dengan RON di atas 95 akan lebih mudah mendapatkan performa maksimal, lebih irit dan dalam jangka waktu panjang menghindari ruang bakar terjadi kerak karbon yang banyak,” tambah Putera.

5. Mobil Bisa Mogok (Efek Jangka Panjang)

mobil mewah isi pertalite

Salah satu resikonya adalah mogok

Resiko mobil mewah pakai Pertalite berikutnya adalah yang terburuk, yakni mobil mogok. Hal ini terjadi karena timbulnya kerak yang menumpuk dan tidak dibersihkan secara berkala. 

Tumpukan residu dan kotoran tersebut diakibatkan efek jangka panjang dari penggunaan BBM yang tidak sesuai standar spesifikasi mesin. Lalu bisa mengakibatkan komponen macet, umumnya pada bagian valve (klep) dan akhirnya mesin kendaraan jadi tidak bekerja. Cara satu-satunya dengan melakukan perbaikan adalah turun mesin.

Jika sudah sampai tahap ini, berarti kamu harus menyiapkan dana minimal Rp 10 juta untuk melakukan turun mesin. Tentu tidak mau dong?

Itulah tadi bahasan soal tips resiko mobil mewah pakai Pertalite. Simak terus Moladin.com untuk update berita terbaru seputar otomotif. 

Moladin adalah platform mobil bekas berkualitas dan terpercaya. Sudah tersedia di 135 kota dengan 40.000 agen dan dealer, jadi kalau kamu mau beli mobil bekas, di Moladin aja! 

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika