Minggu, April 28, 2024
Banner-Wuling-EV-Blog

Rute ke Candi Borobudur Naik Mobil, Jalur Selatan dan Utara

by Firdaus Ali
Rute ke Candi Borobudur

Berikut akan kami ulas mengenai rute ke Candi Borobudur dengan menggunakan mobil pribadi dari Jakarta. Dimana terdapat dua pilihan rute, yaitu Selatan dan Utara untuk menuju Candi terbesar umat Budha tersebut.

Bagi yang berniat liburan ke Candi Borobudur yang berada di Magelang, Jawa Tengah (dekat Yogyakarta), kalian bisa menggunakan mobil pribadi. Sebab akses untuk menuju ke tempat bersejarah tersebut sekarang sudah tersedia jalan tol yang tentunya akan mempermudah dan mempercepat perjalanan.

Adapun untuk mencapai ke Candi Borobudur, jika melalui rute jalur utara (Pantura) akan menempuh jarak sekitar 532 kilometer dengan waktu berkisar 8 jam jika jalanan lancar. Kemudian, jika rute ke Candi Borobudur melalui jalur Selatan jarak tempuhnya lebih pendek yaitu 485 kilometer, namun untuk waktunya lebih lama, yaitu bisa mencapai 10 jam.

Naik Mobil ke Candi Borobudur Via Jalur Utara (Pantura)

Rute ke Candi Borobudur

Jalur Utara (Pantura). Foto: Istimewa

Rute ke Candi Borobudur bisa melalui jalur Pantura alias jalur Utara. Jalur ini paling mudah untuk dilalui dengan menggunakan mobil pribadi. Sebab jalurnya didominasi oleh jalan tol. Mulai dari Jakarta hingga sampai exit tol Bawean, Semarang.

Setelah keluar dari gerbang tol bawean, perjalanan dilanjutkan melalui jalan non tol yang akan melewati beberapa kota seperti Ambarawa, Temanggung, hingga ke Magelang. Untuk lokasi candi Bodobudur sendiri berada di Jl. Badrawati, Kw. Candi Borobudur, Borobudur, Kec. Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Lokasinya sendiri berdekatan dengan Yogyakarta.

Rute ke Candi Borobudur Via Jalur Selatan (Pansela)

Rute ke Candi Borobudur

Jalur Selatan (Pansela)

Rute ke Candi Borobudur juga bisa melalui jalur Selatan. Seperti dijelaskan sebelumnya bahwa jarak tempuh ke Candi Borobudur memang lebih pendek, namun waktu tempuhnya lebih lama.

Hal ini disebabkan karena jalur Selatan didominasi dengan jalan yang lumayan berliku dan naik turun. Sehingga kendaraan pribadi yang melintas juga harus lebih waspada dan kecepatan tidak bisa optimal. Namun begitu, pemandangan jalur Selatan lebih eksotis dibandingkan Jalur Utara, dengan catatan perjalanan dilakukan dari pagi hingga sore hari.

Untuk melalu jalur Selatan juga harus melalui jalan tol terlebih dahulu, dari Jakarta sampai gerbang pintu tol Pejagan. Setelah keluar dari pintu tol Pejagan, perjalanan dilanjutkan dengan melewati kota Karanganyar, Kranggan, Purwokerto, Banjarnegara, dan Wonosobo.

Biaya Naik Mobil Pribadi ke Candi Borobudur

Rute ke Candi Borobudur

Biaya tol ke Candi Borobudur

Setelah mengetahui rute ke Candi Borobudur melalui Jalur Utara (Pantura) dan jalur Selatan. Selanjutnya akan kita bahas mengenai biaya yang dikeluarkan. Mulai dari tol, BBM dan tarif masuk ke Candi Borobudur.

Biaya yang akan kita ulas pertama adalah dengan melalui Jalur Utara (Pantura). Kami mensimulasikan keberangkatan dari Bekasi untuk mempermudah penghitungan biaya jalan tol.

Adapun biaya tol dari Bekasi hingga ke tol Semarang sebesar Rp 377.500. Dengan catatan menggunakan mobil pribadi yang kategorinya masih golongan 1 untuk tarif tolnya.

Selanjutnya, untuk biaya BBM kami mensimulasikan dengan menggunakan mobil bermesin bensin 1.500 cc dengan konsumsi bahan bakarnya 1:10 serta menggunakan BBM Pertalite seharga Rp 10 ribu per liter. Hasilnya, dengan jarak mencapai 532 kilometer, Biaya konsumsi BBM mobil sebesar Rp 532 ribu. Jadi, total biaya naik mobil dari Jakarta ke Candi Borobudur sebesar Rp 900 ribuan.

Lalu, bagaimana dengan rute ke Candi Borobudur menggunakan jalur Selatan, berapa biaya totalnya? Biaya untuk jalan tolnya adalah sebesar Rp 181 ribu sampai gerbang tol Pejagan, Cirebon. Kemudian untuk biaya BBM dengan bahan bakar Pertalite akan memakan biaya Rp 480 ribu. Jadi jika ditotal biaya tol dan BBM melalui Jalur Selatan sebesar Rp 661 ribu.

Sekilas Mengenai Candi Borobudur dan Tarif Masuknya

Rute ke Candi Borobudur

Candi Borobudur. Foto: Istimewa

Dilansir dari buku Kearifan Lokal Jawa Tengah: Tak Lekang Oleh Waktu oleh Retno Susilorini, dijelaskan bahwa filosofi dari bangunan candi Borobudur bisa dilihat dari relief Karmawibhangga yang menggambarkan kehidupan manusia dan memberikan petunjuk pendirinya yakni Raja Samaratungga yang berkuasa pada tahun 782-812 masehi.

Candi yang dibangun pada masa kejayaan Wangsa Syailendra dan didirikan oleh Samaratungga ini bertujuan untuk memuliakan Buddha Mahayana sebagai kepercayaan yang banyak dianut masyarakat pada waktu itu.

Penemuan dan pemugaran Candi Borobudur

Penemuan candi borobudur sendiri berawal dari perjalanan yang dilakukan oleh Sir Thomas Stamford Raffles ke kota Semarang. Dimana Sir Thomas mendapatkan informasi bahwa di kawasan Kedu (karesidenan yang meliputi Magelang), ada beberapa susunan batu bergambar yang ditutupi semak belukar.

Kemudian pada tahun 1835, Sir Thomas mengutus Cornelius untuk meninjau dan membersihkan bangunan tersebut bersama Residen Kedu. Adapun pemugaran bagian Arupadhatu (puncak candi) dilakukan oleh Theodore Van Erp pada tahun 1907-1911.

Beberapa waktu kemudian, setelah perang dunia ke 2 selesai dan Indonesia sudah merdeka, pemugaran dilanjutkan kembali oleh pemerintah Indonesia dan UNESCO pada tahun 1973 – 1983. Pemugaran yang dilakukan berfokus pada bagian candi di bawah arupadhatu yang dibersihkan dan dikembalikan ke posisi semula.

Tahun 1991, Candi Borobudur telah resmi menjadi salah satu warisan dunia yang ditetapkan oleh UNESCO. Selanjutnya, untuk tarif masuknya sebagai berikut:

  • Usia 10 tahun ke atas: Rp 50.000
  • Usia 3-10 tahun: Rp 25.000
  • Rombongan pelajar atau mahasiswa lokal: Rp 25.000 (Tarif khusus rombongan berlaku minimal 20 orang dengan syarat ada surat pengantar dari sekolah atau universitas.)
  • Harga di atas sudah termasuk premi asuransi sebesar Rp 500 per orang.

Oh ya, dikarenakan letak Candi Borobudur dekat dengan Candi Prambanan dan Ratu Boko, pihak pengelola juga menawarkan tiket terusan dengan harga sebagai berikut:

  • Borobudur-Prambanan: Rp 75.000 (usia 10 tahun ke atas) dan Rp 35.000 (usia 3-10 tahun)
  • Borobudur-Ratu Boko: Rp 75.000 (usia 10 tahun ke atas) dan Rp 35.000 (usia 3-10 tahun)

Simak terus Moladin.com untuk informasi otomotif menarik lainnya.

Related Articles

Moladin Digital Indonesia








Logo Kementerian Komunikasi dan Informatika